Salah kaprah ternyata tidak hanya terjadi pada perkataan dan perbuatan saja. Dalam penamaan kuliner berupa makanan atau minuman, ternyata bisa juga. Pernah nggak terpikir, makanan atau minuman ini dapat namanya dari mana ya? Apa ada nggak sih sejarah atau asal usul dari makanan atau minuman tertentu?
Sebuah utas di Twitter yang muncul beberapa waktu lalu mungkin bisa menjawab pertanyaanmu. Utas ini dibuat oleh akun @emgepan. Ia mengulik salah kaprah penamaan kuliner dari segi etimologi. Setelah membacanya, kamu mungkin akan dapat pengetahuan baru. Kulik berikut ini yuk.
Es Doger – Dorong Gerobak
Selama ini, kita tahu bahwa es doger disebut es doger karena kuliner es ini biasanya dijual oleh abang-abang yang dorong gerobak. Ternyata, nama doger ini ternyata dirujuk pada tempat dan kebiasaan di mana es ini biasa diperdagangkan, yakni di pertunjukan doger. Pertunjukan ini biasanya dilakoni oleh sekumpulan wanita penari ronggeng atau yang disebut juga dengan doger di daerah Indramayu, Subang, dan Cirebon.
Ketoprak – Ketupat, Toge Digeprak
Ketupat, toge, digeprak diyakini menjadi kepanjangan dari singkatan makanan ketoprak. Masuk akal sih karena makanan ini memang berisi ketupat, toge, tahu, timun, telur rebus, dan diberi saus kacang, serta emping melinjo. Tapi ternyata tidak sesederhana itu, karena ketoprak punya sejarah.
Dikutip dari Rancah.com, ketoprak dipercaya lahir pada tahun 1930. Kuliner ini adalah makanan yang dijajakan oleh pemain pertunjukan ketoprak karena kala itu sedang masa resesi ekonomi. Dari cara panggil “Prak! Ketoprak!” dari pembeli, itulah asal nama ketoprak muncul. Dulu, ketoprak dijual dengan cara dipikul, tapi sekarang kamu lebih sering menemui pedagang ketoprak memakai gerobak dorong.
Cuanki – Cari Uang Jalan Kaki
Karena dijual oleh pedagang yang berjalan kaki, banyak yang mengira cuanki adalah singkatan dari cari uang jalan kaki. Ternyata tidak seperti itu. Kata cuanki berawal dari merek dagang Bakso Tahu Kuah Choan Kie, makanan berkuah yang ada di Jawa Barat. Konon sih makanan ini diperkenalkan oleh orang Tionghoa di tahun 60-an
Chaon Kie sendiri ternyata memiliki makna ‘rezeki’ jika dilihat dari segi bahasa. Mungkin, karena mengalami penyesuaian dengan lidah orang Indonesia akhirnya makanan Choan Kie yang berisi bakso dan tahu kuah akhirnya menjadi cuanki. Cuanki ini sering dikira bakso padahal kuah dan cara penyajiannya sangat berbeda.
Perkedel – Persatuan Kentang dan Telur
Si bulat pipih ini biasanya disajikan bersama dengan sayur sop. Rasanya gurih, kadang juga tak cuma terdiri dari kentang tapi campuran daging ayam atau daging sapi. Perkedel katanya singkatan dari persatuan kentang dan telur. Ternyata tidak sesederhana itu asal nama makanan ini.
Perkedel diduga berasal dari peralihan Frikadellen, masakan asal Jerman dan Skandinavia yang berupa bola daging. Karena di Indonesia, daging termasuk sesuatu yang mewah dan langka untuk kalangan tertentu maka dimodifikasilah dengan menggunakan kentang hingga tercipta perkedel yang kamu kenal sekarang.
Putu – Pencari Uang Tenaga Uap
Tuuuuutt… Kira-kira seperti itu ya bunyi ketika si penjual putu lewat. Kamu mungkin pernah dengar kalau putu adalah singkatan dari Pencari Uang Tenaga Uap. Ya tidak salah juga sih karena putu ini dikukus dengan cetakan bambu, mengeluarkan uap serta suara nyaring. Tapi ternyata putu ini memiliki beberapa sejarah.
Ada yang mengatakan bahwa kue menyerupai putu yang sudah ada sejak Dinasti Ming dengan sebutan XianRoe Xiao Long. Ada juga sejarah yang menyebut putu ini ada dalam Serat Centhini yang ditulis tahun 1814 di masa kerajaan Mataram. Selain itu, ada juga sejarah yang mengatakan asal muasal nama Putu ini adalah dari bahasa Tamil, Puttu, dan sudah ada sejak masa Hindu di Nusantara.
Bakso – Banyak Kuah dan Saos
Memang sih, makan bakso tuh paling enak kalau pakai banyak kuah dan saos, juga sambal. Tapi ternyata asal nama bakso bukan dari sana. Ada beberapa sejarah yang mencatat asal muasal nama bakso. Di antaranya, ada yang menyebut kalau bakso berasal dari bahasa Hokkien, Bak Cho yang artinya adalah daging cincang. Ada juga yang mengatakan kalau bakso berasal dari kata ‘bak’ dan ‘so’ yang artinya adalah daging babi yang digiling.
Kue Pancong – Pantat Dicongkel
Tahun lalu sempat ramai sebuah cuitan yang mengatakan bahwa asal muasal nama kue pancong adalah pantatnya dicongkel. Memang sih dalam pembuatan kue ini, adonan yang terbuat dari tepung beras, daun suji, santan, dan kelapa parut ini, jika sudah mengeras akan diangkat dengan alat pencongkel. Tapi ternyata, secara etimologi nama kue pancong ini berasal dari bahasa Sunda yang berarti terungkit atau terkait. Ini dihubungkan dengan alat pencongkel yang selalu digunakan penjual kue pancong.
Tekwan – Take One
Banyak yang mengaitkan nama Tekwan dengan guraian “Namanya Tekwan karena cuma ambil satu (take one), kalau ambil dua jadi tektu (take two).” Atau singkatan dengan bahasa Palembang berkotek samo kawan. Padahal tidak begitu loh. Nama tekwan berasal dari bahasa Hokkien yaitu Tek Wan yang memiliki arti bola ikan tengiri.
BACA JUGA: 10 Makanan Indonesia dengan Nama Unik dan Sejarahnya
Nama-nama kuliner yang berasal dari singkatan lucu dan cocoklogi ini sepertinya memang dibuat untuk lucu-lucuan. Tapi tidak sedikit nih yang percaya dan meyakininya sebagai asal usul nama kuliner tersebut. Nah, dengan membaca sedikit pengetahuan di atas semoga kamu bisa tercerahkan ya.