Nama Indonesia mungkin belum begitu dikenal gaungnya terkait produksi alutsista terutama rudal. Selama ini rudal atau alat peledak lainnya di dapat dari luar negeri dengan harga yang cukup mahal. Mengetahui peluang besar dalam dunia rudal, beberapa perusahaan alutsista seperti Pindad dan Sari Bahari mengembangkan seri rudal yang diharapkan akan meningkatkan kemajuan Indonesia dalam dunia militer.
Salah satu rudal yang dimiliki dan dibuat oleh Indonesia adalah Petir V-101. Rudal ini dikabarkan memiliki daya jangkau yang cukup panjang dan mampu meledak dengan kekuatan yang sangat besar. Berikut beberapa fakta kehebatan dari Petir V-101.
Petir V-101 dikembangkan oleh seorang pria bernama Ricky Hendrik Agam. Beliau adalah ahli bom yang telah menangani banyak sekali bom untuk pesawat Sukhoi yang diproduksi oleh Rusia. Bom-bom yang dibuat oleh Ricky dan perusahaannya (PT Sari Bahari) dikenal sangat hebat hingga pemerintah kerap memesan darinya.
Setelah menyelesaikan banyak bom untuk Sukhoi Su-27 dan Su-30, Ricky mulai mengembangkan sebuah roket yang canggih. Pengalamannya dalam mengembangkan jenis bom P-100 dan P-100 L yang dipesan TNI AU menjadi modal untuk menciptakan sesuatu yang baru dan lebih canggih.
Rudal Petir V-101 terbilang sangat hebat dalam kecepatan. Bahkan, dalam sebuah uji coba didapatkan kecepatan hingga 260 kilometer per jam. Dengan daya jangkau yang sangat jauh ini memungkinkan peluru kendali ini menjadi andalan Indonesia untuk memperkuat pertahanannya.
PT. Sari Bahari yang membuat rudal ini adalah salah satu perusahaan swasta Indonesia yang eksis di negeri ini. Biasanya alat perang, seperti bom dan peluru selalu diperoleh dari PT. Pindad yang merupakan BUMN. Selain itu, PT Pindad tidak mengembangkan rudal tapi roket balistik dengan daya jangkau 15 kilometer bernama R-Han.
Saat ini Indonesia mengendalikan beberapa peluru kendali yang memiliki jarak jelajah tak terlalu panjang. Pertama ada Rudal C-701 dan C-705 yang dikembangkan oleh PT Dirgantara Indonesia. Rudal ini sebenarnya buatan Tiongkok dengan kemampuan jelajah 60-80 kilometer dan 135 kilometer. Selain rudal adaptasi dari Tiongkok, Indonesia juga mengembangkan Exocet MM40 Block 2 yang jadi andalan TNI AL.
Dibandingkan dengan dua rudal di atas, Rudal Petir V-101 sudah memiliki perangkat yang terbilang canggih. Petir V-1010 sudah mengadopsi teknologi paling mutakhir untuk penginderaan sasaran. Selain mengadopsi teknologi penginderaan, Petir V-101 juga sudah mengusung multiple 3D point yang lebih maju dari jenis rudal yang menggunakan seeker.
PT Sari Bahari adalah perusahaan lokal dengan produk yang banyak diakui oleh dunia. Bahkan beberapa produknya sudah berstandar NATO hingga bisa dijual di pasar internasional. Meski demikian, produk yang diproduksi oleh perusahaan ini hanya dijual untuk militer Indonesia saja.
Seperti halnya produk bom P-100 yang sangat hebat hingga membuat negara tetangga Malaysia pengin. Petir V-101 juga mulai diminati oleh banyak negara di dunia. Desainnya yang unik dan canggih membuat peluru kendali ini memiliki pamor yang sangat besar. Jika saja di masa depan PT Sari Bahari mau menjajal pasar internasional, bukan tidak mungkin kemajuan teknologi alutsista di Indonesia akan semakin maju.
Demikianlah uraian singkat tentang kehebatan Petir V-101 yang merupakan peluru kendali asli Indonesia. Semoga peluru kendali atau rudal ini segera selesai masa uji cobanya dan memperkuat pertahanan di Indonesia.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…