Beberapa tahun belakangan, industri hiburan Asia dirajai oleh penampilan dari selebriti dari Korea Selatan dan Jepang. Kedua negara tersebut bersaing memproduksi girlband dan boyband andalan mereka dan memasarkannya ke seluruh dunia.
Jutaan penggemar K-Pop dan J-Pop tersebar di seluruh penjuru dunia, termasuk di Indonesia. Banyak yang memimpikan untuk bisa masuk ke dalam jajaran artis-artis top tersebut. Namun, ternyata gemerlap bintang-bintang tersebut memiliki sisi gelap yang tidak terduga. Berikut Boombastis hadirkan beberapa sisi gelap dari dunia K-Pop dan J-Pop.
Menjadi idola yang dielu-elukan jutaan orang, membuat para member dari girlband dan boyband kehilangan beberapa hak mereka dalam hidup. Diantaranya untuk urusan asmara. Dalam girlband AKB48 yang terkenal itu, ada sebuah aturan yang melarang para membernya untuk berpacaran. Mereka harus mendedikasikan diri mereka kepada para penggemar, tanpa boleh memiliki kekasih yang mereka cintai selama kontrak masih berlangsung.
Namun, salah satu anggota dari AKB 48 ini melanggar peraturan tersebut. Dia tertangkap kamera tengah menghabiskan waktu dengan seorang lelaki, yang disinyalir adalah pacarnya. Hal ini membuat para fans marah besar dan mencaci maki personil tersebut di dunia maya. Akhirnya personil tersebut membuat sebuah permintaan maaf, dengan rambut nyaris botak karena dicukur sebagai tanda penyesalannya. Fans mengatakan hal itu memang harus dilakukan karena dia sangat bersalah telah melanggar peraturan.
Selanjutnya : 2. Dijadikan Budak
Para artis serta idol group yang kita lihat sekarang adalah hasil perjuangan panjang yang tidak terduga. Di Korea, banyak rumah produksi yang merekrut anggota boyband atau girlband sejak mereka berusia 10-15 tahun, sehingga ketika mereka berusia awal 20-an mereka telah siap dipasarkan.
Kontrak artis Korea dinilai sangat tidak manusiawi, oleh sebab itu satu per satu artis memutuskan keluar dari rumah produksi mereka dan melayangkan gugatan hukum. Rata-rata para artis tersebut harus menjalani kontrak panjang selama 5 hingga 13 tahun dan dapat diperpanjang tanpa persetujuan mereka. Tak jarang, para artis ini mendapat bagian honor yang sangat sedikit sekali dibandingkan kerja keras mereka dalam latihan dan tampil di panggung. Di sinilah muncul istilan “K-Pop Slavery Contract” atau “Kontrak perbudakan K-Pop”.
Bisakah anda membayangkan berapa show yang dilakukan seorang artis K-Pop dalam sehari? Sebuah berita menunjukkan, mereka tidak jarang harus menghadiri 3-4 show dalam sehari. Itu belum termasuk dengan jadwal latihan atau wawancara dengan radio atau wartawan lain. Mereka bekerja lebih dari 11 jam per hari. Jauh di atas ambang batas kerja maksimal yaitu 8 jam per hari.
Tidak heran jika kita sering sekali melihat para artis ini “tumbang” ketika sedang berada di atas pentas. Mereka harus mengikuti jadwal padat yang telah ditentukan rumah produksi. Selama kontrak berlangsung, mereka juga tidak diperbolehkan memiliki ponsel pribadi untuk menelpon sanak saudara mereka.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa para artis Korea melakukan operasi plastik untuk menunjang penampilan mereka. Namun hal ini menyebar bak virus dan menjangkiti para kalangan remaja Korea. Mereka mulai meminta voucher operasi plastik sebagai hadiah ulang tahun mereka. Klinik operasi pun menjamur di setiap sudut kota Seoul. Anda bisa melakukan operasi dengan biaya yang relatif murah.
Yang mengejutkan, para artis ini tidak lagi malu-malu mengakui bahwa mereka memang melakukan operasi plastik. Girlband Brown Eyed Girls secara terang-terangan membuat sebuah video klip dimana mereka mengakui bahwa mereka menjalani serangkaian operasi plastik, suntik silikon dan lain-lain. Mereka juga tidak lupa mengajak para fansnya untuk melalukan operasi plastik jika memang itu bisa membuat mereka percaya diri.
Hidup penuh tekanan tentu akan membuat seseorang jatuh dalam jurang depresi. Para artis ini tidak lagi memiliki privasi. Para fans dan anti fans siap menunggu dan meneriaki mereka setiap saat. Jam kerja mereka di luar batas kewajaran. Tuntutan kerja selalu membayangi tidur mereka.
Tidak heran jika banyak artis Korea yang akhirnya memutuskan untuk bunuh diri. Tidak sedikit dari mereka yang meninggalkan surat wasiat yang berisi curahan hati tentang betapa melelahkannya menjadi seorang selebriti. Lebih dari itu, keluarga mereka juga bisa dituntut dan terlilit hutang karena kematian anak mereka bukan berarti kontrak kerja berakhir.
Selalu ada sisi lain dalam sebuah kehidupan. Kita tidak bisa memandang dan menilai hanya dari satu sisi. Kita perlu melihat lebih dalam untuk memahami maknanya.
Setelah tahu sisi kelam dari industri hiburan ini, masihkah anda berpikir bahwa mengidolakan seseorang terlalu jauh itu perbuatan yang baik? Masihkah anda tertarik untuk menjadi satu dari bintang terang yang harus tinggal di sisi kelam itu? (HLH)
Akhirnya kejadian, seorang petugas pemadam kebakaran Depok gugur ketika melakukan tugasnya. Dia adalah Martin Panjaitan,…
Menjelang pemilu yang semakin dekat, sejumlah daerah mengadakan debat calon kepala daerah untuk memperkenalkan visi…
Kasus penahanan seorang guru bernama Supriyani di Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, menjadi sorotan publik. Perempuan…
Solo yang dikenal dengan kota yang tenang, baru-baru ini terdapat kejadian yang menghebohkan. Kota Solo…
Fomo (fear of missing out) adalah rasa takut ketinggalan akan sesuatu hal yang sedang tren.…
Drama Korea sering kali memberikan kisah-kisah yang tak hanya menghibur, tetapi juga memberikan pelajaran hidup…