Lagi-lagi sengatan tawon merenggut nyawa manusia. Hewan tersebut memang bisa menyerang apabila merasa terancam.
Melansir dari beberapa sumber, seorang driver jurusan Palangkaraya-Puruk Cahu, tewas karena diduga terkena serangan lebah Naning. Kejadian nahas tersebut berlokasi di tengah jalan berlumpur di Jakatan Pari, Kecamatan Kapuas Hulu pada Kamis (13/1) lalu.
Saat itu mobil driver terjebak dalam lumpur. Ia berusaha mendorongnya, namun mobil tak kunjung bergerak. Maksud hati ingin menggunakan dahan sebagai alat untuk mempermudah naiknya ban dari lumpur. Ternyata tumpukan dahan dan kayu yang dihampirinya merupakan sarang serangga penyengat ini, sehingga mendapatkan serangan sengat yang bertubi-tubi.
Namun setelah ditelaah, ternyata ada keraguan bahwa lebah Naning yang menyebabkan driver tersebut meregang nyawa. Melainkan gerombolan tawon. Apa bedanya lebah dengan tawon bila sengatannya sama-sama berbahaya?
Tak lama setelah kejadian tersebut, Badan Riset Inovasi Nasional atau BRIN menjelaskan bahwa yang menyerang driver nahas itu bukanlah lebah Naning, melainkan tawon. Lebah Naning sendiri memang bisa menyengat manusia. Namun salah satu ciri bila yang menyerang adalah lebah, maka dapat ditemui bekas sengatan yang tertinggal.
Sedangkan dari perkembangan berita yang beredar, BRIN menyebutkan kalau yang menyerang korban adalah tawon jenis vespa. Sebelumnya, Boombastis pernah membahas, kenapa kita perlu waspada dengan serangan tawon vespa di sini.
Lebih lanjut, mengetahui bahwa kita disengat tawon adalah ketika pada lubang bekas sengatan tidak ada sengat tertinggal. Tawon yang merasa terancam akan mengeluarkan feromon yang bisa tertinggal di sekitar pakaian dan tubuh. Karenanya, bila ingin menghindari sengatan tawon, ada saran untuk berlari sejauh mungkin, serta melepaskan pakaian untuk mengurangi aroma feromon tadi.
Tawon penyengat bukanlah jenis tawon atau lebah penghasil madu. Grup tawon penyengat terpopuler adalah tawon vespa. Di mana jenis serangga ini termasuk predator yang walau ada di antara tumbuhan, tapi makanannya bisa jadi adalah serangga kecil lain atau bahkan bangkai.
Ada banyak kasus tersengat tawon dan lebah. Namun, tak semuanya mematikan, karena reaksi terhadap daya tubuh manusia satu dengan lainnya bisa berbeda-beda. Ada yang hanya mengalami inflamasi atau pembengkakan. Tapi juga tidak bisa kita remehkan, karena racun tawon jauh lebih kuat dari sengatan lebah.
Menurut pakar dari BRIN, lima sengatan tawon saja bisa berdampak mematikan bila level keracunan atau alerginya tinggi. Kita juga bisa menyediakan obat anti bisa sebagai jaga-jaga. Namun penggunaannya memerlukan arahan medis. Berhubung kita tidak tahu berapa besar kadar toleransi tubuh kita pada bisa tawon yang nampak biasa ini, lebih baik hindari berinteraksi dengan situasi-situasi berisiko tersengat.
Meski berbahaya, tawon sebenarnya makhluk hidup yang melengkapi ekosistem. Selama belum memberikan dampak negatif, maka tidak tergolong sebagai sesuatu yang perlu dibasmi atau dipunahkan. Tapi, tidak jarang hewan ini berdampingan dengan kita sehingga ada risiko untuk saling menyerang.
BACA JUGA: Mengenal Vespa Affinis, Tawon Ganas dengan Sengatan yang Mampu Mencabut Nyawa Manusia
Jika kita menemukan sarang tawon atau lebah di lokasi tempat tinggal, sebaiknya menghubungi pemadam kebakaran atau yang lebih ahli. Hal ini agar evakuasi sarang tawon lebih aman dan mendapat penanganan sebagaimana mestinya
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…