Sudah hampir beberapa bulan, namun masalah tentang etnis Rohingya di Myanmar ini sampai sekarang masih tidak selesai. Sudah berbagai upaya dilakukan mulai dari memberikan batuan kemanusiaan hingga perundingan diplomatik. Ya, semua dilakukan agar para etnis Rohingya ini tidak tertindas lagi dan mendapatkan kedamaian.
Masih soal Rohingya, sebagian besar orang-orang mengatakan bahwa hal ini terjadi karena campur tangan beberapa oknum di Myanmar. Namun ternyata, jika dilihat dari sudut pandang orang Myanmar sendiri, justru yang ada malah berkebalikan. Lalu seperti apa fakta Rohingya di mata orang Myanmar ini? Simak ulasan berikut.
Masalah yang ada di Myanmar adalah mengenai masalah etnis
Beberapa waktu yang lalu seorang warga Myanmar telah mengemukakan pendapatnya mengenai konflik yang terjadi di Rohingya melalui akun medsosnya. Dilansir dari Tribunnews, ada beberapa poin penting dari postingan Phyu Wint Yee itu, yang pastinya sangat berbeda dengan yang dikabarkan beberapa media. Salah satunya adalah masalah awal terjadinya konflik yang ada di sana.
Diperkirakan bukan karena agamalah hal itu terjadi, melainkan karena masalah etnis. Ya, keberadaan etnis Rohingya yang ada di sana dibilang sebagai pendatang atau pengungsi. Namun sayangnya sebagai pendatang beberapa penduduk asli sekitar ada yang merasa terganggu karena sikap para etnis saat berada di sana. Dari situlah konflik mulai terjadi.
Warga Rohingya juga diberi keleluasaan
Sebagai seorang etnis pendatang, ternyata mereka dulu juga sempat diperlakukan dengan baik. Ya, dulunya saat berada di Myanmar, para etnis ini diberikan izin untuk membangun banyak masjid agar bisa tenang melakukan ibadah. Selain itu, beberapa bantuan juga diberikan, mulai dari makanan, sandang dan pangan.
Kebanyakan dari bantuan tersebut penyaluran dari organisasi-organisasi besar seperti PBB dan UNHCR. Bahkan banyak darinya yang memiliki senjata dan rumah yang bagus. Akibat satu dan beberapa masalah, akhirnya tercetuslah konflik berdarah yang mengakibatkan etnis rohingya ini jadi mengungsi dari Myanmar.
Warga Myanmar tidak pernah membenci Rohingnya
Seperti yang dikemukakan sebelumnya, bagi masyarakat Myanmar, konflik yang terjadi ini bukan lah karena masalah agama melainkan karena etnis saja. Apalagi mengingat kalau di Burma sendiri juga banyak warganya yang beragama Islam. Pemilik postingan itu mengaku, kalau warga Myanmar tidak pernah membenci Rohingya yang datang jika itu secara legal.
Pasalnya menurut mereka, banyak para pengungsi yang datang secara ilegal. Hal inilah yang jadi awal berkobarnya konflik. Dengan makin banyaknya pendatang ilegal, akhirnya para jumlah penduduk di sana jadi membludak tidak karuan. Dampaknya, tepat yang disediakan jadi tidak muat, alhasil tempat warga asli dijadikan korban.
Di antara kedua pemerintahan tidak ada yang bisa menerima
Ya, seperti yang dituturkan beberapa media, awalnya kepindahan etnis Rohingya di Myanmar karena diri mereka waktu itu tidak diakui oleh pemerintah Bengal. Akhirnya mereka diterima oleh Burma dengan status pengungsi. Namun sayang, karena beberapa masalah, timbul sensitivitas antara pemerintah Myanmar dan etnis Rohingya sendiri, terutama masalah pengungsi ilegal yang seperti yang dijelaskan sebelumnya.
Akhirnya pemerintah Myanmar mengusir beberapa pengungsi yang memang tak mendapatkan izin secara legal untuk kembali ke Bangladesh. Namun sayang, negara bangsladesh pun tidak memberikan izin kepada para pengungsi itu, akhirnya terlantar dan terusirlah beberapa pengungsi dari Rohingya ini.
Dan ya, seperti itulah fakta dan pandangan yang diungkapkan dari sisi masyarakat Myanmar sendiri. Sebagian orang ada yang setuju dengannya namun ada pula yang tidak membenarkannya. Terlepas dari semua itu, kita hanya berharap agar masalah para etnis Rohingya ini segera selesai.