Keterbatasan fisik bukanlah menjadi pengalang bagi mereka yang mau bekerja keras berusaha. Ada banyak cara yang bisa dilakukan dan terbukti mampu memberikan manfaat yang besar. Seperti yang dilakukan oleh seorang pria bernama Sarwi. Dengan segala keterbatasan yang dialami, hal tersebut justru tak membuat dirinya menyerah.
Berbekal kreativitasnya, Sarwi sukses mengolah kayu menjadi benda furniture yang memiliki nilai ekonomis sekaligus membuat dirinya menjadi seorang pengusaha mebel. Tak hanya Sarwi, para pengrajin kayu di bawah ini juga sukses dengan kreativitasnya masing-masing meski mengalami keterbatasan secara fisik.
Sukardi asal Jombang, Jawa Timur yang sukses memuat miniatur dari bahan bambu
Keterbatasan secara fisik tak membuat Sukardi menyerah pada nasib. Sebaliknya, pria asal Kabupaten Jombang Jawa Timur itu mampu menghasilkan berbagai produk kerajinan dari bahan bambu. Mulai dari lampu hias, miniatur mobil, motor, hewan, bunga dan lainnya. Karyanya tersebut dijual mulai dari harga Rp25.000 hingga yang termahal sebesar Rp250.000.
Sukses menjalankan bisnis ukir kayu meski alami keterbatasan fisik
Tangan lincah Sugianto seolah tak terhalang dengan sebelah kakinya yang cacat akibat menderita polio sejak usia 1 tahun. Di balik kekurangannya tersebut, ia justru dikenal sebagai pengusaha ukir kayu yang handal. Hasil karyanya bahkan dibeli oleh Bupati Kediri Haryanti, yang memesan dua penyekat ruangan dengan ukiran yang dibuat oleh Sugianto. Sugianto juga berhasil mendirikan sanggar seni ukir bernama UD Luhur Makmur dan banyak menerima jasa ukir dari toko mebel lain.
Sarwi sukses menjadi pengusaha lewat kerajinan mebel miliknya
Kondisi lumpuh rupanya bukan menjadi penghalang bagi sosok Sarwi. Pria asal Desa Sumbermulyo, Kecamatan Winong, Pati ini justru sukses menjadi pengusaha mebel. Meski awalnya sempat mengalami kesulitan, ia terus berusaha sebagai ikhtiar untuk menghidupi anak dan istrinya. Sarwi yang menggeluti usaha tersebut sejak tahun 2000, kini mampu menghasilkan produk furniture yang dibanderol mulai dari Rp1 juta hingga puluhan juta.
Wayang kayu karya Mulyono Sejati yang diminati pembeli
Berbekal mengolah kreativitas menjadi sebuah hal yang nyata, Mulyono membuat kerajinan berupa wayang kayu. Karena memiliki nilai seni yang tinggi, warga Semberpucung, Kepanjen, Jawa Timur ini kebanjiran pesanan dari luar kota. Kondisi cacat kaki permanen yang dialaminya tak menghalangi Mulyono untuk terus produktif dan menghasilkan wayang kayu yang berkualitas.
Keterbatasan fisik tak menghalangi Budiono menghasilkan miniatur kapal laut
Merancang miniatur kapal klasik yang dipakai pada abad 18 dan 19 memang bukan hal yang mudah. Namun hal tersebut sukses dilakukan oleh Budiono, seorang disabilitas, warga Desa Jarakan, Kecamatan Gondang, Tulungagung. Berbekal bambu apus di desanya yang dibeli seharga Rp15 ribu, ia membuat miniatur kapal-kapal klasik dari abad 19-20. Dengan modal Rp100 ribu, ia menjual karyanya mulai dari harga Rp300 ribu hingga Rp1 juta per unit. Tergantung tingkat kerumitan yang ada.
BACA JUGA: Peduli Sesama, Penyandang Difabel Ini Sukses Dirikan PAUD Bagi Mereka yang Tidak Mampu
Selalu ada jalan bagi mereka yang mau berusaha. Seperti kisah para pengrajin kayu di atas, keterbatasan fisik yang dialami justru membuat mereka semakin terpacu untuk meraih sukses. Karena keberhasilan datang dari siapapun yang mau berusaha dan bekerja keras. Semoga kisah ini menginspirasi kita semua ya Sahabat Boombastis.