Pendidikan di Jepang bisa dibilang termasuk salah satu yang terbaik di dunia. Penyebabnya sendiri banyak, namun yang paling utama tentu sistem dan juga para muridnya sendiri yang luar biasa. Untuk Indonesia, tentu kita tak sementereng Jepang soal kualitas pendidikan. Tapi, di satu sisi pendidikan Indonesia mampu mencetak murid-murid dengan standar moral yang tinggi. Jepang dan Indonesia, masing-masing punya kelebihannya sendiri.
Masih soal pendidikan, kira-kira bagaimana ya jika keunggulan pendidikan di Indonesia dan Jepang digabungkan? Tentu hasilnya sungguh luar biasa. Dan hebatnya, ternyata sekolah dengan sistem pendidikan fushion macam ini benar ada. Sekolah ini berada di Jepang dan ternyata didirikan untuk orang Indonesia. Luar biasa ya? Simak kisah selengkapnya berikut ini.
Awalnya didirikan untuk orang Indonesia
Pada tahun 1962, Dubes Indonesia untuk Jepang di Tokyo, mendirikan sebuah sekolah khusus. Menariknya, sekolah itu menjadi satu-satunya tempat pendidikan yang memadukan beberapa kurikulum Indonesia dengan yang ada di Jepang. Awalnya sekolah ini memang sengaja dibuat untuk para anak Indonesia yang ada di sana mengingat banyaknya orang kita di Tokyo. Akhirnya sekolah ini mengalami perkembangan yang semula murni memakai kurikulum Indonesia menjadi sedikit dimodifikasi dengan sistem setempat.
Sempat hampir tutup
Sekolah Republik Indonesia Tokyo atau biasa dikenal SRIT ini sudah mengalami pasang surut. SRIT sendiri pernah berpindah-pindah tempat karena sempat mengalami beberapa kendala. Pada tahun 2000-an SRIT juga sempat mengalami kendala biaya, sehingga sekolah ini bakal terancam tutup untuk selamanya. Untungnya duta besar pada waktu itu rela mencarikan dana untuk SRIT sendiri agar bisa melanjutkan kegiatan belajar mengajarnya.
Diakui oleh Jepang
Sebelumnya, SRIT tidak diakui sebagai sebuah lembaga sekolah resmi oleh pemerintah Jepang. Akibatnya saat seorang lulus dari SRIT, maka dia harus melewati sebuah ujian kesetaraan jika ingin masuk ke perguruan tinggi atau jenjang sekolah berikutnya. Namun setelah tahun 2005, pemerintah Jepang telah mengakui sekolah ini sebagai lembaga resmi untuk belajar. Sehingga para siswanya tidak perlu lagi repot-repot untuk mengikuti ujian kesetaraan di Jepang. Selain itu, SRIT sendiri menjalin sebuah kerja sama dengan beberapa sekolah di Jepang untuk menjadikannya sebagai sebuah sister school, sehingga mempererat hubungan antara Indonesia dan Jepang.
Meskipun Sekolah Indonesia, adat Jepang juga terasa
Serupa dengan kurikulum yang ada di Indonesia, SRIT juga menggunakan wajib belajar 9 tahun. Kurikulum dasarnya menggunakan milik Indonesia seperti misalnya KTSP tapi ada sedikit modifikasi. Misalnya saja Kegiatan Belajar Mengajar yang dimulai pukul 9 pagi hingga 5 sore disesuaikan dengan kurikulum yang ada di sana. Jepang sudah sangat terkenal sekali dengan kedisiplinan dan kebersihannya, begitu pula yang ada di SRIT ini. Meskipun sebuah sekolah Indonesia, namun masalah kedisiplinan sangat ketat di sekolah ini. Sekolah ini juga memberikan kesempatan untuk para siswanya yang ingin melaksanakan ibadah harian sholat lima waktu. Bisa dibilang, SRIT ini menjadi sekolah yang memadukan antara kurikulum dan kedisiplinan antara dua negara itu.
Agama masih menjadi hal penting di sekolah ini
Berbeda dengan sekolah di Jepang lainnya, SRIT menganggap bahwa agama adalah hal yang sangat penting bahkan menjadi salah satu mata pelajarannya. Oleh karena itu selalu diadakan sebuah pengajian rutin bagi siswa yang beragama islam di sekolah itu. Bahkan murid -murid SRIT memiliki grup nasyidnya sendiri yang menyanyikan lagu-lagu bernuansa Islami dengan bahasa Jepang. Tidak jarang pada hari raya besar, SRIT menjadi tempat untuk dijadikan sholat eid bagi warga di sekitar Tokyo.
Menggabungkan dua sistem pendidikan dalam satu sekolah memang sebuah terobosan yang baru. Hasilnya banyak pelajar yang memiliki kualitas yang lebih dari biasanya. Dengan adanya sekolah-sekolah seperti itu, diharap dapat menjadi sebuah koreksi akan pendidikan yang ada di Indonesia sehingga tidak ketinggalan dengan negara lainya.