Yang rajin melihat acara berita atau talkshow Kick Andy pasti sudah tidak asing dengan Andi F. Noya. Wajahnya sering wara wiri di layar kaca sebagai pembawa acara talkshow di salah satu televisi swasta tersebut. Nah, baru-baru Andi F. Noya membuat klarifikasi lewat akun Facebook Kick Andy perihal keikutsertaannya sebagai anggota bisnis D4F.
Di akun tersebut, Andi F. Noya menyatakan bahwa dirinya tidak pernah bergabung dan bahkan tidak tahu apa itu D4F. Klarifikasi tersebut dibuat atas beredarnya foto dirinya bersama 5 orang dengan pse menunjukkan 4 jari. Menurut presenter tersebut, ia bertemu dengan kelima orang tersebut di sebuah restoran di Surabaya saat dirinya sedang makan. Kelima orang itu kemudian menghampiri dan meminta foto bersama.
Ketika berfoto, Andi diminta untuk menunjukkan pose 4 jari. Merasa tidak ada maksud aneh dari pose tersebut, Andi pun bersedia. Namun ternyata, foto tersebut disalahgunakan oleh anggota D4F dengan menyebut Andi telah bergabung dengan komunitas mereka. Dengan dituliskannya klarifikasi tersebut, Andi berharap tidak ada yang terkecoh dan mengira Andi F. Noya adalah member D4F.
D4F adalah singkatan dari Dream for Freedom. D4F merupakan sebuah komunitas finansial yang menyatakan bahwa sistem mereka lebih baik dibandingkan dengan MMM, sebuah money game yang sempat menjadi pemberitaan besar setelah mengalami restart. D4F mengaku telah memiliki member hingga sedikitnya sekitar 40 ribu yang tersebar di kota besar di Indonesia.
Saat ini bisnis D4F juga masih menjadi kontroversi tentang apakah ini bisnis yang baik atau bukan, apakah ini termasuk money game atau bukan. Namun, terlepas baik atau tidaknya, apakah sebaiknya ikut atau tidak, itu semua terserah pada masing-masing orang. Yang penting, sebelum menginvestasikan uangmu, cari informasi sebanyak mungkin tentang usaha yang akan kamu jalani dan pelajari benar-benar sistemnya.
Selain itu, terlepas dengan jumlah member yang banyak atau seberapapun tingkat keberhasilan yang berhasil dicapai, tentu saja menggunakan foto orang lain tanpa ijin sebagai alat promosi adalah hal yang tidak etis.