Meski menjadi atlet tertua di ajang Asian Games 2018, Michael Bambang Hartono sukses meraih medali perunggu. Sosoknya yang juga seorang pemilik PT Djarum tersebut, berhasil menempati peringkat keempat di nomor supermiexed team. Ia berhasil mengumpulkan total 60 ribu poin bersama dengan rekannya, Bert Toar Polii.
Tentu saja, kesuksesannya di perlombaan itu sangat menarik untuk disimak. Mengingat, olahraga asah otak seperti bridge, juga menjadi salah satu kunci keberhasilan seorang Bambang Michael Hartono dalam menjalankan roda bisnisnya. Selain itu, ia juga dikenal sebagai orang terkaya di Indonesia pada 2017 versi majalah forbes. Kita pun harus belajar darinya. Bagaimana dan apa saja kiatnya agar bisa sukses di masa depan.
Menjadi juara ala Michael Bambang Hartono
Meski usia telah senja, Michael Bambang Hartono ternyata mampu menyumbangkan perunggu dari cabang olahraga bridge. Rahasianya? Ia ternyata kerap menjaga kesehatan tubuh dan otak dengan banyak berlatih tai chi dan meditasi. Selain itu, Bambang senantiasa menyisihkan waktu selama 2-3 jam untuk berlatih bridge setiap akhir pekan di sela-sela kesibukannya sebagai pengusaha.
Antara bridge dan kesehatan
Bukan isapan jempol belaka. Ketekunan Bambang di olahraga bridge membuatnya hidup sehat di usia tua. Berdasarkan hasil riset pada 2014 oleh University of Wisconsin-Madison yang dilansir dari suara.com, permainan bridge dapat berdampak positif pada kesehatan. Seperti menjaga kesehatan mental bagi manula. Alzheimer’s Association yang juga pernah merilis hasil uji klinis di Finlandia, menemukan bahwa permainan kartu ini dapat meningkatkan ketajaman memori dan kemampuan berpikir. Tertarik mencoba Sahabat Boombastis?
Bridge dalam sudut pandang bisnis
Bagi seorang Michael Bambang Hartono, bridge merupakan sebuah simulasi dalam dunia usaha. Di mana ada unsur penawaran, kesepakatan, kepercayaan dan pengambilan keputusan secara cepat yang terkandung dalam olahraga tersebut. Setiap pemain, bertugas seusai dengan aturan yang ada. Bisa dibilang, kedispilinan dan kejelian dalam melihat jalannya pertandingan, menjadi salah satu kunci sukses dalam olahraga kartu ini. Semua hal di atas, adalah sesuatu hal yang lazim ditemui pada sebuah bisnis.
Melatih diri dan tanggung jawab
Dalam permainan bridge, kerja sama dan tanggung jawab sangat dibutuhkan agar keluar sebagai pemenang. Bambang pun menyadari hal tersebut. Setiap informasi dan kejadian yang ada pada sebuah pertandingan bridge, akan diolah dan dianalisa untuk menemukan strategi yang tepat. Hal ini tentu memerlukan sebuah tanggung jawab yang besar agar memuluskan langkah tersebut.
“Saya anjurkan kepada para orang tua, kalau anda mau anak anda jadi pemimpin jujur dan tangguh, ajarkanlah mereka main Bridge,” ujarnya yang dilansir dari kumparan.com.
Semua filosofi permainan bridge di atas, tentu bisa dipraktekkan oleh semua orang. Terutama anak-anak muda. Sayangnya, bridge tergolong olahraga yang jarang dikenal oleh masyarakat awam Indonesia. Padahal, intisari dalam permainan itu serupa dengan kehidupan sehari-hari. Baik dari sisi manajerial, bisnis, kepemimpinan hingga kemampuan mengorganisir. Gimana Sahabat Boombastis, tertarik mencoba?