Bahasan tentang PNS selalu menarik. Tak hanya karena pekerjaan ini sering dianggap idaman mertua tapi juga aksi-aksi calo yang bikin geleng kepala. Terbaru, Presiden Jokowi mengisyaratkan jika PNS ini nanti bisa diganti dengan robot atau kecerdasan buatan. Hal tersebut pun jadi perhatian masyarakat.
Presiden mengatakan dengan implementasi teknologi maka akan ada dampak positif yang bisa didapatkan. Misalnya proses yang lebih ringkas. “Nanti dengan big data yang kita miliki, jaringan yang kita miliki, memutuskan akan cepet sekali kalau kita pakai AI. Tidak bertele-tele, tidak muter-muter,” ungkapnya dalam sebuah kesempatan.
Lalu jika benar diaplikasikan, apa sih hal positif yang bakal terjadi seandainya PNS diganti dengan robot atau kecerdasan buatan?
Mengurangi anggaran negara
Seperti yang sudah diketahui jika anggaran PNS itu cukup besar. Pasalnya tak hanya untuk menggaji yang masih aktif, tapi juga untuk pensiun. Adanya robot tentu saja akan bisa menekan biaya ini, sehingga alih-alih untuk gaji dan bayar pensiun pemerintah hanya perlu mengeluarkan uang untuk perawatan alat. Jika dikalkulasikan secara nasional tentu penghematannya akan lumayan signifikan.
Birokrasinya bisa jadi jauh lebih cepat
Wacana penggunaan robot menurut presiden adalah agar birokrasi lebih cepat. Hal ini memang benar bisa dilakukan. Asal untuk pekerjaan yang sifatnya rutin dan berulang-ulang. Misalnya fotokopi, stempel, verifikasi data, dan lain sebagainya. Nantinya masyarakat bisa melakukan pelayanan mandiri yang dibantu robot. Keren juga sih ya?
Calo bisa berkurang drastis
Lantaran jajaran PNS diganti robot, maka penerimaan pegawai baru tentunya akan lebih sedikit. Hal ini secara tidak langsung bisa mengurangi perilaku calo-calo yang marak terjadi. Tentunya hal ini juga mesti didukung pula oleh pihak pemerintah. Sehingga penerimaan PNS seratus persen dari jalur jujur dan punya kompetensi yang benar-benar dibutuhkan.
Baca juga: Saat Orang Lain Berebut Mau Jadi PNS, ASN Ini Malah Ajukan Resign dengan Alasan yang Mulia
Kabar ini mungkin jadi semacam berita kurang menyenangkan bagi para PNS yang masih aktif. Tapi tak perlu khawatir, menurut Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi hal itu tidak serta merta akan menendang PNS yang sedang aktif, melainkan jadi semacam kolaborasi antara manusia dan teknologi. Gimana menurutmu?