in

Siswi Lumpuh karena Dihukum Squat Jump, Ini Kata Para Ahli Tentang Olahraga Tersebut

Squat Jump yang kita kira menyehatkan, ternyata telah menelan korban Sahabat Boombastis. Salah satunya adalah Hanum, siswa kelas XI IPS 2 SMAN 1 Gondang, Mojokerto yang lumpuh karena jenis olahraga tersebut. Awalnya, dilansir dari liputan6.com ia hanya mengeluh sakit pada sekujur tubuhnya. Namun, bukannya menghilang, rasa sakit tersebut terus muncul sehingga membuat kondisi kedua kakinya memburuk dan akhirnya lumpuh.

Bermula dari terlambat datang ke ekstrakurikuler, akhirnya Hanum mau tidak mau harus menerima hukuman berupa squat jump dari temannya. Tak tahu persis berapa kali, tapi itu lebih dari normal. Melihat anaknya terbujur kaku tak bisa menggerakkan kakinya, sang ayah hanya pasrah saja dan berharap putrinya dapat sembuh kembali.

Hanum lumpuh karena squat jump [Sumber Gambar]
Melihat kejadian tersebut, memang sangat miris. Di kala ingin memberikan hukuman yang bisa membuat tubuh lebih bugar, malah memperburuk kondisi kesehatan. Namun dilansir dari lifestyle.okezone.com, ternyata jenis olahraga satu ini tidak boleh dilakukan sembarangan Sahabat Boombastis. Wajib sekali diawasi oleh orang-orang professional ketika melakukan squat jump. Jika tidak, maka akan berdampak seperti yang dialami oleh Hanum.

Squat jump tidak boleh dilakukan sembarangan [Sumber Gambar]
Hal ini juga diamini oleh Spesialis Kedokteran Olahraga Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dr Nani Cahyani. Ia menambahkan kalau secara umum gerakan squat jump diketahui sebagai gerakan yang memiliki beban tinggi terhadap struktur penopangnya. Misanya saja pergelangan kaki, lutut, panggul maupun punggung. Sedangkan dari sudut biomekanika (penerapan fisika dalam gerakan), squat jump pasti membutuhkan daya penopang yang besar di bagian sendi. Selain itu, otot tidak jadi lentur dan dapat mengakibatkan kram jika tidak mengetahui teknik dasarnya. Alhasil, gerakan melompat dan mendarat dalam posisi jongkok bisa membuat masalah apabila beban berat tidak mampu untuk ditopang.

Harus didampingi ahli [Sumber Gambar]
Lalu, jika menurut dr. Rachmad Wishnu Hidayat SpKO, selaku dokter olahraga dari klinik Prodia, selama ini belum ada penelitian bahwa squat jump bisa membuat kelumpuhan seseorang. Tapi, ia menjelaskan lagi jika ingin melakukan squat jump pelajari dahulu teknik dasarnya dengan benar. Namun semua itu harus latihan bertahap, tidak bisa dilakukan secara langsung Sahabat Boombastis. Ya alasannya karena ketika kita salah dalam melakukan gerakannya, dapat mengakibatkan cedera otot atau persendian.

Jadi dari peristiwa yang dialami oleh Hanum memberikan pelajaran penting bagi kita semua. Ketika ingin melakukan olahraga ini, harus didampingi pengawas ahli. Contohnya saja adalah guru olahraga atau personal trainer. Ini dilakukan supaya tidak menyebabkan cedera pada otot atau sendi. Kemudian yang terpenting adalah melakukan squat jump secara bertahap dan disesuaikan dengan kemampuan. Lalu, untuk pemberian hukuman kepada siapapun, sebaiknya memikirkan dampaknya terlebih dahulu. Apakah itu berbahaya atau tidak bagi kesehatan. Jangan sampai merugikan kedua belah pihak.

Written by Firdha

Firdha Rahma, dilahirkan di Kota Malang tanggal 5 Agustus 1994. Ia tergabung di Boombastis.com sejak bulan Desember 2017. Perempuan bermata sipit ini suka sekali warna merah dan hewan yang bernama kucing. Dia mempunyai hobi menonton film segala genre, menulis dan baca-baca artikel tentang teknologi ponsel yang terbaru.
Punya hobi menulis sejak SMK, tapi belum begitu aktif di dunia blog. Nah, karena kuliah ada sedikit waktu senggang jadi kegiatan menulis bisa diterapkan kembali ke dalam blog. Blognya berisi tentang travelling, kuliner dan review film.

Leave a Reply

4 Sosok Keturunan Indonesia yang Sukses Jadi Tentara di Negara Lain, Salah Satunya Anak Artis

Kenalan dengan Elita, Gadis Cantik Putri Nelayan Sederhana yang Berhasil Raih Beasiswa Kuliah