Sosok Putra Mahkota Uni Emirat Arab (UEA), Pangeran Sheikh Mohammed Bin Zayed al-Nahyan (MBZ), tengah menjadi sorotan saat ini lantaran menyiapkan dana investasi dengan jumlah yang sangat besar untuk Indonesia, yakni sebesar US$22,8 miliar atau sekitar Rp314,9 triliun (kurs 13.674 per dolar AS).
Sebagai anggota keluarga kerajaan, putra ke-3 dari Sheikh Zayed bin Sultan al Nahyan- pendiri UAE, itu merupakan sosok yang dikenal dengan kekayaan hartanya. Terlebih, Sheikh Mohammed Bin Zayed juga dikenal sebagai pemilik Superyatch mewah bernama Yas yang dikenal berharga sangat mahal. Seperti apa sosoknya? Simak ulasan berikut ini.
Berapa harta kekayaan yang dimiliki oleh Pangeran MBZ?
Sayangnya, tak ada data khusus yang menyebutkan kekayaan Sheikh Mohammed Bin Zayed secara spesifik. Namun, hal tersebut bisa ditelusuri lewat sang ayah, Khalifa bin Zayed Al-Nahyan. Dilansir dari Businessinsider.sg (07/17/2019), pendiri UAE itu memiliki kekayaan sebesar US$15 miliar (Rp205 triliun). Meski kekayaan pangeran MBZ ditulis sebesar US$30 miliar (Rp410 triliun) oleh laman Superyachtfan.com, tak jelas sumber rujukan yang disebutkan.
Dikenal memiliki barang-barang mewah dengan harga fantastis
Sebagai sosok putera mahkota dari Uni Emirat Arab (UEA), Sheikh Mohammed Bin Zayed juga dikenal memiliki barang-barang mewah yang menunjukkan statusnya sebagai pangeran. Salah satunya adalah kapal pesiar mewah bernama Yas. Dengan panjang mencapai 141 meter, kapal rancangan Pierrejean Design Studio itu ditaksir memiliki harga US$180 juta (Rp 2,4 triliun).
Keluarga kaya raya yang menguasai salah satu sumur minyak terbesar di Timur Tengah
Sheikh Mohammed bin Zayed al Nahyan yang merupakan putera ke-3 Khalifa bin Zayed Al-Nahyan, dikenal merupakan keluarga kerajaan kaya raya yang mengontrol salah satu ladang minyak terbesar di Timur Tengah. Dikutip dari Forbes, pemimpin UAE itu mengendalikan 97,8 miliar barel cadangan minyak. Sebagai keturunan dari wangsa al-Nahyan, ia juga mengelola salah satu dana kekayaan negara lewat badan investasi The Abu Dhabi Investment Authority (ADIA), dengan aset yang dilaporkan sebesar US$830 miliar (Rp11.353 triliun).
Kucurkan dana investasi pada Indonesia sebesar Rp314,9 triliun
Saat Presiden Joko Widodo berkunjung ke Uni Emirat Arab (UAE), kedatangannya ke sana membuahkan hasil berupa perjanjian investasi sebesar US$22,89 miliar (Rp314,9 triliun). Tak hanya itu, Pangeran MBZ juga ingin berinvestasi di pulau Indonesia, yang kemudian direspon oleh Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan.
“Tadi, Crown Prince minta dicarikan satu pulau yang udaranya agak dingin. Pantainya bagus. Ia betul-betul mau investasi di situ, tadi kami tawarkan Tanah Mori untuk masuk ke arah itu nanti dipersiapkan,” ujarnya yang dikutip dari CNNIndonesia.com (13/01/2020).
Ingin dijadikan sebagai penasihat ibu kota baru Indonesia oleh Presiden Joko Widodo
Selain investasi, Pangeran MBZ juga diminta secara resmi oleh Presiden Joko Widodo untuk menjadi penasihat soal ibu kota baru Indonesia dari Jakarta Kalimantan Timur. Dilansir dari CNBCIndonesia (13/01/2020), putera mahkota yang sekaligus menjabat sebagai Wakil Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata Uni Emirat Arab (UEA) itu, dilibatkan sebagai dewan pengarah.
BACA JUGA: Mengintip Kekayaan Sang Putra Mahkota Arab Saudi yang Nggak Bakal Habis Tujuh Turunan
Layaknya para pangeran dan putra mahkota kerajaan di negara-negara Timur Tengah, sosok Sheikh Mohammed Bin Zayed di atas juga hidup bergelimang harta berkat minyak. Semoga saja, nilai investasi sebesar Rp 314,9 triliun di atas, benar-benar terealisasi sehingga memberikan keuntungan bagi Indonesia di masa depan.