Berseteru di antara kedua belah pihak atau lebih, itu sudah biasa. Ya namanya juga manusia, wajar sekali berbeda pendapat. Tapi itu semua bisa diselesaikan dengan cara kekeluargaan. Berbicara baik-baik, misalnya.
Tapi, hal tersebut terkadang tak tertanam di otak beberapa orang. Mereka lebih memilih untuk berkelahi secara fisik untuk melampiaskan kekesalannya. Bahkan, ada juga yang sampai berujung maut dan akhirnya merugi karena harus masuk penjara. Parahnya, perkelahian ini dilakukan karena masalah sepele. Contohnya seperti beberapa kasus di bawah ini yang bikin kita ngelus dada.
Hanya karena tersenggol, dua keluarga ini bentrok sambil membawa senjata tajam
Di tanggal 27 Januari, dua pria bernama Karman dan Amri berkelahi di jalan lantaran salah satu di antaranya tidak sengaja menyenggol. Tapi, tidak berapa lama, mereka dilerai oleh para warga sekitar supaya mereka langsung pulang ke rumah masing-masing. Namun, kemarahan Karman tidak berhenti sampai di sana.
https://www.instagram.com/p/BtLd63Hn4Db/
Karman mengajak temannya Fikal ke rumah Amri untuk membalaskan dendamnya. Dengan membawa senjata tajam dan sambil telanjang dada, keduanya menantang Amri untuk berselisih sekali lagi. Tak tinggal diam, Amri dan saudara-saudaranya langsung terbakar emosi dan akhirnya semuanya bentrok di depan rumah. Dari kejadian itu, Karman meninggal dunia dan lainnya terluka parah akibat terkena sabetan benda tajam.
Tak terima ditegur, antar kelompok saling menghujam senjata tajam
Menegur orang asing karena melihat diri kita itu tidak ada salahnya. Pasalnya untuk melindungi diri dari orang-orang yang ingin berbuat jahat kepada kita. Namun hal ini tidak dilakukan oleh delapan orang asal Banjarmasin ini. Ketika ditegur oleh orang-orang yang lagi nongkrong, mereka malah tersinggung dan berpikiran untuk berbuat kekerasan.
Pada akhirnya, sekelompok yang lewat tadi mendatangi orang-orang nongkrong tersebut sambil membawa pentungan dan senjata tajam. Si anak nongkrong yang tidak menggunakan senjata apapun, terpaksa melawan dengan tenaganya saja. Alhasil mereka babak belur dan empat di antaranya meninggal dunia.
Emak-emak duel lantaran tak terima pintunya ditutup dengan keras
Nurminati, seorang ibu rumah tangga asal Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan tewas di tangan tetangganya sendiri. Berawal dari Nurminati dan MK memberi makan anaknya masing-masing di depan rumah. Namun, MK berlalu seraya menutup pintu rumahnya dengan keras. Dari situlah Nurminati tersinggung dan cekcok mulut pun dimulai.
Pada akhirnya mereka beralih ke perkelahian fisik. Ya seperti perempuan biasanya jika bertengkar, selalu beradu cakar dan juga jambak. Namun, Nurminati pun tidak kuat sehingga dirinya mengalami sesak nafas. Jadilah ia dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Namun tak selang berapa lama, Nurminati pun menghembuskan nafas terakhirnya.
Buku hilang, siswa SD saling baku hantam hingga nyawa melayang
Bocah kelas enam SD berinisial Hkm sempat mengundang amarah warganet karena telah membunuh temannya sendiri, FNM. Mirisnya, pembunuhan ini terjadi akibat buku yang hilang. Di mana buku milik Hkm pada waktu itu hilang dan menuding FNM sebagai pelaku di baliknya. Akan tetapi, FNM terus saja mengelaknya karena merasa bukan dirinya yang menyembunyikan.
Beberapa hari setelahnya, ternyata buku Hkm ditemukan di bawah meja si FNM. Singkat cerita, di perjalanan pulang sekolah, Hkm langsung mengajak FNM untuk baku hantam. Tak terima FNM tidak terluka, Hkm pun akhirnya mengeluarkan gunting dan mengarahkan ke punggung dan kepala. Sontak FNM pun terluka parah dan dibawa ke rumah sakit terdekat. Tapi Tuhan berkehendak lain, FNM pun meninggal dunia di rumah sakit.
BACA JUGA : 5 Hal ini Membuktikan Bahwa Perkelahian Anak SD Gak Kalah Mengerikan dari Orang Dewasa
Cukup miris melihat orang-orang yang lebih mendahulukan emosi ketimbang pikirannya. Mereka tanpa basa basi mengambil jalan kekerasan untuk menyelesaikan masalah. Padahal setiap masalah ada jalan keluarnya dan tentunya diselesaikan dengan cara baik-baik.