Dear Aming dan Evelyn,
kalian adalah dua orang yang berhasil mematahkan picing mata tidak percaya banyak orang ketika kalian mengumumkan pernikahan.
Mereka bilang,
“Mana mungkin lelaki yang keperempuan-perempuan dan wanita yang sangat mirip lelaki memutuskan hidup bersama? Pasti ini hanya kamuflase saja. Pencitraan!”
Seperti dua orang yang sangat jatuh cinta dengan keras kepala — kalian melenggang saja. Keunikan bentuk fisik Evelyn yang sering dibilang mirip lelaki kalian tanggapi dengan foto mesra saling berpelukan. Tuduhan penyuka sesama jenis yang datang ke Aming kalian balas dengan caption Instagram Evelyn yang menunjukkan dalamnya perasaan.
Dear Aming dan Evelyn,
sebaik-baiknya perasaan adalah dia yang bisa mengubah seseorang menjadi versi terbaik yang dia bisa berikan. Dalam kasus kalian, pernyataan ini jelas valid tak terbantahkan. Orang paling arogan pun akan menutup mulut dan berkata “Iya.” Mereka yang sebelumnya tidak percaya bisa mengangguk dan mengamini semua yang tertangkap mata.
Orang memang hanya bisa mengira-ngira kadar ketulusan di balik semua postingan media sosial. Sangat banyak kemungkinan dan asumsi yang bisa digelontorkan. Bisa saja semua foto yang Evelyn unggah hanya settingan. Bisa juga semua caption yang ditulis sudah diedit oleh admin yang sangat berpengalaman. Pernikahan kalian bisa jadi cuma cara untuk menaikkan popularitas yang mudah redup seperti kembang api yang sudah tersulut.
Dan di balik segala kemungkinan, bisa jadi kalian memang benar-benar pernah jatuh hati.
Dear Aming dan Evelyn,
selamat menikmati derak perpisahan yang mulai terasa. Selamat menimbang apakah kata cerai yang sudah keluar memang tidak mahal harganya. Silakan bertanya seberapa penting kehadiran masing-masing selepas mengambil jeda.
Tolong jangan kaget saat kalian merasa linglung ketika memegang HP, mencari nama pasangan hanya untuk tahu bahwa sekarang hubungan kalian sudah tidak lagi sama. Tidak semudah itu menghubunginya. Tolong jangan bingung ketika kalian merasa harus menangis tanpa alasan, demi bisa tidur dengan tenang.
Selamat, karena kalian sudah pernah jatuh cinta sedalam itu. Selamat pula karena kalian sudah diberi kesempatan mengetahui mentahnya perpisahan yang mendewasakan. Apapun hasilnya, hanya yang terbaik yang kami doakan.
Tabik!
Selamat menghadapi hari-hari terberat yang mendewasakan