Pernah bayangkan kota yang Anda tinggali sekarang, tiba-tiba tenggelam atau menjadi kota mati? Tentu akan bikin merinding ya. Tempat yang banyak kenangan, seketika seperti tak ada tanda-tanda kehidupan.
Mungkin salah satu contoh yang cukup dekat dengan kita adalah kawasan lumpur Lapindo di Sidoarjo. Di sana ada banyak bangunan yang ditinggalkan pemiliknya. Semakin lama semakin tenggelam oleh lumpur dan menyisakan banyak cerita yang kurang menyenangkan.
Kali ini kita akan membahas sebuah daerah yang boleh dibilang mengalami hal yang hampir mirip dengan daerah lumpur Lapindo, yakni Villa Epecuen. Konon hanya satu orang yang tersisa dari kota yang pernah ditenggelamkan bumi ini.
Beberapa negara banyak memiliki tempat yang berbau mistis hingga tidak ditinggali. Karena merasa terancam banyak dari mereka berpindah kota untuk menyelamatkan diri. Namun Kota Villa Epecuen mempunyai cerita sendiri. Meski terkesan horor mendiami kota ini, masih ada seorang warga yang mau tinggal di kota mati satu ini.
Ia adalah Pablo Novak yang merupakan warga negara Argentina yang beberapa tahun lalu meninggalkan kota dan kembali lagi ke kota mati tercintanya. Pria kelahiran 1930 ini rela hidup di puing-puing bangunan karena saking cintanya terhadap kota ini. Meski kota mati, Kota yang terletak di Buenos Aires ini bukanlah kota yang penuh mistis dan hal ghaib sehingga ditinggalkan warganya.
Fakta yang terjadi adalah kota ini adalah mengalami bencana kebanjiran beberapa tahun yang lalu. Tepat tahun 1985, kejadian ini bermula dari pecahnya bendungan danau di dekat kota. Air ini menenggelamkan mobil, pohon bahkan bangunan tinggi hingga mencapai 33 kaki. Warga mengira bahwa air akan surut dalam beberapa hari agar bisa menyelamatkan benda-benda miliknya. Dan mereka memutuskan untuk berkemah di atap rumah.
Namun, beberapa hari setelah bencana berlangsung ternyata air tidak juga surut. Para warga mulai resah dan meninggalkan kota. Mereka rela meninggalkan segala aktivitas dan hartanya tenggelam dengan air. Hingga akhirnya semua warga meninggalkan kota dan memulai hidup baru di kota lain.
Epecuen tidak selamanya kelam seperti kisah Atlantis. Sekitar 25 tahunan pasca bencana pecahnya bendungan, ternyata kota ini masih tenggelam namun airnya sudah menyusut.
Terlihat penampakkan unik seperti puncak pohon, tiang telepon dan bangunan tinggi yang bisa di lihat dari permukaan. Hanya terlihat pucuk-pucuknya saja hingga terlihat seperti kota di dalam air.
Hingga tahun 2009, kota ini mulai mengering namun bangunan yang berdiri mulai hancur. Tembok bangunan dilapisi garam hingga ber abu. Banyak furniture, mobil dan peralatan lainnya ditemukan di antara reruntuhan. Jalanan masih memperlihatkan garis besar dengan pohon mati yang berjajar.
Epecuen memiliki kisah seperti primadona yang dulu dipuja dan kini telah dilupakan oleh penggemarnya. Sebelum tragedi yang banjir yang menghancurkan isi kota, Villa Epecuen sebenarnya adalah sebuah kota resor dibangun di tepi danau.
Kota dapat didatangi ribuan turis ketika musim liburan. Bahkan kota ini adalah tempat wisata yang populer. Namun kini, jangankan ribuan, ada satu orang yang mau tinggal di sana saja sudah bagaikan keajaiban. Sayang sekali pada akhirnya kota ini tidak terselamatkan karena banyak yang terlanjur tenggelam.
Meski demikian, kalau menilik kisah dan melihat pemandangan Epecuen sekarang, masih menimbulkan rasa penasaran.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…