in

Berkat Olahraga, 5 ‘Perseteruan’ Panas Ini Padam Layaknya Api Disiram Air

Bukan rahasia lagi apabila saat ini olahraga tumbuh menjadi sebuah kegiatan yang memiliki makna besar untuk kehidupan. Nilai sportifitas terkandung di dalamnya juga kerap menjadi wadah untuk menciptakan banyak hal positif. Mulai mengajarkan arti kemenangan, kekalahan, perbedaan, atau malah menjadi jembatan untuk menciptakan perdamaian. Seperti contohnya, di Asian Games 2018 kemarin kita disuguhi berpelukannya Jokowi dengan Prabowo.

Padahal kedua orang tersebut kerap dicitrakan menjadi musuh dalam ranah politik di Indonesia. Melihat hal tersebut, kejadian tersebut bukan satu-satunya yang persatuan yang diciptakan dari olahraga. Tidak percaya kamu? Yuk mari buktikan sendiri sahabat boombastisku lewat ulasan berikut ini yang bisa membuat kamu takjub.

Kres suporter Indonesia berakhir di pertandingan Timnas

Suporter Timnas [Sumber Gambar]
Sudah menjadi rahasia umum apabila kelompok-kelompok suporter di Indonesia kerap alami kres (perseteruan) antar pendukung. Pada umumnya dendam lama yang menjadi penyebab para fans bola tanah air tersebut tidaklah pernah akur. Seperti contohnya The Jack melawan Viking atau Bonek Vs Aremania. Meski sulit untuk didamaikan, namun bila memberikan dukungan terhadap Timnas hal-hal negatif yang menghalangi perdamaian tersebut sudahlah tidak berlaku lagi. Mereka akan kompak memberikan suport tanpa membedakan warna asal mereka. Selain itu juga selalu hikmat dalam menyanyikan lagu Indonesia Raya.

Korea Utara dan Korea Selatan bersatu di Asian Games

Korea Bersatu [Sumber Gambar]
Asian Games 2018, ternyata tidak hanya membawa berkah untuk Indonesia saja. Negara Korea Utara dan Korea Selatan juga merasakan hal positif dari kejuaraan olahraga akbar Asia tersebut. Mereka yang terkenal berseteru sejak perang saudara meletus tahun 1945 memutuskan menjadi satu lewat Korea Bersatu. Di bawah panji bendera Unifikasi atlet sampai insan olahraga kedua negara akan berjuang bersama untuk meraih prestasi. Melansir laman Liputan, peristiwa ini adalah bentuk komitmen kerjasama bidang olahraga yang telah dimulai sejak olimpiade musim dingin bulan Mei 2018 lalu.

Amerika Serikat dan Iran saling berpelukan di Piala Dunia 1998

Amerika Serikat VS Iran [Sumber Gambar]
Bagi Amerika Serikat dan Iran Piala Dunia 1998 bukanlah hanya sebuah kejuaraan olahraga akbar dunia saja. Lebih dari itu pagelaran sepak bola empat tahunan di Prancis tersebut adalah momentum menunjukkan kepada dunia akan arti perdamaian nan indah. Berhadapan di babak fase grup kedua Timnas menunjukkan bila berpelukan jauh lebih indah bila dibandingkan dengan peperangan . Bahkan saling bertukar bunga dan berfoto bersama menjadi momen yang jauh lebih hebat dari pada meraih kemenangan di laga tersebut. Pertandingan yang mendapatkan banyak sorotan berakhir dengan kemenangan Iran 2-0.

Pemain Muslim saling bahu membahu dengan Yahudi di Timnas

Pemain Israel Muslim [Sumber Gambar]
Selain beberapa di ulasan tadi, lewat olahraga Muslim dan Yahudi juga bisa saling bahu membahu meraih kemenangan di sepak bola. Diwadahi Timnas Israel, kedua golongan yang kerap digambarkan berseteru tersebut bisa melupakan perbedaan dan perselisihan. Kendati belum bisa meraih hasil fantastis di kejuaraan dunia, namun berkat hal tersebut terpancar manfaat positif dari olahraga. Punggawa muslim yang memperkuat Israel paling tersohor adalah Bibras Natkho. Sedangkan momen paling epic dari persatuan kedua kutub adalah ketika sama-sama berjuang untuk lolos dari Kualifikasi Piala Dunia dan Eropa.

Perseteruan Catalan dan Spanyol di satukan lewat gelar Piala Dunia

Pemain Spanyol [Sumber Gambar]
Beberapa tahun ini desakan Catalonia bisa merdeka atas Spanyol suaranya semakin keras. Beragam aksi, mulai demo dan lobi terus dilakukan untuk menjadikan daerah Semenanjung Liberia itu bisa berdiri menjadi negara sendiri. Namun di balik keinginan tersebut, Catalan dan Spanyol pernah bahu-membahu lewat olahraga. Seperti tidak memikirkan perseteruan tersebut pemain dari daerah Catalonia macam Xavi, Puyol dan Pigue membantu Spanyol meraih gelar Piala Dunia 2010. Sebuah momen dimana-mana olahraga merangkul mereka berseteru menjadi kawan.

Apa yang ditunjukkan di ulasan tersebut adalah bukti bagaimana olahraga bisa menjadi pemadam yang ampuh dari api perseteruan atau menjadi jembatan kuat untuk terciptanya perdamaian. Bila nilai positif olahraga terus dijalankan akan sangat dimungkinkan banyak lagi persatuan tercipta.

Written by Galih

Galih R Prasetyo,Lahir di Kediri, Anak pertama dari dua bersaudara. Bergabung dengan Boombastis.com pada tahun 2017,Merupakan salah satu Penulis Konten di sana. Lulusan Pendidikan Geografi Universitas Negeri Malang. Awalnya ingin menjadi pemain Sepak Bola tapi waktu dan ruang justru mengantarkan Ke Profesinya sekarang. Mencintai sepak
bola dan semua isinya. Tukang analisis Receh dari pergolakan masyarakat Indonesia.

Leave a Reply

Berkat Prestasinya, Atlet Dayung Ini Akhirnya Batal Jadi TKW ke Luar Negeri

Kocak! Bambang Hartono Sabet Medali Perunggu, Netizen Ndagel Terkait Bonus Asian Games