Sekali lagi terjadi kecelakaan pesawat di Indonesia pada tahun 2021 ini. Sebelumnya, jatuhnya Lion Air pada bulan April 2021 masih menjadi duka yang begitu mendalam bagi masyarakat. Setidaknya sekitar 187 penumpang dan awak kapal meninggal dalam tragedi jatuhnya pesawat Lion Air JT 610.
Belum hilang kenangan tentang jatuhnya pesawat tersebut, kali ini kembali terjadi kecelakaan di Gunung Wabu, Intan Jaya, Papua. Pesawat Rimbun Air PJ-OTJ membawa bahan bangunan dan juga sembako. Selengkapnya tentang jatuhnya pesawat, berikut ulasannya.
Pesawat Rimbun Air yang memebawa bahan bangunan dan juga sembako tersebut mulai lepas landas dari Badara Nabire pada pukul 06.40 WIT. Kontak terakhir antara pilot dengan petugas Airnav Sugapa berlangsung sekitar pukul 07.30 WIT, sebelum akhirnya hilang kontak.
Umumnya waktu tempuh penerbangan dari Nabire ke Sugapa adalah sekitar 40 menit. Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Nasional (SAR) Timika, George Leo Mercy Randang menjelaskan jika hilangnya kontak pada pesawat tersebut, kemungkian besar karena pesawat menabrak gunung.
Jatuhnya pesawat Rimbun Air pada 15 September 2021 sekitar pukul 07.30 tersebut, diduga karena cuaca yang kurang mendukung. Diduga pesawat mengalami kecelakaan saat hendak mendarat, hal itu terlihat dari jarak lokasi bandara dan jatuhnya pesawat hanya berkisar 800 meter. Diketahui proses evakuasi juga berjalan lancar meski kondisi geografis di lokasi kecelakaan adalah hutan terjal yang berada di ketinggian 2.400 mdpl.
Petugas gabungan langsung menuju lokasi jatuhnya pesawat dan melakukan evakuasi. Tim SAR akhirnya berhasil mengevakuasi tiga jenazah kru pesawat yang jatuh di atas Gunung Wabu, Intan Jaya, Papua. Ketiga koban yakni pilot HA Mirza, Kopilot Fajar, dan mekanik Iswahyudi.
Jenazah pilot dan kopilot ditemukan masih duduk di kursi yang mereka tempati ketika menerbangkan pesawat. Sementara teknisi pesawat ditemukan di beberapa meter di sekitar pesawat. Jenazah para awak pesawat pun langsung dipulangkan ke rumah duka masing-masing.
Tim SAR juga berhasil menemukan Black Box pesawat Rimbun Air saat melakukan evakuasi terhadap korban. Black Box tersebut ditemukan pada 15 September 2021 sekitar pukul 23.30.
Tim pun segera mengevakuasi Black Box dari lokasi kejadian ke Sagupa dengan berjalan kaki, karena lokasi kecelakaan memang tak bisa dijangkau dengan kendaraan. Dijelaskan sebelumnya, jika lokasi jatuhnya pesawat berjarak 800 meter dari bandara, namun tak semua jalanan bisa diakses dengan kendaraan.
BACA JUGA: Pilotnya Meninggal Dunia, 3 Fakta Kecelakaan Pesawat MAF yang Jatuh di Danau Sentani Papua
Itulah sedikit ulasan tentang kecelakaan pesawat Rimbun Air yang membawa sembako dan bahan bangunan. Meski bukan pesawat yang membawa banyak penumpang, jatuhnya Rimbun Air juga menjadi duka bagi Indonesia, karena lagi-lagi insiden kecelakaan pesawat terjadi.
Kasus baru, masalah lama. Begitulah kira-kira jargon yang cocok disematkan kepada Menteri Peranan Pemuda dan…
Selain susu dari sapi atau kambing, kamu mungkin sudah pernah mendengar susu dari almon atau…
Kamu pasti sudah nggak asing lagi dengan nama Labubu, atau Boneka Labubu. Jelas saja, karena…
Di dalam hutan lebat Papua, terdapat salah satu burung terbesar dan paling menakjubkan di dunia,…
Siapa yang tidak kenal Hikigaya Hachiman? Tokoh utama dari *OreGairu* ini dikenal dengan pandangan hidupnya…
Belakangan ramai perbincangan mengenai dugaan eksploitasi yang dialami mantan karyawan sebuah perusahaan animasi yang berbasis…