Momen bulan puasa menjadi salah satu peristiwa yang ditunggu-tunggu oleh muslim di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Tak hanya bersifat ibadah semata, adanya perayaan semacam ini juga ikut mendorong naiknya kebutuhan pokok di masyarakat. Terlebih jika mendekati lebaran, harganya bakal melonjak drastis. Membuat emak-emak ribut bukan kepalang.
Dan peristiwa semacam ini, rutin terjadi menjelang bulan puasa tiba. Bahkan, jauh sebelum puasa tinggal hitungan bulan, para pedagang sudah berancang-ancang untuk menaikkan harga barangnya diluar normal. Ada apa di balik pola unik yang rutin terjadi setiap tahun tersebut? Simak ulasan berikut.
Menjelang bulan puasa, banyak orang yang melakukan aksi borong massal terhadap kebutuhan pokok yang diperlukan. Hal ini berkaitan dengan emosi masyarakat Indonesia, yang mudah diaduk-aduk dengan isu yang belum tentu kebenarannya. Seperti terjadinya kelangkaan barang misalnya. Untuk antisipasi, mereka belanja lebih banyak dari biasanya. Karena tindakan inilah, permintaan menjadi tinggi sehingga jumlah stok barang pun menjadi sedikit. Karena sedikit inilah harganya bisa naik hingga berkali lipat.
Bagi sebagian pedagang nakal, momen puasa menjadi sebuah hal yang sangat ditunggu-tunggu. Selain daya beli masyarakat yang semakin meningkat tajam, mereka yang mempunyai niat tertentu juga sering memanfaatkannya menjadi sebuah kesempatan untuk meraih keuntungan besar. Seperti menimbun barang misalnya. Tindakan ilegal dari segelintir orang ini jelas sangat merugikan rakyat. Mereka kerap menjual barangnya dengan harga tinggi, jauh dari normal. Bahkan nilainya hampir setara dengan komoditas lain yang memang terkenal mahal seperti daging.
Kenapa harus THR? Ini menjadi pertanyaan menarik. Di Indonesia, mereka yang bekerja sebagai karyawan pasti menerima sebuah tunjangan khusus pada saat momen hari raya tiba. Ya, kelebihan uang inilah yang membuat para pedagang paham bahwa akan ada permintaan konsumtif tingkat tinggi menjelang bulan puasa. Seakan memanfaatkan kesempatan itu, Jadilah harga barang dinaikkan secara bertahap.
Selain berpahala, momen bulan puasa ternyata juga bisa menjadi lahan bisnis yang menuntungkan. Contohnya banyak. Coba Saboom lihat di sekeliling, pasti ada teman kerja kalian yang tiba-tiba berjualan baju, kue kering atau takjil dadakan menjelang bulan suci tersebut. Seakan tak ingin ketinggalan, mereka pun mematok tarif barang-barangnya dengan harga yang tak biasa alias lebih mahal dikit. Hayo, ngaku deh Saboom. Pasti kalian ada yang seperti ini.
Kenaikan harga di bulan puasa, memang terkadang sangat menyulitkan. Terutama bagi mereka rakyat kecil. Meski demikian, kita juga bisa memanfaatkan momen tersebut dengan bijaksana untuk meraih keuntungan ganda. Seperti tekun beribadah dan menjalani bisnis musiman yang berlaku saat itu. Pahala mengalir, untung pun didapat. Semoga bermanfaat ya Saboom.
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…