2. Penguburan Langit
Kadangkala ritual dipraktekkan dengan mengajak alam ikut serta dalam prosesnya. Dan dalam proses penguburan langit yang dilakukan di Tibet, mereka benar-benar mengajak alam untuk turut serta. Tanah Tibet yang berbatu membuat masyarakatnya kesulitan untuk menggali kuburan yang tepat. Kondisi ini dikombinasikan dengan keyakinan Budha dalam transmigrasi roh, dimana tubuh dianggap menjadi sebuah kapal kosong setelah kematian. Masyarakat Tibet membuat sebuah pemakaman langit untuk pembuangan mayat manusia yang meninggal di sana.
Jasad manusia mati ditempatkan di pegunungan tinggi, dimana burung-burung dan binatang lainnya membantu menyingkirkan jasad ini secara alamiah. Sebelum berangkat ke pemakaman, tubuh akan dibongkar oleh Rogyapas, yang bertugas berbicara pada jasad mati untuk membantu jiwa yang telah mati untuk pergi ke kehidupan selanjutnya. Burung Manyar adalah yang pertama untuk memakan daging mayat ini dan ketika mereka telah selesai tulang yang telah hancur berkeping-keping akan dimakan oleh gagak dan elang. Jika tubuh tidak habis dimakan sepenuhnya maka hal ini menjadi pertanda buruk bagi manusia mati tersebut.