Zaman dulu, hampir semua negara merupakan kerajaan dan dipimpin oleh seorang raja atau ratu. Mendapatkan tahta untuk menjadi penguasapun tidak perlu melewati pemilu, cukup menjadi keturunan dari keluarga kerajaan. Hal inilah yang membuat beberapa kerajaan mengalami masa-masa kelam karena dipimpin oleh Raja yang kejam.
Bayangkan saja, raja Amangkurat I dari kerajaan Mataram membuat masa pemerintahannya menjadi horor tersendiri. Ia tidak segan membunuhi para kyai, lawan politik bahkan bersekutu dengan Belanda. Menyeramkan bukan? Tidak hanya Amangkurat I, 5 raja dan ratu lainnya berikut ini juga tidak kalah kejam:
Jika Anda berpikir bahwa Hitler itu kejamnya luar biasa, maka Anda akan bergidik ngeri jika mengetahui ‘sepak terjang’ Amangkurat I, raja dari kerajaan Mataram ini. Pasalnya demi memuluskan kekuasaannya, ia tega sekali membunuh semua orang yang ia ingin bunuh, termasuk istri dan keluarganya sendiri.
Raja tiran ini melumuri tangannya dengan darah ribuan ulama, saudara-saudaranya, pejabat bawahannya, bahkan istri-istri dan anak-anak. Tak heran bila kemudian muncul barisan sakit hati di kalangan pendukung kerajaan: para bangsawan istana, pembesar negara, bangsawan di daerah taklukan, serta kaum agamawan. Ia tidak ragu menghukum mati setiap orang yang ingin dibunuhnya, di depan umum!
Tidak heran jika semasa hidup, Amangkurat I sangat paranoid dan tidak mau keluar tanpa pengawasan ekstra ketat. Namun segala kejahatannya runtuh saat VOC menjebaknya dan pemberontakan Trunajaya dilancarkan. Amangkurat I diserang dari berbagai sisi, akhirnya kalah dan meninggal dunia.
Attila dan saudaranya yaitu Bleda menjadi raja dari kerajaan Hun dari tahun 434 hingga 445 masehi. Laki-laki ini menekan kerajaan jajahannya untuk membayar upeti, namun kekaisaran Roma menolaknya. Bisa diprediksi, Attila marah dan mulai menyerang kerajaan di Eropa mulai dari Yunani hingga Balkan. Ini cukup luas mengingat kerajaan Hun terletak di laut Baltik. Kejahatan apa saja yang ia lakukan?
Ia tidak segan membantai banyak orang demi memuaskan ambisinya ini. Atilla tidak bisa dihentikan, ia bahkan meminta Honoria yang merupakan adik dari kaisar Valentinian untuk menjadi upeti pada kerajaannya. Keinginannya terkabul, namun segala hal buruk ada karmanya.
Baca Artikel Seru Lainnya: 10 Fakta Tentang Korea Utara Yang Bikin Kamu Tercengang
Usai upacara pernikahannya, Attila meninggal karena tersedak. Menurut beberapa ahli sejarah, Attila memang sengaja dibunuh mengingat kondisinya pada saat itu memang sudah tidak sehat dan mengidap penyakit. Namun apapun itu, sejak sang pemberontak Tuhan ini tiada, tidak ada lagi yang menyerang kerajaan lain secara brutal.
Mungkin fakta tentang benua Afrika yang sebagian besar menjadi jajahan kerajaan di Eropa dulunya (bahkan beberapa masih hingga hari ini). Tapi tahukah Anda bahwa putra mahkota kerajaan Belgia yaitu Leopold II tega membantai 30 juta warga Kongo saat menjalankan rencananya untuk menguasai negara tersebut?
Leopold II lahir tahun 1835 dan merupakan putra mahkota kerajaan Belgia. Ia memiliki ambisi besar dalam menguasai tanah Afrika yang kaya dengan berbagai sumber daya alam itu. tahun 1884-1885, ia menguasai Kongo dan menjadi diktaktor di sana. Tidak tanggung-tanggung, Leopold II langsung mengeruk hasil bumi di sana. Tidak hanya itu, ia juga membunuh 30 juta warga Kongo!
Ia tidak segan membunuh warga Kongo yang memberontak kepadanya atau tidak mampu menjadi buruh yang kuat untuk bekerja paksa di bawah kepemimpinannya. Akhirnya di tahun 1905 setelah ditekan oleh Inggris dan Amerika, Leopold II menghentikan kekejamannya dan hengkang dari negara tersebut.
Tidak hanya seorang laki-laki saja, ternyata perempuan juga bisa menjadi sosok jahat. Ranavalona I adalah istri dari Raja Radama yang meninggal karena diracun (dan menurut kabar berhembus karena diracun oleh istrinya sendiri!). Setelah bertahun-tahun Madagascar berada di bawah kolonial negara Eropa, Ranavalona berjanji bahwa kepercayaan asli penduduk Madagascar akan dikembalikan, tidak ada lagi penjajahan dan penyiksaan kepada budak. Faktanya?
Hidup di dalam peperangan dan juga kolonialisme membuat Ranavalona seperti kehilangan hati nuraninya. Untuk membalas dendam, ia membunuhi pendeta kristen, menggantungnya dengan kejam. Ia juga menghukum mati umat Kristen yang tinggal di Magadascar sejak berkuasa pada tahun 1828. Tidak berhenti sampai di situ, ratu satu ini juga membunuh 1 juta lebih budak yang dianggapnya tidak bisa lagi bekerja rodi. Astaga kejam sekali!
Selama masa pemerintahannya, Madagascar seperti berada pada masa horor yang mencekam. Tidak hanya itu, ia juga tega untuk menjadikan jenazah mereka yang ia bunuh untuk makanan anjing. Sungguh gila!
Bulan ini, film Dracula Untold sedang tayang di jaringan bioskop di seluruh dunia. Cerita dari sisi lain sosok Dracula yang menghisap darah itu memang menarik untuk dilihat. Apakah Anda juga penasaran, bagaimana cerita mengenai Vlad Dracula yang sebenarnya?
Pangeran dari kerajaan Wallachia ini lahir di tahun 1400an, kala itu kekaisaran Turkilah yang berkuasa. Saat masih anak-anak, Vlad dan adiknya menjadi tawanan di Turki, dan kembali ke kerajaannya saat usia 17 tahun. Segera setelah dilantik menjadi raja, Vlad berusaha keras untuk menghindarkan kerajaannya menjadi area jajahan dan juga nasib buruk terulang kembali. Lantas apa yang membuat Vlad Dracula menjadi sosok yang menyeramkan?
Saat membunuh musuh-musuhnya. Vlad tidak langsung menebas mereka dengan pedang. Vlad akan menusuk mereka, lalu menancapkan tiang panjang yang menembus bagian tubuh korbannya. Mereka akan merasakan kesakitan dan siksaan luar biasa karena tidak akan langsung meninggal dunia. Vlad meninggal dunia saat bertempur tahun 1476 di Bucharest. Walau sebagian orang menganggapnya sebagai sosok iblis, namun masyarakat Rumania sendiri menganggapnya sebagai pahlawan yang berjasa besar menghindarkan kerajaannya dari penjajah.
Jika ada seorang raja yang tega membunuh anak kandungnya sendiri, itu adalah Ivan yang bergelar The Grand Prince of Moscow. Penguasa yang lahir di tahun 1530 ini menjadi tiran bagi negaranya sendiri. Ia membuat undang-undang yang menyulitkan rakyat, membatasi banyak hal dan juga menyerang banyak kerajaan lain secara brutal.
Namun setiap tindakan buruk akan menuai hal buruk juga. Kesehatan mental Ivan mulai terganggu setelah Rusia terkena wabah virus yang menewaskan ribuan orang tiap harinya dan juga mulai kalah dalam peperangan yang dijalanininya. Entah apa yang ada di dalam pikirannya, Ivan membunuh anaknya sendiri dengan memukulnya hingga meninggal.
Tahun 1584, Ivan meninggal karena diracuni dengan merkuri. Meninggalnya Ivan berarti kebebasan Rusia dari pemimpin tiran dan tidak punya hati.
See? Setiap negara ataupun kerajaan pernah mengalami masa kelam di tangan pemimpin yang jahat. Semoga tidak ada lagi sosok seperti mereka ya!
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…