Menjadi Muslim memang tidak mudah. Tak hanya tentang menjalankan kewajiban yang berat, tapi juga perlakuan tidak menyenangkan dari orang-orang sekitar, terutama bagi orang-orang Islam minoritas. Mulai dari julukan teroris, diganggu soal ibadah, sampai mengalami kekerasan fisik bahkan dibantai. Tapi, setiap Muslim percaya jika hal ini akan berbuah manis nantinya. Ya, hidup kekal di akhirat yang lebih membahagiakan.
Tentang perlakuan buruk terhadap Muslim, sudah banyak hal seperti ini terjadi. Dan hampir jarang sekali dikupas oleh media-media betapa mereka sangat menderita karena itu. Muslim Palestina jadi sorotan utama ketika mereka mengalami banyak kenistaan dari Israel, meskipun sekarang sudah tak terdengar lagi beritanya. Sementara itu, masih banyak muslim lainnya yang juga tak kalah menderita di negara-negara lain.
Sejarah mencatat banyak sekali ketidakadilan yang dialami oleh orang-orang Islam di dunia. Tak hanya diperlakukan tidak manusiawi, Muslim di negara-negara tertentu bahkan pernah mengalami tragedi berdarah. Berikut adalah potret penyiksaan berat yang pernah dialami Muslim di seluruh dunia. Meskipun tajuknya ‘pernah’, bukan berarti mereka berhenti diperlakukan buruk sampai hari ini.
Pembantaian Srebrenica mungkin jadi kejadian besar yang jarang dipublikasikan. Padahal ini bisa dikatakan kejahatan keji terbesar setelah Perang Dunia II. Kejadian ini terjadi pada tahun 1995 di mana sekitar 8000 Muslim Bosnia yang terdiri dari pria dewasa dan anak laki-laki dibantai secara keji. Pelakunya sendiri adalah militer Bosnia.
Sebenarnya Muslim Bosnia sudah bisa merasa aman. Pasalnya, sebelum terjadinya pembantaian ini, mereka sudah berada di kamp pengungsian Srebrenica yang dinyatakan sebagai zona aman oleh PBB. Ditambah lagi pasukan garda Belanda yang berjumlah 400 orang itu juga ditugaskan untuk menjaga para Muslim ini. Hingga akhirnya pasukan militer Bosnia menyerbu kamp ini. Belanda dengan teganya kemudian menyerahkan para pengungsi kepada tentara pemerintah yang keji itu.
Pasukan Belanda hengkang, pembantaian pun dimulai. Hanya menghabiskan waktu 5 hari saja bagi pasukan Bosnia untuk menghabisi sekitar 8000an muslim di kamp pengungsian tersebut. Kejadian ini pernah diusut di makhkamah internasional yang pada akhirnya memutuskan jika kejadian Srebrenica adalah genosida.
Muslim Azerbaijan adalah cerita lain tentang ketidakbecusan sebuah pemerintahan yang tak mampu mengakomodasi penduduknya yang heterogen. Muslim di sini benar-benar diperlakukan tidak adil. Paling sering adalah masalah atribut dan ritual peribadatan yang selalu mendapat gangguan.
Pemerintah Azerbaijan pernah melarang jilbab di sekolah-sekolah, serta mengganti semua atribut yang berhubungan dengan Islam di kantor-kantor. Bahkan pemerintah tak segan untuk meledakkan sebuah masjid yang menurut mereka didirikan secara ilegal. Bahkan insiden pengeboman ini pernah sampai menewaskan dua orang Muslim. Tak cukup dengan itu, akhir-akhir ini pemerintah makin gencar memberlakukan aturan aneh. Termasuk larangan beribadah di rumah-rumah.
Nasib Muslim di Indonesia boleh dikatakan benar-benar mujur. Di negara kita ini, semua muslim bisa melakukan ibadah dengan tenang, bahkan dakwah pun dibuka lebar-lebar. Hal ini seharusnya menjadi sesuatu yang patut disyukuri.Pasalnya, tidak semua Muslim mendapatkan nikmat yang seperti ini. Misalnya saja apa yang dialami oleh Muslim Pattani, Thailand.
Pemerintah Thailand benar-benar memperlakukan kaum Muslim di sana dengan sangat buruk. Tak hanya ditekan dan dikekang, tapi sering pula terjadi bentrok fisik sampai pembunuhan. Apa yang dialami oleh Muslim Pattani benar-benar sama bahkan lebih ngeri dari negara-negara minoritas Islam lainnya. Bahkan dikatakan pula kalau sering terjadi pembunuhan di sana dengan korban orang-orang Muslim. Pemerintah Thailand sendiri berusaha menutup-nutupi hal tersebut sehingga kabar tentang perlakuan buruk di sana hampir tidak terdengar.
Kaum Moro di Filipina mengalami perlakuan buruk selama bertahun-tahun. Padahal dulunya, mereka bisa dibilang mayoritas. Namun pergantian penguasa dan penjajah akhirnya membuat mereka terkerucut menjadi 5 persen saja dari jumlah penduduk negara berpulau-pulau itu. Sama seperti apa yang dialami oleh Muslim minoritas, orang-orang Moro juga merasakan banyak penderitaan.
Moro masih melakukan perjuangannya hingga hari ini. Apalagi pemerintah tetap dengan sikap diskriminasinya selama bertahun-tahun. Mulai dari memonopoli kekayaan orang-orang Moro, sampai berusaha membuat jumlah Muslim di sana makin sedikit. Begitu menderita dan sengsara, tapi jarang sekali terdengar kabar mereka yang seperti itu. Bahkan oleh kita orang-orang Indonesia.
Nasib paling miris tentu dialami oleh Muslim Afrika Tengah. Saat ini mereka benar-benar berada di ujung tanduk. Orang-orang Islam di sana dihadapkan dengan kehidupan mengerikan serta ancaman kematian.
Milisi anti-Balaka yang menjadi momok bagi Muslim di sana benar-benar seperti kesetanan. Mereka tak hanya ingin melenyapkan Muslim dari tanah Afrika Tengah, tapi juga segala atribut tentang Islam. Termasuk salah satunya adalah merobohkan masjid-masjid yang ada di sana. Bahkan umat Muslimnya sendiri juga mengalami penindasan keras. Tak cukup dengan itu, mereka dipaksa keluar dari Islam atau berhadapan dengan kematian. Lagi-lagi, hal ini tidak diketahui dunia. Padahal kejadian tersebut mungkin tengah bergejolak bahkan sampai hari ini.
Miris nasib yang dialami oleh orang-orang Muslim di negara-negara di atas. Di kalah HAM tengah ditegakkan tinggi-tinggi, mereka justru mengalami kekerasan yang disebabkan hal yang seharusnya tidak boleh diusik. Ya, kepercayaan. Sayangnya, berita-berita tentang penyiksaan Muslim tersebut tak pernah terekspos media sehingga belum benar-benar ada aksi nyata untuk menyudahi dan mencegah apa yang sudah terjadi.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…