Aplikasi online saat ini sedang banyak diminati masyarakat di Indonesia. Pasalnya, aplikasi online dapat mempermudah penggunanya, mulai dari antar jemput paket, pengantaran sampai ke tempat tujuan, hingga pembelian konsumtif secara online.
Aplikasi ojek online misalnya, dengan adanya aplikasi ini banyak orang merasa terbantu. Bukan hanya mereka yang bisa membeli ini itu tanpa keluar rumah atau bisa ke sana ke mari di antar jemput, tapi juga buat mereka yang mencari nafkah. Ada perjuangan yang tak mudah di balik para driver ojol yang tengah mencari nafkah. Berikut adalah kisah para driver ojol yang penuh perjuangan.
Driver ojol tuna rungu membuat netizen terharu
Hartono merupakan driver ojol asal Surabaya. Sebelumnya, ia bekerja sebagai buruh pabrik plastik, namun penghasilannya tidak mencukupi. Akhirnya ia bergabung dengan ojol di tahun 2014. Kemudian, pria 38 tahun ini pindah ke Bandung pada tahun 2016 untuk mengikuti istrinya. Ia tetap bekerja sebagai ojol yang mangkal di daerah Bandung.
Ia memiliki kondisi di mana telinga kanan setengah tuli dan telinga kiri tuli total. Agar dapat terus bekerja mencari nafkah, ia berinisiatif untuk menempelkan beberapa tulisan di belakang helmnya. Selain sebagai sarana berkomunikasi dengan penumpang, kata-kata tersebut juga dapat menjadi instruksi untuk berbelok maupun berhenti. Kisahnya viral lantaran salah satu penumpangnya menggunggahnya di Twitter. Unggahan dari @ratrichibi ini mengundang banyak simpati, dalam unggahannya ia juga meneteskan air mata karena terharu dengan perjuangan Hartono.
Naik sepeda 8 km demi mengantarkan pesanan
Makmur merupakan driver ojol dari Tanggerang Selatan. Ia mencari nafkah dengan menjadi driver ojol. Namun ia harus bekerja menggunakan sepeda kayuh, lantaran mengalami musibah yaitu beberapa minggu sebelumnya motor milik Makmur di tarik oleh leasing.
Demi keluarga, ia rela mengayuh sepeda sejauh 8 km untuk mengantarkan pesanan customer-nya. Cerita Makmur menjadi viral lantaran diunggah oleh @windyarini1 di Instagram. Pemilik akun juga berinisiatif membuka donasi untuk Makmur. Tak disangka-sangka, belum lama dibuka ada seseorang yang menyumbangkan motor bekas untuk Makmur. Alhasil, sisa uang yang terkumpul akan diberikan berupa sembako.
Menjadi driver ojol agar anaknya dapat mendengar lagi
Asep Gunawan merupakan seorang driver ojol di kawasan Bandung. Ia harus bekerja keras, lantaran putra sulungnya yang bernama Muhammad Nazriel Rustam Gunawan didiagnosis menderita gangguan pendengaran semenjak usia 2 tahun. Setelah dibawa periksa dan dicek kembali, Nazriel disarankan datang ke Kasoem Hearing Center Bandung. Setelah berkonsultasi dengan dokter, Nazriel disarankan menggunakan alat bantu dengar.
Namun karena biaya yang sangat mahal, Asep harus terus mengumpulkan uang sedikit demi sedikit. Akhirnya, setelah satu minggu ia mendapat kabar bahwa Nazriel terpilih mendapatkan bantuan alat bantu dengar gratis dari sebuah platform penggalangan dana. Tangis bahagia menyelimuti keluarga Asep, ia berharap sang anak dapat mendengar lagi.
Berjuang melawan penyakit demi keluarga
Seorang driver ojol bernama Ahmad Dharma harus bergulat dengan sakitnya. Selain harus berjuang untuk menafkahi keluarganya, ia juga harus berjuang melawan sakit yang ia derita. Ia menderita penyakit papiloma laring atau jaringan lunak/tumor jinak di dalam tenggorokan.
Ia menuliskan kata-kata menyentuh di belakang helmnya. Ia menuliskan bahwa ia tak dapat bicara karena pita suaranya lumpuh. Pengobatan penyakit ini bisa dilakukan dengan terapi bedah yang biayanya tidak sedikit. Penumpang ini mengunggah kisah haru Dharma di Twitter melalui akun @AgneesLS dan mendapat banyak komentar dari netizen. Mereka berharap Ahmad Dharma segera pulih dan mendapatkan banyak rezeki.
BACA JUGA: Pantang Menyerah, Driver Ojol Ini Gunakan Sepeda Pancal Karena Motornya Ditarik Leasing
Di balik semua keterbatasan, mereka tetap berjuang demi keluarga dan tidak mengenal lelah. Dengan menggunakan jasa driver ojek online saat membutuhkan, kita juga membantu perekonomian mereka.