Perjalanan panjang dan jauh kadang memang bisa jadi sangat membosankan. Apalagi kalau di jalan ternyata selalu melewati perempatan dan selalu pas di lampu merah. Mau nggak mau pengendara harus berhenti sejenak dan menunggu sampai lampu berubah hijau.
Nah, di Indonesia lamanya lampu merah ini nggak selalu sama. Ada yang cuma setengah menit, tapi ada juga yang sampai satu menit penuh atau bahkan lebih. Nah, kalau diamati, ternyata masyarakat di Indonesia punya cara tertentu dalam menghadapi lampu merah ini, lho.
1. Si Penyabar
Tipe pertama adalah si penyabar. Sesuai dengan namanya, mereka biasanya jalan dengan santai waktu di jalan raya. Nggak ribet salip kanan salip kiri dan nyetir dengan lebih tenang. Begitu ada lampu merah, mereka juga diam dan tenang sambil menunggu lampunya ganti warna hijau. Mereka juga baru jalan begitu lampu benar-benar berubah warna jadi hijau yang artinya aman buat jalan lagi.
2. Si Nggak Sabaran
Si nggak sabaran ini udah keliatan dari cara nyetirnya yang selalu bingung kalau ada kendaraan di depannya. Ada mobil atau motor jalan agak pelan dikit aja udah keburu pengen nyalip. Begitu ketemu perempatan yang ada lampu lalu lintasnya, mereka akan tetep terabas meski lampu udah berwarna kuning. Nggak cuma itu saja, meski lampu merah masih 4 detik lagi, mereka udah tancap gas atau ngebel-ngebel meminta orang di depannya segera jalan.
3. Vokalis Wannabe
Pengendara yang vokalis wannabe biasanya emang suka nyanyi waktu lagi nyetir. Terkadang juga sambil dengerin musik lewat headset. Atau yang lebih totalitas, sekalian bawa sound system biar puas dengerin musik sambil nyanyinya. Kadang saking serunya waktu nyanyi, mereka nggak sadar kalau nyanyinya cukup keras dan kedengaran sama pengendara lainnya.
4. Pembalab Wannabe
Para pembalab wannabe ini punya karakteristik yang beda lagi. Kalau ada lampu merah, mereka berhentinya berjajar paling depan. Biasanya sih pas di zebra cross, biar bisa dapet posisi paling depan. Jadi begitu lampu hampir hijau, mereka langsung tancap gas duluan. Cuman kasihan pejalan kaki yang mau nyebrang, karena nggak ada tempatnya.
5. Tukang Godain Orang
Beberapa orang lain malah memanfaatkan lampu merah sebagai ajang cari jodoh. Mungkin karena iseng, atau mungkin juga karena kelamaan jomblo, mereka kemudian nggodain orang di lampu merah. Ya kalau beruntung mungkin setidaknya bisa dapet nomer hape. Tapi kalau nggak mungkin malah dikatain.
6. Si Pengembara
Kalau si pengembara ini biasanya terlihat dari penampilannya yang seperti sedang melakukan perjalanan jarak jauh. Jaket, kaos tangan, dan helm standar. Meski kadang ada juga yang pakaiannya juga seadanya. Nah, waktu di lampu merah, si pengembara ini suka meregangkan otot lengan dan bahunya yang terasa kaku. Mungkin mereka udah kelamaan nyetir dan nggak berhenti-berhenti.
7. Alay Tukang Foto
Ini yang lagi ngetrend baru-baru ini. Remaja alay yang memanfaatkan lampu merah buat foto-foto. Ngerinya lagi mereka foto dengan berbagai aksi dan gaya yang nggak masuk akal dan menghalangi jalan. Emang sih, kendaraan lain lagi berhenti soalnya pas lampu merah. Tapi kalau ketemu tipe pengendara pembalab wannabe gimana? Apa ya nggak kelindes itu yang foto-foto di tengah jalan?
Nah, itulah tadi beberapa tipe masyarakat Indonesia waktu lagi berada di lampu merah. Ada yang unik, tapi ada juga yang nyebelin. Kamu masuk yang tipe mana nih?