Memang sudah banyak orang di muka bumi ini yang tercatat memiliki kekayaan yang luar bisa banyaknya. Tapi mungkin kamu belum tahu tentang orang terkaya yang satu ini. Ia sempat menghiasi daftar orang-orang terkaya dalam beberapa tahun terakhir, sebelum kematiannya.
Seperti yang dilansir di atlantablackstar.com, seorang raja dari Afrika tercatat sebagai orang paling kaya di dunia ini. Ia seorang negarawan yang berhasil membangun 400 kota-kota besar. Sekarang kita simak yuk beberapa fakta mengenai sang raja yang memimpin kerajaan Mali ini.
Seorang raja Afrika di akhir abad ke-13 ini tercatat sebagai orang terkaya yang pernah ada di dunia ini. Raja ini bernama Kaisar Mansa Musa I dan menguasai kerajaan Mali selama 25 tahun, yakni sejak tahun 1312 sampai tahun 1337. Sang raja juga dikenal dengan nama Mansa Kankan Musa I dan Macam Mali.
Berdasarkan informasi yang sudah tersebar, kekayaannya diperkirakan sebesar 400 milyar dollar. Jumlah yang sangat tinggi itulah yang membuatnya menjadi orang terkaya nomor satu dalam sejarah dunia, dan berhasil menggeser 25 nama orang terkaya lainnya.
Pada tahun 1324, Raja Musa melaksanakan ibadah haji ke Mekkah. Saat perjalanannya, ia membawa iring-iringan yang kurang lebih beranggotakan 60.000 orang. Setiap orang tersebut membawa empat pon emas batangan yang nantinya akan dibagikan kepada masyarakat miskin yang ia temui dalam rute perjalanannya.
Perjalanan sang raja ke Mekkah tadi merupakan sebuah peristiwa besar dan bersejarah. Raja Musa juga tercatat dalam seharah, bahwa dirinya telah memperbaiki pasar emas di Mekkah, Madinah serta Kairo, selain itu ia juga selalu membangun sebuah masjid setiap hari Jum’at. Wow, meski menjadi orang terkaya, juga menabung amal ibadah juga ya.
Sebelum menjadi raja Afrika, sebelumnya ia menjabat sebagai wakil dari raja Abubakari II. Seorang sejarawan melaporkan, sang raja ini telah memulai sebuah ekpedisi yang bertujuan untuk mengeksplorasi batas – batas dari luasnya Samudra Atlantik.
Kemudian Raja Musa ini datang ke kerajaan Afrika Barat, lalu melanjutkan perjalanan ke tempat lain yang salah satunya adalah ziarah ke Mekkah. Setelah itu ia yang semula menjadi wakil ditunjuk sebagai pewaris dan menjadi raja yang memiliki kekayaan tak ternilai itu.
Pada saat menjabat menjadi raja, Mansa Musa mengawasi kurang lebih setengah dari produksi emas di dunia. Gumpal emas merupakan kepemilikan ekslusif raja dan ilegal untuk dijual diperbatasan. Jadi harus diserahkan ke perbendaharaan kaisar. Pengukuran emas yang paling umum saat itu adalah ambigu mithqal (4,5 gram emas).
Selain emas, sang raja juga mengungguli produksi garam di dunia. Pada masa itu, nilai garam setara dengan nilai emas. Setiap tahunnya para pedagang mengambil garam ini untuk dijual ke Niani dengan bantuan unta untuk mengangkutnya. Unta itu sendiri dihargai sebesar 10 sampai 40 dinar setiap kali mengangkut.
Pada tahun 1330, kota Timbuktu diserbu oleh kerajaan Mossi. Raja Musa berhasil mengusir perlawanan tersebut. Kemudian sang raja ini membangun benteng-benteng dan membuat pasukan tentara untuk melindungi kota Timbuktu dari serangan dari luar pada masa yang akan datang.
Raja Musa juga membuat kota tadi menjadi pusat perdagangan, budaya dan Islam sehingga Timbuktu menjadi kota yang paling terkenal sedunia. Saat ini pun kota tersebut menjadi pusat pengetahuan dan budaya para cendekiawan Muslim dari seluruh dunia.
Saat membangun istana di Timbuktu dan Masjid Raya Djinguereber, Raja Musa membawa arsitek dari Spanyol dan Kairo untuk membantunya. Sang raja memang telah memulai untuk menjalankan sebuah pembangunan besar, termasuk membangun masjid dan madrasah di Timbuktu, Gao, Djenne dan Segou.
Raja Musa nampaknya sangat bersungguh-sunguh dalam pembangunan kota ini. Sudah banyak kota yang dibangunnya hingga pada puncak kekuasaannya, Raja Musa setidaknya telah memiliki sebanyak 400 kota besar. Sungguh pencapaian yang luar biasa bukan.
Raja Musa merupakan ahli negara terbesar yang pernah ada dalam sejarah Afrika. Selama kepemimpinan Raja Musa, kerajaan Mali mengalami perluasan yang sungguh luar biasa. Kerajaan semakin panjang, mulai dari pantai Atlantik di Barat hingga Songhai di dekat Nigeria sebelah timur.
Seluruh luas wilayah dari kerajaan Mali itupun menguasai tambang garam dibagian utara dan emas di bagian selatan. Raja Musa juga membawa stabilitas politik dan selalu membuat Mali semakin tenar dan dikenal oleh publik.
Namun sayang, puncak kejayaan kerajaan Mali tidaklah berlangsung lama. Sang Raja Musa kemudian meninggal pada tahun 1337 setelah 25 tahun lamanya ia memimpin kerajaan tersebut. Kematiannya ini diperdebatkan oleh kalangan sejarawan modern dan ulama Arab.
Sepeninggalnya sang raja, ahli warisnya tidak sanggup mempertahankan kejayaan kerajaan Mali yang susah payah dibangun oleh Raja Musa ini. Kekayaan habis karena perang sipil. Istana pun ikut lenyap, hanya masjid dan madrasah yang masih berdiri di Timbuktu itu yang tersisa hingga saat ini.
Itulah tadi beberapa fakta mengenai Raja Mansa Musa I dari Afrika yang tercatat dalam sejarah sebagai orang paling kaya sedunia. Sungguh sangat disayangkan, kejayaan kerajaan yang dibangunnya itu hanya bertahan selama hidupnya saja. Meski demikian, Mansa Musa memiliki jejak perjalanan sebagai orang paling kaya dan berpengaruh di jamannya.
Pemimpin umat Katolik sedunia, Paus Fransiskus sudah sampai di Indonesia. Kedatangannya juga menjadi penanda dari…
Pilihan terjun ke dunia bisnis bukan hal yang akan diambil oleh sembarang orang. Hanya mereka…
Kabar duka datang dari keluarga besar Ayu Ting Ting atas meninggalnya keponakan penyanyi sekaligus presenter…
Indonesia patut berbangga dengan apa yang diraih Saptoyogo Purnomo yang berhasil menorehkan prestasi gemilang di…
Belakangan warga Indonesia dihebohkan dengan isu gempa megathrust. Hal ini berawal dari gempa di Pulau…
Beberapa waktu belakangan, fans Podcast Warung Kopi atau PWK sedang dikagetkan dengan mundurnya Praz Teguh…