5 Tanda yang Menurut Dokter Bisa Menunjukkan Seorang Wanita Sudah Tak Lagi Perawan

Diibaratkan mahkota, keperawanan merupakan tanda kehormatan wanita di hadapan Tuhan dan juga manusia. Karena itu meski sulit terlihat, keperawanan dianggap sebagai sesuatu yang harus dijaga hingga tiba saatnya seorang perempuan akan menikah. Keperawanan juga menjadi sesuatu yang penting bagi pria untuk memilih pasangan hidupnya.

Laki-laki yang akan menikah, hampir selalu menginginkan pasangan yang masih perawan. Sebab mereka juga masih berpikir bahwa wanita baik-baik tentu bisa mempertahankan kehormatannya. Lantas, bagaimana para lelaki tahu bagaimana wanita masih perawan atau tidak? Mereka biasanya memperhatikan tanda-tanpa fisik yang banyak dipercayai di masyarakat, seperti wanita tidak perawan akan berjalan ngangkang, bawah mata memar, dan sederet tanda sesat lainnya. Padahal, menurut para dokter tanda seseorang tidak perawan hanya bisa dilihat dari hal-hal berikut ini.

Wajah Menjelma Jadi Merona Tak Seperti Biasanya

Perempuan yang sering ‘melakukan’ cenderung memiliki pembuluh-pembuluh darah membesar di bawah kulit. Hal ini akan menimbulkan pendar kemerahan di dada dan wajah si perempuan. Dr. Millhierser menganggap hal seperti ini adalah reaksi wajar dari sistem syaraf.

Sering Mengalami Queefing

Menurut Dr. Millheiser, queefing merupakan terjadinya letupan udara yang mengeluarkan bunyi sebab kantong udara terdesar keluar dari bagian intim wanita. Jika queefing mengeluarkan bunyi keras, tidak menutup kemungkinan orang di sekitarnya akan mendengar. Namun perlu diketahui, queefing tidak hanya terjadi para perempuan yang telah berhubungan. Mereka yang melakukan kegiatan fisik yoga dan pilates terkadang juga mengalami hal ini. Untuk mengurangi queefing, melakukan gerakan kegels amat disarankan.

Rentan Terserang Gangguan ISK yang Ditandai dengan Anyang-Anyangan

Masih dikatakan Dr. Millheiser dan Nuelle, kebanyakan perempuan yang telah aktif melakukan ‘hubungan’ lebih rentan terkena infeksi saluran kemih (ISK). Mengapa? Sebab bagian intim akan lebih terbuka sewaktu ‘berhubungan’ dan meningkatkan resiko bakteri E. colli menyebar. Penyebaran bakteri inilah yang membuat saluran kemih menjadi terinfeksi. Tanda-tandanya, seorang perempuan akan lebih sering buang air kecil atau anyang-anyangan.

Dibandingkan Mereka yang Belum Berhubungan, Wanita Akan Terlihat Lebih Santai

Hubungan intim diketahui bisa menurunkan tingkat stress dan membuat tidur lebih nyenyak. Dr. Jess, seorang psikolog menyatakan bahwa perempuan yang telah ‘berhubungan’ akan merasa lebih santai ketimbang mereka yang belum pernah melakukannya. Sebab pada mereka yang telah melakukan ‘hubungan’ akan memicu munculnya bahan-bahan kimia perangsang tidur seperti serotonin  yang membuat mereka lebih santai dan mudah mengantuk.

Bentuk Punggung

Bagian tubuh satu ini baru akan terlihat perbedaannya jika seorang wanita terlalu banyak berhubungan intim. Ada dua hal yang membuat punggung lebih berisi dan besar. Pertama, adanya peningkatan hormon, kedua sebab merespon rangsangan dari pasangannya. Punggung membesar sebab reaksi dari proses menegang dan mengendur yang membuatnya terlihat semakin jatuh.

Beberapa tanda yang berhubungan dengan keperawanan di atas belum banyak diketahui. Lebih banyak orang awam yang mengidentikkan perawan dengan utuhnya selaput darah. Padahal, selaput dari tiap perempuan berbeda. Ada yang robek saat berhubungan atau melakukan olahraga, ada yang elastis dan tak bisa robek meski telah berhubungan bahkan ada yang tidak memiliki selaput darah. Jika masih ragu, tindakan terakhir untuk membuktikan keperawanan adalah serangkaian tes yang harus dilakukan bersama dokter dan ahlinya.