Siapapun berhak sukses, tak peduli dari kalangan mana dia datang. Karena, kesuksesan itu merupakan buah dari perjuangan seseorang. Nah, salah satu sosok yang sangat luar biasa dan akan Boombastis.com bahas kali ini adalah Puspita Ladiba, pilot cantik TNI AD yang datang dari keluarga sederhana.
Ia menjadi penerbang pesawat pertama di TNI AD. Puspita sendiri berasal dari Medan. Saat ini, ia menjabat sebagai Co Pilot TNI AD. Melalui kanal YouTube resmi TNI AD, Ladiba menceritakan kisahnya. Yuk, simak sampai habis!
Cerita pertama dirinya yang bisa masuk akmil
Melansir dari merdeka.com, bisa berkecimpung di dalam dunia militer seperti saat ini diawali saat dirinya lolos menjadi anggota Paskibraka Kota Medan. Karena sangat gigih berlatih, ia kemudian dipercaya untuk ikut mewakili Sumatra Utara dalam paskibra nasional di Istana negara.
Datang dari keluarga yang sangat sederhana
Kebanyakan orang yang masuk dalam akademi militer seperti Ladiba ini memang punya uang. Namun tidak dengan dirinya. Ia mengaku tidak malu dengan profesi orang tuanya yang hanya seorang sopir dan penjual jagung bakar. Karena hal inilah banyak temannya yang tidak percaya dengan profesi orang tua Ladiba.
Tak memiliki ponsel saat teman yang lain punya
Karena pekerjaan orang tuanya yang hanya sopir dan penjual jagung, saat SMA Ladiba belum bisa mempunyai ponsel seperti yang dimiliki oleh teman-temannya. Namun, ia juga tidak mau meminta karena paham betul bahwa orang tuanya mencari uang susah payah demi membuatnya bisa sekolah.
Jadi Pilot Perempuan Pertama di TNI AD
Melansir merdeka.com, setelah lulus dari Akmil, Diba direkrut untuk menjadi penerbang di TNI AD. Wanita asal Medan ini mengaku awalnya tidak tahu ada korps penerbang di TNI AD.
BACA JUGA: Bripka Indria Pujiastuti, Polwan yang Jadi Satu-satunya Pilot Helikopter Perempuan Polri
Datang dari keluarga yang sederhana dan biasa saja, banyak kok orang yang sukses dan jadi orang yang penting dalam negara. Ladiba ini adalah contoh sosok yang mungkin bisa menjadi inspirasi untuk kalian semua yang merasa tak bisa melakukan apapun karena kondisi keluarga dan ekonomi kurang mendukung. Kalau kamu gigih, kamu akan bisa kok!