Pemerintah Jokowi kembali mengadakan reshuffle menteri dan wakil menteri. Sebelumnya pada Desember 2020, dua menteri Kabinet Indonesia Jilid 2 tersandung kasus. Kedua menteri tersebut yaitu Menteri Kelautan dan Perikanan non-aktif Edhy Prabowo dan Menteri Sosial non-aktif Juliari Peter Batubara. Posisi Edhy Prabowo pun digantikan oleh Tri Risma, sedangkan Juliari Batubara digantikan oleh Sakti Wahyu Trenggono.
Kemudian pada April 2021, Jokowi mengangkat Bahlil Lahadalia sebagai Menteri Investasi dan Nadiem Makarim sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek). Kini, Jokowi kembali merombak susunan menterinya. Berikut selengkapnya menteri yang dicopot dan menteri yang baru.
Muhammad Luthfi dicopot dari jabatannya sebagai Menteri Perdagangan. Menurut Sekretaris Kabinet Pramono Anung, penggantian Mendag sebagai langkah penyegaran agar jalannya kementerian lebih lincah. Ketika disinggung terkait kasus minyak goreng, Pramono menyampaikan bahwa hal tersebut bukan permasalahan satu kementerian. Sementara itu, Luthfi telah menjalani pemeriksaan oleh Kejaksaan Agung pada Rabu (22/6/2022) perihal terkait kasus dugaan korupsi ekspor crude palm oil atau bahan baku minyak goreng.
Selain Luthfi, Sofyan Djalil selaku Menteri Agraria dan Tata Ruang atau Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) dan wakilnya, Surya Tjandra, juga diganti. Setidaknya terdapat dua permasalahan pokok terkait pertanahan, yaitu pembagian sertifikat tanah kepada masyarakat Indonesia yang belum merata dan permasalahan mafia tanah yang tak kunjung usai.
Pengganti Luthfi sebagai menteri perdagangan adalah Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan. Sementara itu, Menteri ATR/BPN kini diduduki oleh mantan Panglima TNI Hadi Tjahjanto. Wakil menteri ATR/BPN yaitu Sekretaris Jenderal Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Raja Juli Antoni. Selain itu, ada dua wakil menteri baru lainnya. Mereka adalah John Wempi Wetipo sebagai Wakil Menteri Dalam Negeri dan Sekretaris Jenderal Partai Bulan Bintang (PBB) Afriansyah Ferry Noor sebagai Wakil Menteri Ketenagakerjaan.
Edhy Prabowo yang kala itu menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, terlibat kasus korupsi ekspor benih lobster. Ia terbukti menerima suap sekitar Rp25 miliar dari sejumlah pihak, termasuk eksportir terkait budidaya lobster dan ekspor benih benur lobster. Edhy dihukum penjara 5 tahun, denda Rp400 juta pengganti 6 bulan kurungan, dan uang pengganti Rp9,68 miliar pengganti 2 tahun penjara. Hak politik Edhy juga dicabut selama 3 tahun, terhitung sejak ia selesai menjalani masa kurungan pokok.
Sementara itu, Juliari Batubara yang sebelumnya menjabat sebagai menteri sosial terlibat kasus korupsi dana bantuan sosial Covid-19. Ia terbukti menerima sekitar Rp32 miliar dari kasus korupsi dana bansos tersebut. Juliari dipenjara selama 12 tahun, denda Rp500 juta, dan uang pengganti Rp14,5 miliar. Hak politik Juliari pun dicabut selama 4 tahun.
BACA JUGA: Mengenang Sosok Tjahjo Kumolo, Menteri yang Baru Saja Berpulang
Semoga dengan adanya pergantian menteri dan wakil menteri baru, kinerja pemerintahan menjadi lebih baik lagi.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…