Semakin hari, pelaku tindak kriminal semakin licin saja dalam melakukan aksinya. Karena itu pihak berwajib pun makin tidak mudah menjalankan tugasnya dalam menegakkan hukum. Karena itu berbagai strategi dilakukan untuk mengungkap kejahatan yang berada di tengah-tengah masyarakat. Tak terkecuali dengan jalan melakukan penyamaran.
Agar nampak natural, penyamaran yang dilakukan terkadang dengan menjadi profesi-profesi yang menjadi nadi dari kejahatan itu sendiri. Tak tanggung-tanggung, para polisi pun tak sungkan-sungkan menjelma sebagai pekerja seks komersial (PSK), loper koran, bahkan tukang nasi goreng.
Demi mengungkap bisnis prostitusi, AKP Rochana bersama rekannya Bripda Mira Indah Cahyani rela menyamar sebagai PSK. Keduanya pun beraksi di warung kopi yang diduga sebagai pusat bisnis esek-esek di daerah Dukuh Rames, Sukoharjo, Wedarijaksa, Pati. Kapolsek Rochana mengenakan daster, sedang Bripda Mira mengenakan rok mini. Dan dalam penyamaran, Bripda Mira sempat ditawar Rp 350.000 untuk sekali kencan. Setelah bukti uang pembayaran ditemukan, pihak kepolisian lantas meringkus tersangka.
Masih ingat perampokan keuarga di Pulomas Jakarta Timur yang diikuti pembunuhan keji dan disertai penyekapan? Mirisnya kisah pembunuhan keji Dodi Triono tersebut membuat kepolisian jatuh bangun menangkap keseluruhan pelaku. Salah satu anggota perampok yaitu Ridwan Sitorus alias Ius Pane (45) tertangkap di Pool Bus ALS, Medan. Dalam aksi penangkapan tersebut polisi menyaru sebagai penjemput sewa. Tanpa curiga, Ius Pane pun mengikuti penjemput di pelataran Pool Bus ALS yang tidak lain adalah polisi.
Pungutan liar terkait pelanggaran lalu lintas masih marak terjadi di masyarakat. Untuk mengungkap hal itu, Kapolda Sumsel Irjen Pol Djoko Prastowo sempat melakukan penyamaran untuk membongkar praktek menyimpang tersebut. Dalam aksinya, Djoko Prastowo berpura-pura menjadi warga sipil yang melanggar lalu lintas. Saat oknum polisi menawarkan jalur damai dengan sejumlah uang, Djoko pun langsung memberikan permintaan tersebut dan detik itu juga menangkap si oknum polisi.
Di daerah perumahan Suradita terdapat tukang nasi goreng yang telah berbulan-bulan menjadi langganan warna. Namun siapa sangka penggerebekan 21 Februari 2016 lalu akhirnya menguak fakta siapa sebenarnya si penjual nasi goreng. Adalah anggota Densus 88 Mabes Polri yang tengah mengintai Dian Apriana, target yang merupakan terduga teroris yang akhirnya digerebek. Warga baru menyadari si tukang nasi goreng adalah anggota Polri saat tiba-tiba pedagang yang biasanya memegang sutil tersebut menggenggam senjata laras panjang di hari penggerebekan.
Untuk menangkap rombongan pencuri yang kerap beraksi di Pasar 16 Ilir, Palembang, petugas Kepolisian dari Polsek Ilir timur terpaksa menyamar sebagai ibu-ibu. Demi mengelabui para pencopet, petugas pun sampai memakai daster. Setelah pengintaian beberapa waktu, komplotan pencuri lincah yang telah diintai akhirnya bisa digrebek. Meski sempat melawan dan berusaha kabur, 4 petugas kepolisian membuat si pencopet tak berkutik.
Itulah berbagai penyamaran yang pernah dilakoni para polisi untuk menangkap penjahat. Ya, jadi apapun nampaknya tidak menjadi masalah bagi mereka asalkan target operasi bisa tertangkap. Bisa jadi, di sekitar kita berkeliaran polisi yang sedang bertugas. Hanya saja, kita tidak pernah menyadari keberadaannya. Kalau kamu sendiri, pernah nggak sih kebetulan bertemu polisi yang sedang dalam penyamaaran?
Doktif alias ‘Dokter Detektif,’ adalah sosok yang viral di media sosial karena ulasannya yang kritis…
Baru-baru ini, Tol Cipularang kembali menjadi sorotan setelah kecelakaan beruntun yang melibatkan sejumlah kendaraan. Insiden…
Netflix terus menghadirkan deretan serial live action yang menarik perhatian penonton dari berbagai kalangan. Dari…
Selalu ada yang baru di TikTok. Salah satu yang kini sedang nge-trend adalah menari rame-rame…
Siapa bilang memulai bisnis harus dengan modal yang besar? Ternyata, sebuah bisnis bisa dimulai dengan…
Viral sebuah kisah yang membuat hati netizen teriris, ialah seorang perempuan yang rela merawat suaminya…