2. Vidkun Quisling
Pria dengan nama lengkap Vidkun Abraham Lauritz Jonssøn Quisling ini awalnya adalah seorang politikus dan militer asal Norwegia. Namun ia akhirnya lebih terkenal sebagai pengkhianat negara tersebut karena bekerja sama dengan Nazi.
Quisling kemudian diundang ke Jerman dan diterima dengan baik di sana dan menyebarkan sentimen pro-Nazi. Ia bahkan beberapa kali bertemu dengan Hitler dan menjadi sosok yang dihormati oleh Jerman. Pada pertemuannya tanggal 31 Maret 1940, badan intelijen Nazi memanggilnya untuk bertemu di Copenhagen. Dalam pertemuan tersebut, Quisling membocorkan strategi militer dan pertahanan Norwegia pada Nazi hingga kemudian terjadilah penyerangan ke Norwegia oleh Jerman dari udara dan laut.
Berkat penyerangan Jerman ini, Quinsling bisa menggulingkan pemerintahan yang lama dan atas persetujuan Hitler, Quinsling mendirikan pemerintahan boneka dengan ia sebagai Perdana Menteri. Meski begitu, karir politiknya yang berada di puncak ini tidak mendapatkan dukungan dari masyarakat dan raja Haakon yang memerintah Norwegia. Ketika Quisling melakukan pertemuan dengan raja dan meminta untuk ditunjuk sebagai kepala pemerintahan baru, dengan tegas Haakon menolaknya dan berkata bahwa ia lebih baik turun tahta daripada menunjuk pemerintahan apapun yang dikepalai Quisling. Mendengar jawaban ini, semua anggota kabinet mendukung raja dan terus melanjutkan perlawanannya terhadap Nazi.
Setelah perang usai, dan Norwegia mencapai kemerdekaannya, ia dengan sukarela menemui pemimpin militer dan bertanya bagaimana ia akan ditangkap. Ia juga mengatakan ia tidak ingin diperlakukan seperti kriminal pada umumnya karena ia memilih menyerahkan diri padahal ia bisa saja memilih untuk terus berperang. Pemimpin militer akhirnya menawarkan pengadilan resmi pada Quisling dan anggotanya sementara ia ditahan di rumah, bukan di penjara. Atas pengkhianatannya, ia akhirnya dihukum mati dengan ditembak pada 24 Oktober 1945.