Mungkin sudah jadi rahasia umum kalau banyak klub luar negeri yang “hidup” dengan uang orang Indonesia. Inter Milan misalnya yang dimilik oleh Erick Tohir salah satu pebisnis sukses dari tanah air. Tentu hal ini bakal jadi sebuah kebanggaan tersendiri bagi orang Indonesia.
Menyusul Erick Tohir, muncul lagi satu orang Indonesia yang kini memiliki salah satu klub di Eropa. Tak tanggung-tanggung, bahkan hal ini dilakukan agar menjadi pijakan untuk meningkatkan sepak bola tanah air. Penasaran dengan orang tersebut? Simak ulasan berikut.
Jadi pemilik saham terbesar klub Belgia, otomatis jadi pemilik sah
Nama Sihar Sitorus mungkin jarang dikenal sebagian orang, namun akhir-akhir ini mulai banyak dibicarakan. Bagaimana tidak, pasalnya tak mau kalah dengan Erick Tohir, pria yang satu ini juga jadi salah satu pemilik klub di benua Eropa sana. Lebih tepatnya, salah satu klub di liga tiga Belgia sana sudah resmi mencantumkan namanya sebagai pemilik.
Tidak melulu kepentingan pribadi, Sihar juga mementingkan sepak bola Indonesia
Di balik keputusannya membeli salah satu klub di Belgia itu, ternyata ada niat baik yang bikin salut. Alih-alih hanya untuk kepentingan pribadi, menurut Sihar Sitorus para pemain Indonesia juga ada kesempatan untuk diboyong ke sana.
Sampai beri klub di Belgia, berapa sih jumlah kekayaan Sihar Sitorus ini?
Lantaran bisa beli salah satu klub di Eropa sana, kita pasti sempat penasaran berapa sih kekayaan dari pria yang satu ini. Kalau Erick Tohir sih sudah tidak perlu dipertanyakan lagi, lantaran memang pebisnis yang sangat sukses. Namun rupanya Sihar Sitorus juga tak kalah tajir pula.
Sudah terkenal di dunia bola dan politik di Indonesia
Orang awam mungkin jarang kenal dengan pria yang satu ini, namun ternyata jejaknya sudah ada di dunia olahraga dan politik. Misalnya, Sihar Sitorus diketahui pernah mendirikan tiga klub Medan Chiefs Deli Serdang, Pro Titan, dan Nusaina Fans Club.
Tentu hal ini menjadi kabar bagus lainnya, mengingat sudah banyak orang Indonesia yang jadi pemilik klub luar. Bayangkan saja, bukan hanya dalam liga ecek-ecek bahkan sekelas Eropa pun mampu kebeli. Mungkin hal ini menjadi bukti kalau sepak bola di Indonesia tidak ketinggalan.