Siapa yang tidak kenal dengan Rusia, ya negara yang satu ini sampai saat ini menjadi adidaya di dunia. Jadi bukan hal yang aneh kalau banyak negara yang lain punya niatan untuk mengajak bersekutu si Beruang Merah. Bukan hanya karena teknologinya yang maju, namun kekuatan militernya juga ditakuti dunia.
Namun di balik segala kedikdayaan Rusia itu rupanya Si Beruang Merah malah melirik Indonesia untuk dijadikan “teman”nya. Selain karena sejarah hubungan kedua negara ini yang langgeng, juga karena potensi menguntungkan dari Indonesia. Yuk simak beberapa bukti kalau Rusia ngebet jadi teman dengan Indonesia.
Adanya poros Jakarta Moskow
Tepatnya pada tahun 2015 yang lalu, rupanya ada sebuah rencana khusus duta besar Rusia Mikhail Galuzin dengan mantan gubernur Jakarta Basuki Tjahatja Purnama. Ya, rupanya dua orang penting ini merencanakan adanya poros Jakarta dan Moskow. Memang dengan adanya kerja sama secara langsung ini kedua kota nantinya akan saling bertukar solusi dalam menyelesaikan masalah mengenai tata kota. Apalagi mengingat kedua kota itu hampir-hampir memiliki nasib yang sama, baik masalah kepadatan penduduk, masalah parkir dan pendidikan.
Putin sangat akrab dengan Indonesia
Percaya atau tidak, beberapa kali Putin menyebutkan kalau Indonesia adalah sahabat lama Rusia. Hal ini bukan sesuatu yang aneh kalau mengingat kerja sama yang terjalin sejak dulu dan hampir-hampir tidak ada persinggungan. Bahkan dalam waktu dekat, Vladimir Putin sendiri berencana untuk mendatangi Indonesia untuk melakukan kunjungan. Itu bukti kalau memang orang nomor satu di Rusia itu sudah akrab dengan bumi pertiwi. Selain itu, Putin juga sangat mendukung kepemimipinan Jokowi, dan berharap hubungan “mesra” antara Indonesia dan Rusia ini bakal tetap bisa berlanjut ke periode-periode berikutnya.
Sedang sangat serius untuk membangun PLTN
Beberapa kali rupanya pemerintah Rusia menawarkan kerja samanya dalam bidang PLTN pada Indonesia. Namun sayang pemerintah rupanya masih memikirkan ulang mengenai kerja sama tersebut karena dinilai Indonesia masih belum siap untuk teknologi semacam itu. Meskipun begitu pihak Rusia sendiri akan selalu terbuka jika Indonesia kelak akhirnya berubah keputusan dan membangun PLTN. Namun demikian kerja sama dalam bidang energi lain masih tetap berjalan lancar, bahkan negara besar itu sampai-sampai berinvestasi di Kalimantan Barat karena tertarik dengan perusahaan mineral kita.
Masalah alusista, Rusia siap membantu
Sudah berulang kali Indonesia melakukan kerja sama dengan Rusia masalah peremajaan alusista kita. Misalnya saja masalah pesawat jet tempur Sukhoi Su-35, yang beberapa bulan yang lalu berhasil dikirim dari Rusia. Dan uniknya, Rusia juga memberikan harga yang “bersahabat” pada Indonesia. Bayangkan saja, pesawat dengan kemampuan setara F16 itu hanya dihargai 8 ratusan Miliar, jelas berbeda dengan produk Amerika sendiri yang sampai 2 Triliun. Sejatinya, kerja sama Indonesia dengan Rusia itu memang sudah berlangsung sejak orde lama yang akan berlanjut hingga sekarang.
Dukungan pada kebijakan nyeleneh kelautan
Pada awal diberlakukannya penenggelaman kapal oleh menteri Susi, banyak respons berbeda dari dunia. Nah, salah satu negara yang sangat mengapresiasi langkah tersebut adalah Rusia. Melalui duta besarnya, Rusia mengaku menghormati sekaligus kagum dengan penenggelaman kapal asing tersebut. Selain bertindak tegas, hal itu juga bukti sebuah kedaulatan sebuah negara. Selain itu, rupanya Negeri Beruang Merah itu sangat tertarik dengan kebijakan poros maritim yang sempat digagas oleh Presiden Jokowi. Sehingga masing-masing negara bisa bekerja sama menanggulangi masalah terorisme dan keamanan pelayaran di lautan.
Semoga saja dengan adanya hal-hal di atas itu hubungan Indonesia dan Rusia jadi lebih baik. Apalagi kalau mengingat dulu kedua negara ini memang sudah akur. Bukan berarti Indonesia mulai berpihak pada satu negara saja, namun adanya kerja sama ini akan menguntungkan dua negara.