Tradisi mudik menjelang lebaran memang sudah mengakar dalam masyarakat Indonesia. berbagai cara dilakukan oleh para perantau untuk bertemu dengan keluarga dan sanak saudara. Dalam hal ini mereka biasanya menggunakan berbagai transportasi, mulai dari mobil, kereta api, hingga pesawat terbang bagi yang berada jauh dari tanah kelahiran.
Uniknya, beberapa waktu lalu ada seorang bocah yang nekat mudik dengan menggunakan sepeda onthel. Jarak jauh yang ditempuh membuat kisahnya viral dan diketahui oleh banyak orang. Diketahui, bocah berumur 14 tahun ini mengayuh sepeda dari Cianjur ke Majalengka yang berjarak sekitar 210 Km.
Ade Rahmad di tengah jalan [Sumber gambar]Pertama kali diviralkan oleh akun Facebook Eris Riswandi, ia memperlihatkan bocah lelaki dalam video. Menurutnya, anak bernama Ade Rahmad ini sudah diberi uang dan disuruh naik mobil elf oleh yang memvideokan, namun ia memilih untuk naik sepeda saja. Ade yang ternyata seorang santri Pondok Pesantren di Ciketung, Cipanas, Cianjur. Mulanya ia punya uang untuk ongkos pulang, namun karena dicuri ia memutuskan untuk meminjam sepeda teman yang akan dipakai pulang ke rumah. Ia berangkat dari pesantren sesaat setelah sahur (4/6/2018).
Kepolisian menyambangi rumah Ade Rahmad [Sumber gambar]Ketika sedang beristirahat di Pasar Kadipaten, ia ditemukan kelelahan oleh petugas kepolisian. Karena terlihat capek dan sudah malam, AKP Dadang Surahidayat membawanya menuju kantor Mapolsek Kadipaten. Di sana ia diberi makanan dan beristirahat sejenak. Ade mengaku telah melakukan perjalanan selama dua hari. Dalam jangka waktu tersebut ia tidur di masjid. Setelah mendengar cerita sang bocah, jajaran dari kepolisian mengantar Ade pulang ke rumahnya di Desa Sukasari Kaler, Kecamatan Argapura, Majalengka.
Kisah Ade ini mungkin bisa kita jadikan pelajaran. Walaupun semulanya tak berniat pulang ngonthel, tapi karena kerinduan yang sangat terhadap keluarga, ia melakukan semuanya dengan berani dan pulang dengan selamat.
Ayu Lestari, bergabung di Boombastis.com sejak 2017. Seorang ambivert yang jatuh cinta pada tulisan, karena menurutnya dalam menulis tak akan ada puisi yang sumbang dan akan membuat seseorang abadi dalam ingatan. Selain menulis, perempuan kelahiran Palembang ini juga gemar menyanyi, walaupun suaranya tak bisa disetarakan dengan Siti Nurhalizah. Bermimpi bisa melihat setiap pelosok indah Indonesia. Penyuka hujan, senja, puisi dan ungu.
Ayu
