Semua orang mungkin tidak tahu jika selalu ada tipu daya dan trik kotor dalam setiap bisnis di dunia ini, dan tidak terkecuali dengan bisnis restoran tentunya. Dilansir dari Cracked.com (01/4), chef Justin Croft yang telah bekerja selama 15 tahun dibidang ini mengakui jika ada banyak hal buruk di dapur yang tidak diketahui pelanggan.
Baca Juga : Kelakuan Oknum Pelajar Jaman Sekarang
John Kolka, seorang chef lainnya juga membenarkan jika praktek kotor ini bahkan telah terjadi selama berpuluh-puluh tahun. Mereka telah melihat semua trik busuk dibelakang sana, dan akan membagi sedikit info untuk kalian. Intip daftar berikut ini.
Selama menjabat sebagai manager restoran, Justin digaji dengan bayaran yang cukup fantastis. Dari gaji pokok, bonus biaya makan, biaya lembur dan bonus kebersihan. Dengan kata lain, jika tidak banyak makanan terbuang sia-sia di dapur, atau meningkatkan skor dari petugas inspeksi kebersihan maka gajinya akan terus melambung. Namun cukup mengejutkan ketika pemilik restoran ini memberi para karyawan dengan makanan kadaluarsa.
Saat Justin bekerja di London ia mengaku diperintahkan untuk menyajikan hamburger yang telah berjamur untuk makan siang karyawan. Bahkan makanan kadaluarsa ini kerap menjadi santapan staff restoran, tentunya tanpa sepengetahuan mereka. Beruntung Justin bukan termasuk orang yang bisa diracuni oleh bossnya, tapi hal ini ternyata tidak hanya berlaku pada pelanggan saja lho. Konsumen pun terkadang jadi sasaran pemilik restoran untuk memanage bahan baku, jadi berhati-hatilah.
Di ‘Kitchen Confidential’, Anthony Bourdain menganjurkan untuk tidak memesan ikan dihari Senin karena ikan spesial dihari ini adalah sisa yang tidak habis selama weekend. Beberapa restoran bahkan membuat promo spesial dengan menurunkan harga untuk menyajikan ikan ini dipiring kalian.
Selain itu jika kalian memesan steak coba hindari steak dengan skala kematangan ‘welldone’, karena masak merata akan menjadi kedok untuk menutupi daging ‘lawas’ ini. Jika kalian memesan ‘rare’ atau ‘medium’ kalian masih bisa dihidangkan steak dari daging segar, tapi jika ‘welldone’ yang dipilih, mungkin kalian harus memeriksa dengan teliti pesanan kalian atau harus makan daging busuk yang lezat karena bumbu.
Baca Juga : 6 Manfaat Berharga Yang Bisa Kamu Dapatkan Dari Traveling
Ternyata penggunaan obat-obatan terlarang juga masuk dalam industri ini. Para koki yang direkrut dalam restoran biasanya tidak dicek tentang latar belakang mereka, hanya menilai dari skill yang dimiliki dalam meracik masakan. Tentunya tidak ada tes narkoba dan semacamnya dalam perekrutan ini.
Para koki ini banyak yang menjadi pecandu narkoba dan alkohol, dan restoran tentunya tidak tahu menahu soal ini. John mengatakan jika ia telah banyak melihat mantan pengedar bisa masuk dan bekerja di industri ini. John tidak berpikir ini hal buruk, namun tentu melanggar aturan jika narkoba ini mereka libatkan dalam masakan untuk membuatnya lezat.
Jadi hubungan pramusaji dengan koki memang tidak selalu baik-baik saja bukan. Dalam restoran tampak sedikit tidak adil memang, seorang koki bertugas memasak makanan lezat dan pramusaji tinggal mengantarnya kemeja kalian. Tapi pramusajilah yang banyak mendapat tips dari pelanggan.
Ketimpangan ini kadang menjadi kecemburuan diantara mereka. Dan tentu saja para koki pendendam ini sedikit membuat masakan mereka tidak cukup lezat untuk dicicipi. Jadi pramusaji takkan dapat tips dari pelanggan. Hal ini akan sering terjadi jika hubungan pramusaji terlalu sok mengkoreksi makanan koki, padahal mereka tidak tahu apa-apa soal cara memasak bukan?
Restoran berkelaspun pasti menempatkan dapur sebagai tempat paling kotor dan sedikit amburadul. Di tempat ini semua pekerjaan brutal dilakukan dari membunuh, menguliti, membakar sampai mencabik-cabik makhluk hidup. Tapi itulah pekerjaan disini. Dan tentu sebagai koki resiko seperti teriris pisau, terbakar karna api kompor bahkan sampai luka serius lainnya harus siap ditanggung.
Tidak hanya brutal secara fisik, tempat ini juga memberi para koki stress mental yang tidak main-main. Bayangkan sebuah pesanan dalam jam makan malam dengan 200 tamu yang harus dilayani dalam waktu bersamaan. Kalian akan jadi gila di dapur. Bahkan John pernah mengaku demam 102o namun ‘tidak bisa sakit’ saat itu. Jadi makanan kalian tetap ditangani orang dengan kondisi yang kurang fit. Bayangkan saja penyakit ini mengalir kemakanan yang kalian. Cukup menjijikkan tentu saja.
Baca Juga : Rumah Yang Tak Pernah Takluk Oleh Penggusuran
Sudah bukan rahasia lagi kalau banyak trik yang digunakan dalam industri makanan demi sebuah keuntungan. Karenanya, kita harus menjadi pembeli yang bijak. tidak semua restoran menggunakan ‘trik kotor’, tapi selektivitas konsumen juga turut andil dalam menentukan kualitas makanan yang Anda bayar. Ingat, you are what you eat.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…