Kebiri adalah proses menghilangkan genital agar fungsi biologisnya hilang. Umumnya sih hal seperti ini hanya dilakukan pada beberapa binatang tertentu untuk mencegah mereka berkembang biak. Tapi kadang ada juga beberapa orang yang harus menjalani proses yang juga diesebut sebagai Gonadectomy ini sebagai prosedur pengobatan kanker prostat.
Baca Juga : Ngeri 5 Wilayah Negara ini Menjadi Tempat Nongkrong Para Bajak Laut
Meski begitu, pada zaman dulu pengebirian dilakukan untuk tujuan yang berbeda. Ada yang dilakukan sebagai hukuman suatu kejahatan, atau karena pekerjaan yang mewajibkan mereka untuk dikebiri. Parahnya lagi, metode yang digunakan juga cukup mengerikan mengingat ilmu kedokteran pada saat itu belum se-modern saat ini.
Kerajaan Korea mengenal pekerja yang disebut dengan Naesi. Mereka ini adalah kasim atau pelayan kerajaan dan pejabat negara yang mulai dikenal pada masa Dinasti Goryeo. Untuk menjadi seorang kasim, para pria harus dikebiri terlebih dahulu dan sering kali tanpa persetujuan mereka.
Konon metode yang digunakan sangatlah menyakitkan karena menggunakan seekor anjing untuk menggigitnya. Setelah memasuki masa Dinasti Yuan, kasim banyak diminati sebagai upeti. Sementara itu, metode gigitan anjing diganti dengan cara pembedahan yang lebih canggih.
Sampai abad ke-18 di Eropa, wanita masih dilarang bernyanyi di gereja. Karena itulah paduan suara gereja Katolik Roma menggunakan anak laki-laki untuk menyanyikan nada-nada tinggi. Namun, seiring bertambahnya usia dan saat mencapai usia puber, suara anak laki-laki akan berubah. Nah, untuk mencegah hal ini maka dilakukanlah pengebirian terhadap penyanyi laki-laki tersebut.
Para penyanyi yang dikebiri ini disebut dengan castrato. Anak-anak di bawah umur dikebiri agar suaranya mereka tidak berubah. Praktik ini bahkan masih dilaksanakan sampai abad ke-19. Seorang castrato terakhir yang tercatat adalah Alessandro Moreschi. Ia adalah penyanyi paduan suara di Kapel Sistina dan meninggal dunia pada tahun 1922.
Cybele adalah nama sebuah sekte yang cukup populer pada masa Romawi Kuno. Sekte ini memiliki sebuah perayaan khusus setiap tanggal 24 Maret yang disebut dengan Dies sanguinis atau ‘hari darah’. Dalam perayaan ini, mereka akan melukai diri sendiri dengan tujuan menetesi altar sekte tersebut dengan darah.
Tidak berhenti sampai di situ saja, para pemuja Cybele dengan sukarela akan mengebiri diri mereka sendiri. Biasanya warga Galli yang melakukan praktik pengebirian ini. Namun sejak tahun 101 SM, pemerintah Romawi memutuskan untuk melarang praktik kebiri dan memerintahkan untuk menggantinya dengan pengorbanan hewan.
Pada masa pemerintahan Tsar Rusia, sempat berdiri sebuah sekte rahasia yang disebut Skoptsy. Penganut sekte ini percaya bahwa saat diusir dari surga, Adam dan Hawa memiliki bagian-bagian buah terlarang yang dicangkokan ke tubuh mereka. Bagian yang dimaksud ini adalah testis dan payudara.
Sekte ini percaya bahwa manusia bisa terhindar dari dosa dan nafsu jika mereka menghilangkan organ-organ tersebut. Karena itulah, baik pria maupun wanita kemudian melakukan pengebirian ini. Gerakan ini muncul pada akhir abad ke-18 tapi keberadaannya ditentang oleh kerajaan serta pemerintahan Uni Soviet. Memasuki abad ke-20, sekte ini sudah tidak lagi terdengar kabarnya.
Pengebirian juga dilakukan pada kasim di Benteng Hue, Vietnam. Kasim di Vietnam berfungsi sebagai budak para wanita yang tinggal di istana seperti pembantu, selir, putri, serta ratu. Mereka bertugas untuk memijat, memakikan riasan, bahkan mempersiapkan para selir sebelum mereka berhubungan dengan raja.
Pada masa itu, satu-satunya pria yang boleh tinggal di istana hanyalah raja. Karena itulah para kasim harus dikebiri terlebih dahulu untuk mencegah perselingkuhan dengan salah satu wanita di istana.
Pengebirian kasim juga dilakukan dalam tradisi China kuno selama beberapa dinasti. Menjadi kasim merupakan salah satu pekerjaan yang banyak diinginkan karena terkadang mereka bisa mendapatkan kekuasaan besar di istana.
Kasim akan mendapatkan kepercayaan besar dari kaisar, namun kerajaan juga harus memastikan bahwa kasim tidak akan tergoda untuk merebut kekuasaan dan memulai dinasti sendiri. Dengan alasan inilah, salah satu syarat menjadi kasim adalah harus dikebiri terlebih dahulu.
Baca Juga : 5 Fakta Kesultanan Banten, Kerajaan Nusantara yang Disegani Dunia Namun Berakhir Miris
Mengerikan sekali jika hanya untuk mendapatkan pekerjaan saja sampai harus dikebiri terlebih dahulu. Padahal alat kelamin juga memiliki fungsi yang sangat penting yaitu sebagai alat reproduksi. Kekayaan sebanyak apapun juga tidak akan sebanding dengan hal ini karena tidak ada yang bisa menggantikan nilai sebuah keturunan. Kalau kamu ditawari kekuasaan dan kekayaan yang melimpah tapi dengan syarat harus dikebiri dulu, apa kamu mau?
Kasus baru, masalah lama. Begitulah kira-kira jargon yang cocok disematkan kepada Menteri Peranan Pemuda dan…
Selain susu dari sapi atau kambing, kamu mungkin sudah pernah mendengar susu dari almon atau…
Kamu pasti sudah nggak asing lagi dengan nama Labubu, atau Boneka Labubu. Jelas saja, karena…
Di dalam hutan lebat Papua, terdapat salah satu burung terbesar dan paling menakjubkan di dunia,…
Siapa yang tidak kenal Hikigaya Hachiman? Tokoh utama dari *OreGairu* ini dikenal dengan pandangan hidupnya…
Belakangan ramai perbincangan mengenai dugaan eksploitasi yang dialami mantan karyawan sebuah perusahaan animasi yang berbasis…