Alasan Bagas mengendap-endap masuk rumah
Takut dimarahi diduga menjadi alasan Bagas Alvravido untuk masuk dalam rumah dengan mengendap-endap hingga dikira maling oleh ayahnya sendiri. Menurut Yuliana, orangtua salah satu teman les korban, mengaku mendapat kabar bahwa remaja tersebut memang baru pulang main sekitar pukul 4 pagi.
Kenakalan tersebut yang membuat Bagas merasa khawatir bakal kena semprot orangtuanya dan memilih mengendap-endap. Sebelum tertembak, Bagas masih sempat ke kamar mandi dan juga ke dapur untuk minum, hingga akhirnya berniat kembali ke kamarnya. Namun belum sempat kembali ke kamar, Bagas sudah merasakan timah panas dari ayahnya.
Sempat melarikan Bagas ke rumah sakit
Setelah memastikan bahwa yang tertembak adalah anak kandungnya, Aipda Bekti dilanda panik. Ia pun segera membangunkan sang istri, Susi Ekaputri dan meminta kakak Bagas untuk memanaskan mobil. Mereka pun melarikan Bagas ke rumah sakit Bhayangkara Polda. Namun sayang, setiba mereka di rumah sakit ternyata remaja 14 tahun tersebut sudah tiada.
Setelah memastikan korban telah meninggal dunia, petugas medis RS Bhayangkara pun membawa korban ke ruang jenazah RSUM M Yunus yang berjarak 9 km dari rumah sakit Bhayangkara. Tim kepolisian juga secara khusus mendatangkan tim forensik Mabes Polri untuk melakukan autopsi.