Siapa sangka handphone jadul malah jadi incaran. Yak, setidaknya menurut wawancara yang dilakukan oleh situs Vice, berhasil menghimpun kesimpulan dari tanya jawab dengan “K2” salah satu bandar narkoba yang berada di Birmingham, Inggris.
Dari pernyataan “K2”, ia dan rekan-rekannya lebih menyukai menggunakan ponsel jadul yang sederhana tanpa dilengkapi banyak fitur canggih. Asalkan 2 fungsi utama handphone yaitu untuk telepon dan SMS bisa berfungsi dengan baik.
Handphone Nokia tipe 8210 disebutkannya sebagai telepon genggam yang paling banyak digunakan. Alasannya karena mudah digunakan, tak adanya fungsi yang bisa digunakan untuk melacak kebaradaan mereka, serta baterainya yang awet, bisa sampai berhari-hari.
“Saya punya tiga ponsel Nokia 8210. Ketiganya terbukti membuat saya sulit dilacak, tak seperti ponsel terbaru seperti iPhone yang membuat polisi mudah mencari lokasi Anda,” kata K2, seperti yang disitat dari CNN Indonesia, Senin (02/02/2015).
Handphone jadul hanya dilengkapi dengan fitur-fitur sederhana, tidak adanya teknologi yang bisa dilacak menjadi satu keuntungan mengapa handphone model lama yang belum dilengkapi, GPS (Global Position System), wifi ataupun bluetooh menjadi pilihan para pelakon bisnis ilegal.
Karena teknologi yang ada pada handphone keluaran terbaru membuat keberadaan penggunanya mudah dilacak, sehingga mereka menghindari penggunaan handphone model baru.
Bandar narkoba di Inggris meyakini bahwa kalau mereka menggunakan ponsel pintar keluaran terbaru, bisa jadi percakapan mereka akan direkam, dan keberadaan mereka mudah dilacak. Tak hanya Nokia 8210 yang menjadi pilihan para bandar narkoba di Inggris, Nokia 1100 pun turut menjadi incaran para pelakon kejahatan ini. Bahkan handphone Nokia 1100 yang sudah dimodifikasi bisa laku dijual sampai Rp 75 juta di Eropa. Wah wah..