Bekerja di bidang pemakaman atau mengurus mayat mungkin bukanlah sebuah profesi yang diinginkan oleh banyak orang. Alasannya tak lain karena selain harus berhubungan langsung dengan jenazah yang tentu punya sensasi ngeri, banyak orang yang menganggapnya profesi ini ber-income yang cukup sedikit. Oleh sebab itu mungkin hampir jarang ada orang yang langsung berkata ‘iya’ ketika ditawari pekerjaan ini.
Kesan bekerja di lahan ini mungkin seperti itu, tapi siapa sangka jika nyatanya pekerjaan mengurus mayat memiliki bayaran yang cukup menjanjikan. Dalam satu bulannya para penggelut profesi tersebut bisa meraup hingga puluhan juta. Enaknya lagi, bidang pekerjaan ini saingannya pun cukup sedikit. Jadi, ya, aslinya pekerjaan perawat atau perias mayat bisa menjanjikan masa depan yang cukup cerah.
Kalau merias pengantin sih sudah banyak yang menekuni, namun kalau yang satu ini perlu mental baja. Dari namanya saja sudah sangat serem kalau didengar. Selain harus punya mental kuat, para perias ini juga mesti memiliki skill merias yang mumpuni.
Memang sih kelihatannya mudah lantaran orang yang dirias tidak bergerak. Namun ternyata di sana lah letak kesulitannya. Karena tidak bisa bergerak, jadi sulit untuk mengatur posisi tubuhnya. Apalagi kalau jenazahnya ternyata sudah lumayan kaku, bakal mikir seribu cara untuk meriasnya. Namun demikian, para perias mayat ini mesti profesional dan mencari jalan keluar memecahkan masalah tersebut. Oleh sebab itu jarang yang mau.
Memang di balik susahnya menjadi perias mayat, ternyata ada sukanya juga. Misalnya saja, perias tidak perlu repot-repot dalam memilih bagaimana mau merias jenazah. Asal kelihatan sopan dan bagus, maka itu sudah dirasa cukup. Apalagi si mayat tidak mungkinkan akan komplain karena riasannya dinilai kurang. Bakal malah horror kalau andai saja si mayat bilang bedaknya kurang tebal.
Paling-paling yang komplain adalah pihak keluarga, namun itupun biasanya masalah sepele. Bedaknya terlalu tebalkah, ketipisan kah, tinggal diperbaiki dengan mudah. Satu lagi hal yang menyenangkan, tidak perlu make up yang mahal buat merias mayat, asal dirasa pas itu saja cukup.
Honor seorang perias mayat ternyata lumayan loh, bahkan bisa saja bikin tajir. Dalam satu kali merias, biasanya mereka dibayar Rp 500 ribu. Belum lagi kalau mereka ikut melakukan kerja sama dengan sebuah lembaga atau institusi, bisa lebih tinggi hasilnya.
Dalam satu kali rias bisa menghasilkan Rp 800 hingga Rp 1 juta. Itu kalau satu kali, kalau ternyata dalam sebulan mereka dapat order dua puluh mayat, bisa langsung buat beli sepeda mator baru bukan? Awalnya memang dianggap remeh sih, namun kalau tahu penghasilan bisa sampai segitu, pegawai kantoran saja kalah dibuatnya.
Berbeda di Indoensia beda pula dengan apa yang ada di luar negeri. Misalnya di Amerika, seorang perias jenazah kadang bisa mendaptkan penghasilan mencapi Rp 477 juta dalam melakukan riasan. Namun tidak semua yang seperti itu, pasalnya ada yang dibayar per jam.
Dalam satu jam, seorang perias bisa dibayar hingga Rp 200 ribu. Ingat itu hanya perjam, kalau dihitung harian, mungkin satu hari sudah lebih dari Rp 2 juta mereka dapatkan. Kalau di luar, memang profesi ini menjadi yang utama untuk ditekuni jika memang ingin menjadi kaya.
Mungkin sih kelihatannya seram, tapi ternyata setimpal dengan bayarannya. Butuh keberanian mental dan skill merias yang lumayan jika ingin menekuni profesi ini. Oleh sebab itu bukan hal yang aneh jika mereka ini dibayar dengan gaji yang luar biasa.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…