Sangat terguncang dengan kematian putra kandungnya
Seperti layaknya orangtua yang kehilangan putra kandungnya, Aipda Bekti juga nampak begitu terpukul. Terlebih, remaja 14 tahun tersebut tewas di tangannya sendiri. Para rekan-rekannya juga bisa melihat kesedihan dan juga penyesalan pada Aipda Bekti.
Setelah mengantar jasad putranya ke rumah sakit, Aibda Bekti langsung menyerahkan senjata api miliknya beserta sisa amunisi pada Kompol Harry Irawan di Subdit Renata Reskrim Polda Bengkulu. Setelahnya, ia pun langsung pergi.
Menjadi buron
Diduga masih shock dengan kematian putranya, Aibda Bekti pun menghilang dan belum diketahui keberadaannya. Pihak kepolisian juga tengah melakukan pencarian guna mengetahui kronologis kejadian yang menewaskan Bagas.
Meski status Aipda Bekti merupakan pelaku pembunuhan, namun diketahui jika kematian Bagas merupakan murni salah tembak. Kemungkinan saat ini Aipda Bekti berniat menenangkan diri karena merasa sangat bersalah dan shock atas meninggalnya putra kandungnya sendiri.
BACA JUGA: Kisah Gadis Calon S2 yang Menikah dengan Sopir Ayahnya Membuat Netizen Terharu
Dari kisah tersebut, mungkin bisa jadi pembelajaran bagi kita jika menjadi polisi memang bukan hal yang mudah. Terlebih, memiliki pistol juga tak selamanya keren. Salah menggunakan senjata api tersebut, nyawa orang-orang terdekat pun menjadi taruhannya.