Sebelum kita membahas keberadaan si pohon ini, mari kita mengulas dulu tempat di mana pohon ini hidup, tepatnya Yordania. Yordania merupakan suatu negara yang kaya budaya dan sejarah menakjubkan. Ada bejibun situs sejarah –termasuk yang datang dari para nabi, yang terdapat di Yordania.
Contohnya saja, situs Nabi Nuh, Nabi Syuaib, Nabi Soleh, Nabi Musa, Nabi Isa, dan terakhir Nabi Muhammad. Demikian juga situ sejarah kekaisaran Romawi, kekuasaan Dinasti Umawiyah, Salahuddin al Ayubi dan masih banyak lagi torehan sejarah peradaban yang terjadi di bumi Kerajaan Yordania yang saat ini dipimpin oleh Raja Abdullah II. Waktu satu bulan saja mungkin masih kurang untuk menjelajah semua situs peninggalan yang ada di Yordania.
Nah, salah satunya adalah yang akan kita bahas, The Only Living Sahabi. Bukan manusia, Sahabat Rosul ini adalah sebatang pohon yang tumbuh di tengah ganasnya gurun Yordania. Cukup unik bukan, mengingat bagaimana Rosulullah bisa berteman dengan sebatang pohon. Yap, pohon ini mendapat julukan demikian karena ia pernah menjadi payung, tempat di mana sang Nabi akhir zaman pernah berteduh dari terik matahari di bawahnya.
Menurut catatan sejarah yang dilansir dari detik.com berdasarkan tiga manuskrip kuno yang ditulis oleh Ibn Hisham, Ibn Saad al-Baghdadi, dan Muhammad Ibn Jarir al-Tabari, pohon ini adalah saksi pertemuan Rosulullah dengan seorang pendeta Bahira ketika beliau baru berusia 9 atau 12 tahun. Saat itu, beliau menyertai pamannya Abu Thalib dalam perjalanan untuk berdagang ke negeri Syam, negara Suriah saat ini.
Konon, sebelum kafilah Rosul melewati gurun tersebut, sang pendeta sudah tau jika akan ada anak istimewa yang akan ia temui. Karena itu, saat rombongan lewat, pendeta itu menjamu mereka. Sayang, Rosul saat itu tidak ikut karena menjaga unta di bawah satu-satunya pohon yang ada –yang kemudian dikenal sebagai ‘The Only Living Sahabi’. Saat Bahira keluar mencari sang anak, ia sangat takjub karena menyaksikan cabang-cabang pohon Sahabi merunduk melindungi sang pemuda dari terik matahari. Dan segumpal awan pun ikut memayungi ke manapun Ia pergi.
Ia pun kemudian mengajak Muhammad kecil masuk dan menjamunya bersama para tamu yang lain. Bahira sangat yakin jika sosok anak kecil tersebut adalah utusan yang disebut dalam Alkitab. Ia pun berkata jika “Hanya seorang Nabi saja yang berteduh di bawah pohon itu.”
BACA JUGA: Utsman bin Affan, Sahabat Nabi Satu-satunya yang Mampu Membuat Malaikat Malu
Hingga sekarang, pohon ini masih tetap tumbuh subur di tengah padang pasir yang kerontang. Mungkin, Allah memang mau menunjukkan keagungannya. Pohon ini sebagai saksi bahwa seorang yang paling mulia pernah berteduh di bawahnya, sebagai sejarah yang akan terus dikenang oleh umat setelahnya. Tak heran jika kemudian banyak yang meyakini pohon ini sebagai tanaman yang penuh keberkahan, pohon ajaib, pohon keramat sekaligus pohon yang aneh. Bayangkan saja berapa usia pohon ini, sudah ribuan tahun bukan?