Yang pernah sakit gigi pasti tahu bagaimana tersiksanya. Rasanya ingin segera lapor ke dokter gigi supaya ditangani dan bisa menikmati makanan atau tidak nyeri lagi. Apalagi sekarang banyak fasilitas dokter gigi yang memberikan pelayanan nyaman tanpa pasien perlu merasa ‘parno’.
Termasuk Rumah Sakit MMC, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan. Yang didatangi oleh seorang wanita bernama Abigail Anggita Vela. Tapi saat usai ditangani dokter, ia dikagetkan dengan tagihan yang diberikan kepadanya karena mencapai Rp. 9 juta. Kenapa hal ini bisa terjadi? Berikut ini cerita selengkapnya.
Abigail Anggita Vela menjadi terkenal dan banyak diperbincangkan di sosial media facebook, setelah ia mengupload bon tagihan tambal gigi yang dilakukannya di rumah sakit MMC. Dalam akun facebooknya, ia mengaku menjadi korban praktek bisnis yang dilakukan para dokter.
Perempuan yang pernah menempuh pendidikan di Universitas Indonesia ini, mengaku kecewa dengan pelayanan rumah sakit tersebut. Dan sempat menduga, ada yang tidak beres dengan prosedur rumah sakit.
Selanjutnya :Kronologi Kejadian
Kronologis kejadiannya secara lengkap diceritakan oleh Vela dalam akun facebooknya. Sebelumnya, ia mendapat formulir asuransi dari Lippo Insurance. Baru setelah itu, ia mendapat penanganan dari dokter yang bernama Ingrid Tandiari. Ia memilih dokter tersebut karena memang berada pada urutan teratas dokter yang tersedia di Rumah Sakit MMC yang kebetulan berlokasi di dekat tempatnya bekerja.
Konflik dengan rumah sakit bermula setelah dokter selesai menanganinya. Ia menerima sebuah bon kuning dengan total tagihan mencapai Rp. 9 juta. Padahal, ia hanya meminta dokter menambal giginya saja. Tapi dokter malah melakukan tindakan lain tanpa mengkonfirmasi dulu padanya.
Tak terima dengan apa yang terjadi padanya, ia mengajukan komplain pada pihak rumah sakit di bagian kasir, tapi malah disuruh langsung ke petugas dokter yang menangani. “Petugas menjawab ‘Itu bisa ditanyakan langsung ke petugas di ruangan dokternya, Bu’. Saya minta disambungkan via telepon untuk minta penjelasan, dia jawab ‘Harus langsung, Bu. Kita biasanya ngga lewat telepon.’ Di sinilah keanehan itu makin menjadi-jadi,” kata Vela yang mulai merasa ada kejanggalan dengan prosedur rumah sakit.
Hal ini menjadi semakin aneh ketika dokter yang menanganinya memberikan solusi berupa diskon sebesar Rp. 1 juta, ia heran bagaimana bisa rumah sakit berstandart Internasional seperti ini, bisa bermain-main soal harga.
Usaha Vela tak berhenti sampai disitu, ia juga menemui pihak penanggung jawab rumah sakit. Bagian Humaslah yang menerima semua keluhannya, Ia mengadu tentang tindakan dokter yang tidak meminta persetujuannya terlebih dahulu untuk mengebor giginya.
Vela sendiri berpendapat bahwa hal itu dilakukan karena mengira semua biayanya telah dicover oleh asuransi yang ia miliki sebesar Rp 50 juta. Jika hal ini benar, maka tindakan seperti ini adalah tindakan “pengertian” terhadap asuransi. Setelah dialog singkat dengan dokter yang di mediasi oleh pihak Humas, akhirnya tarif yang ditetapkan hanya Rp. 4 juta saja.
Ini merupakan contoh prosedur rumah sakit yang disalahgunakan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk mendapatkan keuntungan. Komunikasi antar pihak yang barkaitan baik pasien, dokter maupun pihak rumah sakit, sangat diperlukan sebelum melakukan tindakan terhadap pasien sehingga tidak terjadi hal yang merugikan seperti yang di alami Vela ini.
Belajar dari pengalaman Vela, ada baiknya kita banyak berkomunikasi dengan pihak rumah sakit mengenai informasi biaya dan pembayaran. Sehingga kita tidak sampai terkena ‘tagihan siluman’ semacam ini.
Kasus baru, masalah lama. Begitulah kira-kira jargon yang cocok disematkan kepada Menteri Peranan Pemuda dan…
Selain susu dari sapi atau kambing, kamu mungkin sudah pernah mendengar susu dari almon atau…
Kamu pasti sudah nggak asing lagi dengan nama Labubu, atau Boneka Labubu. Jelas saja, karena…
Di dalam hutan lebat Papua, terdapat salah satu burung terbesar dan paling menakjubkan di dunia,…
Siapa yang tidak kenal Hikigaya Hachiman? Tokoh utama dari *OreGairu* ini dikenal dengan pandangan hidupnya…
Belakangan ramai perbincangan mengenai dugaan eksploitasi yang dialami mantan karyawan sebuah perusahaan animasi yang berbasis…