Selain akrab dengan hal berbau mistis seperti santet, dukun, jimat, Indonesia juga masih percaya akan ilmu-ilmu yang digadang bisa menjadi penyelamat nyawa seperti ilmu kebal. Ada yang mengakui jika selama ini mereka tidak bisa mati saat tertembak peluru, terkena serangan golok, atau tak mempan dibakar api. Sama seperti fenomena santet, alien, makhluk gaib, kita mungkin tidak bisa mengatakan bahwa ilmu kebal itu tidak ada. Hanya saja, ada penjelasan yang lebih logis dan masuk akal untuk dicerna mengenai rahasianya.
Tradisi seperti ini bukan hanya ada di zaman nenek moyang kita dulu saja, di era semakin modern ada orang yang rela pergi ke pelosok-pelosok negeri, melakukan ritual tertentu untuk mendapat ilmu kebal ini. Tapi, jika ditelaah lebih jauh, mungkin penjelasan inilah yang menjadi rahasia mengapa seseorang bisa memiliki ilmu kebal.
Siapa sih yang tidak kagum dengan orang yang punya kelebihan dibanding dengan manusia normal pada umunya? Tapi, ternyata hal itu bukan karena kehebatan mereka. Contohnya saja beberapa pertunjukan di pasar malam, ajang pencarian bakat dan sulap tidak murni menggunakan ilmu kekebalan. Kamu pasti tidak asing dengan orang yang memakan beling, menggorok dirinya dengan golok, berjalan dia atas pisau tajam, dan serangkaian atraksi yang terlihat mematikan lain.
Hal seperti ini sebenarnya tidak termasuk sebagai ilmu kebal, tepatnya debus atau fakir. Fakir ini merupakan pertunjukan yang sudah ada beratus tahun lalu termasuk di India dan Indonesia. Mereka yang menunjukkan kebolehan ini sudah melakukan latihan gigih berulang kali, agar bisa berhasil dan menciptakan penampilan yang sempurna.
Jika kamu pernah menyaksikan pertunjukan yang gagal dan berakhir kematian, maka hal tersebutlah yang dinamakan dengan delusi. Sederhananya, ilmu kebal itu sebenarnya bukan menciptakan fisik tahan banting alias kebal yang bertentangan dengan hukum alam, tapi ilmu kebal adalah latihan ketahanan mental melalui serangkaian ritual seperti pembelajaran mantra, puasa, dan sebagainya. Dengan melakukan hal tersebut seseorang akan tersugesti jika ia memiliki ‘sesuatu’ dalam dirinya. Nah, karena kepercayaan diri itulah ia akan kebal terhadap rasa sakit, bukan kebal fisiknya.
Berbicara lagi tentang pertunjukan yang gagal, mereka umumnya mengelak bahwa dirinya kurang sakti, sehingga terus mencoba berbagai trik yang membahayakan dan tidak mampu dilakukan oleh tubuh. Kisah nyata bahkan pernah terjadi kepada salah seorang anggota bela diri Kera Sakti di Nusa Tenggara. Ia tewas di hadapan para penontonnya setelah minum racun sekaligus digilas motor dan mobil.
Sama seperti ilmu santet, ada orang yang ingin mendapatkan ilmu kebal melalui jalan pemujaan setan. Hal ini misalnya dengan mendatangkan dukun untuk kemudian diajarkan ilmu tersebut, tapi ditukar dengan imbalan tertentu. Ya, hal tersebut bukan tidak mungkin terjadi mengingat Jin memang selangkah lebih dekat dengan orang yang perlahan menjauhkan dirinya dari Tuhan. Bukankah kita sering melihat orang yang kesurupan?
Dalam kasus orang yang kesurupan, mereka dirasuki Jin dengan paksa, berbeda dengan orang yang memiliki ilmu kebal karena keinginan mereka sendiri. Rahasia kekebalan yang biasanya didapat dari para dukun ini juga setimpal dengan imbalan yang harus mereka bayar dan pastinya merugikan manusia.Tak jarang, orang dengan ilmu kebal ini mempersembahkan tumbal, sesajen, dan persembahan lain untuk tetap mempertahankan kekebalan mereka.
Rahasia terakhir dari ilmu kebal adalah ajian atau mantra tertentu, baik dipelajari dari seorang guru ataupun didapat dengan cara otodidak. Tapi cara terakhir ini lebih banyak gagalnya daripada berhasil. Sudah bukan hal aneh lagi jika ada seseorang yang gagal dalam menerapkan ilmu hitam. Nah, salah satunya adalah pengamalan ilmu yang salah. Sesuatu yang tidak pernah diijazahkan (disuruh secara resmi) untuk diamalkan biasanya akan berdampak buruk kepada orang tersebut.
Misalnya, karena terlalu berambisi untuk mempelajari ilmu kebal, seseorang mendawamkan (amalan rutin) bacaan dari sebuah kitab. Akhirnya, karena tak kuat mengemban khasiat atau efek dari bacaan itu, ia mengalami gangguan jiwa alias gila.
Selain 4 hal di atas, ilmu kebal seperti yang dimiliki kebanyakan orang sakti juga bisa berupa penyakit yang disebut CIPA (Congenital Insensivity to Pain with Anhidrosis), yaitu hilangnya sinyal rasa sakit yang ada di dalam diri seseorang sehingga ia bisa saja memutuskan tangannya, menggunting jarinya tanpa merasa sakit. Namun, terlepas dari ada atau tidaknya ilmu ini adalah hal yang tidak perlu kamu terapkan, apalagi jika hanya untuk gaya-gayaan dan pamer, jangan ya Saboom. Semoga bermanfaat!
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…