Di tengah pemeriksaan Direktur Utama (Dirut) PT Pertamina (Persero), Nicke Widyawati, sebagai saksi kasus tindak pidana korupsi kesepakatan kontrak kerja sama pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Riau-1, perusahaan minyak pelat merah itu ternyata banyak menuai prestasi. Baik di dalam maupun luar negeri.
Dilansir dari cnbc.com Pertamina sukses menggeser dominasi perusahaan asing di bidang migas yang selama ini menjadi pemain utama dalam hal pengelolaan. Tak hanya berhasil mengembalikan lumbung minyak ke pangkuan anak negeri, Pertamina juga dikenal berjaya di luar negeri dengan membuka banyak tambang eksplorasi baru untuk memenuhi kebutuhan migas dalam negeri. Beberapa prestasi lain di bawah ini pun tak kalah hebatnya.
Prestasi Pertamina yang paling membanggakan di dalam negeri adalah, keberhasilannya mengambil alih blok migas dari tangan pemain asing yang selama ini mendominasi. Dilansir dari cnbcindonesia.com, di antaranya adalah peralihan kepemilikan blok Mahakam dari Total (Prancis) dan Blok Rokan dari Chevron (AS) ke Pertamina.
Sebelum menguasai Blok Mahakam, Pertamina hanya menguasai sekitar 15% produksi migas dalam negeri. Kini setelah mengambil alih 100% dari tangan Total (Prancis) dan INPEX (Jepang), perusahaan BUMN itu sudah menguasai produksi migas nasional sebesar 20%, atau sekitar 162.000 barel/hari per 30 April 2018. Hal ini tentu saja sangat membanggakan karena secara perlahan, mampu mengelola kekayaan SDA dalam negeri secara mandiri.
Selain berhasil mengembalikan pengelolaan blok migas strategis dari perusahaan asing, prestasi Pertamina selanjutnya adalah keberhasilannya melakukan ekspansi usaha hingga ke luar negeri. Dilansir dari liputan6.com, Pertamina Internasional EP (PIEP)memiliki total dua belas aset yang tersebar di dua belas negara yaitu Aljazair, Malaysia, Irak, Gabon, Tanzania, Nigeria, Kanada, Kolombia, Prancis, Italia, Namibia, dan Venezuela.
Tak hanya itu, PT Pertamina Internasional EP berhasil menaikkan produksi minyak dan gas (migas), hingga 153 ribu barel setara minyak (Barel Oil Equivalent Per Day (BOEPD) pada 2018, yang terdiri dari minyak 102 ribu barel per hari dan gas 299 MMSCFD. Alhasil, capaian produksi migas tersebut, perusahaan meraih pendapatan senilai USD 1,2 miliar dengan EBITDA mencapai USD 703 juta.
Performa apik PT. Pertamina (Persero), rupanya mengundang decak kagum dari dunia internasional. Tak heran jika perusahaan pelat merah itu akhirnya meraih penghargaan World Safety Organization (WSO) untuk kategori WSO Concern Company pada 17 September 2017 silam. Dilansir dari bisnis.tempo.co, Pertamina baru sekali itu menerima penghargaan yang diberikan dalam kongres tahunan WSO di Las Vegas, Amerika Serikat, tersebut.
Capaian sukses Pertamina itu diraih melalui Pertamina Refinery Unit VI Balongan, yang menjadi salah satu unit bisnisnya. Keputusan WSO memberikan penghargaan karena berbagai prestasi yang selama ini dicapai untuk kategori perusahaan, seperti am kerja aman sudah mencapai 98 juta lebih tanpa kecelakaan, perusahaan berpredikat proper emas, ISRS level 8, dan penilaian positif lainnya.
Tak hanya diakui di luar negeri, PT. Pertamina (Persero) juga banjir penghargaan di Indonesia. Dikutip dari laman pertamina.com, perusahaan pelat merah itu sukses memboyong 34 Penghargaan yang dianugerahkan oleh Indonesia Green Awards 2018. Tak hanya itu, Pertamina juga sukses meraih Platinum Award di Ajang PR Indonesia Awards 2019, di mana ada sembilan penghargaan dari lima kategori, yaitu kategori owned media, kanal digital, program Corporate PR, Program CSR, dan perusahaan terpopuler di media.
Dalam Indonesia Contact Center Association (ICCA) Award 2017, PT. Pertamina (Persero) lewat Pertamina Contact Center (PCC) kembali berjaya dengan menyabet empat penghargaan, yakni gold dalam katagori The Best Contact Center Operations, dan silver untuk katagori The Best Business Contribution, The Best Social Media, dan The Best Technology Innovation.
BACA JUGA: Ibnu Sutowo, Perwira TNI yang Sukses Menjadi Raja Minyak Kaya Raya di Indonesia
Pasang surut dalam menjalankan bisnisnya, pasti pernah dialami oleh PT. Pertamina (Persero). Meski demikian, perusahaan pelat merah itu juga sukses membukukan prestasi yang membanggakan. Baik di dalam maupun luar negeri. Tak hanya itu, keberhasilan Pertamina yang sukses mengambil alih lumbung migas dalam negeri dari tangan pemain asing, merupakan suatu kebanggaan tersendiri. Di mana hal tersebut menjadi sebuah awal agar perusahaan pengelola SDA bisa berdaulat di negara sendiri.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…