Sejak zaman dahulu manusia sudah memiliki rasa ingin tahu yang tinggi akan planet yang ditinggalinya. Rasa ingin tahu tersebut membuat manusia melakukan banyak eksperimen untuk membuktikan teori mengenai bumi dan alam semesta. Beberapa teori tersebut ada yang terbukti kebenarannya, tapi tak sedikit pula yang menjadi isapan jempol belaka.
Untuk mencari tahu kebenaran akan teori tersebut, tak jarang manusia melakukan hal yang gila. Manusia melakukan perjalanan ke luar angkasa dan menyelami kedalaman laut. Ternyata menjelajah ruang angkasa dan lautan masih belum memenuhi hasrat ingin tahu manusia tentang alam semesta. Mereka mulai menjelajahi apa yang ada di bawah permukaan tanah.
Sebuah proyek ambisius untuk mengetahui seberapa dalam bumi dapat digali dilaksanakan. Proyek tersebut meninggalkan sebuah bekas penggalian terdalam yang dinamakan Kola Superdeep Borehole. Lantas bagaimanakah sejarah terbentuknya Kola Superdeep Borehole Ini?
Kola Superdeep Borehole Adalah Hasil dari Proyek Sains Rusia
Pada tahun 1970 Rusia membuat sebuah proyek sains untuk mengetahui seberapa dalam bumi bisa ditembus dengan cara melakukan pengeboran. Proyek ini berlokasi distrik Pechengsky, Kola. Pengeboran dimulai pada tanggal 24 Mei dengan target awal mencapai kedalaman 15.000 meter.
Pada tahun 1983 pengeboran sudah mencapai kedalaman 12.000 meter di bawah permukaan tanah. Namun, proyek sempat terhenti selama setahun karena alasan ilmiah. Pada tahun 1984 saat mencapai kedalaman 12.066 meter, bor mengalami kerusakan. Hal tersebut bukan kendala yang berarti, proyek masih terus berlanjut. Pada tahun 1989, proyek ini mencapai kedalaman 12.262 meter. Pada angka itulah pengeboran terpaksa berhenti.
Rumor Supranatural yang Menghiasi Berhentinya Pengeboran
Berhentinya pengeboran di kedalaman 12.262 meter pada tahun 1994 ini bukanlah tanpa alasan. Beberapa rumor muncul ke permukaan mengenai hal tersebut. Ada yang berpendapat, pengeboran tersebut berhenti karena adanya jeritan-jeritan yang terdengar para pekerja. Mereka percaya suara-suara tersebut adalah jeritan manusia yang sedang disiksa di neraka. Namun, kabar ini tidak benar.
Penjelasan ilmiah mengenai berhentinya pengeboran adalah karena suhu di bawah tanah lebih panas daripada yang diperkirakan. Para ilmuwan memperkirakan suhu di kedalaman 12.262 meter tersebut mencapai 100 derajat celcius. Namun, kenyataan berkata lain. Suhu pada kedalaman tersebut mencapai 180 derajat celcius. Suhu yang sangat panas tersebut membuat peralatan rusak, bahkan batu saja terlihat seperti plastik yang leleh.
Penemuan yang Terkuak dari Bawah Tanah
Proyek Kola Superdeep Borehole ini bukanlah sia-sia. Dari pengeboran hingga kedalaman 12.262 meter ini, para peneliti berhasil menguak beberapa misteri mengenai dunia bawah tanah. Ilmuwan menemukan bahwa tidak ada perubahan dari granit ke basal.
Sebelumnya, para ilmuwan mempercayai adanya transisi dari granit ke basal pada sekitar kedalaman 6.700 meter yang disebut dengan ‘Conrad Discontinuity’. Namun, pengeboran ini membuktikan hal sebaliknya. Penemuan lainnya adalah adanya air pada kedalaman tersebut. Air tersebut berasal dari kandungan hidrogen dan oksigen yang ada di dalam batu. Para ilmuwan juga menemukan adanya fosil mikroskpis 24 spesies yang berusia sekitar 2,7 milyar tahun.
Keadaan Kola Superdeep Borehole Saat Ini
Kola Superdeep Borehole merupakan lubang terdalam di dunia hingga saat ini. Pada saat pengeboran berlangsung, masyarakat sekitar merasa was-was selama 24 tahun. Mereka seringkali merasakan gempa. Tak aneh rasanya kalau Kola Superdeep Borehole ini dianggap sebagai sebuah eksperimen mengerikan yang nyaris membuat dunia kiamat. Coba bayangkan, apa jadinya kalau pengeboran bisa berhasil sampai ke lapisan mantel bumi.
Lokasi proyek pengeboran yang mencoba menembus kerak bumi ini terbengkalai sampai sekarang. Kamu akan menemukan bangunan gedung yang tak terurus. Di sebuah tempat di gedung tak terurus tersebut ada sebuah lubang yang sudah tertutup rapat. Itulah yang dinamakan superdeep borehole.
Eksperimen ilmiah demi ilmu pengetahuan sah-sah saja dilakukan. Namun, perlu persiapan yang khusus disertai pengetahuan mengenai efek samping yang bisa muncul ke depannya nanti. Kalau persiapan belum 100%, mending ditunda dulu deksperimennya. Bagaimana menurutmu?