Segala kemudahan yang kita alami sekarang ini tidak lepas dari jasa para ilmuan dan penemu yang selalu melakukan penelitian dan berusaha menciptakan inovasi baru demi umat manusia. Beberapa penemu mungkin akan menikmati ketenaran dan kekayaan yang mereka dapatkan berkat penemuannya, namun ada juga yang sebaliknya.
Baca Juga :5 Ramalan Ilmuwan Jenius Yang Terbukti Salah Besar
Siapa sangka jika bagi beberapa penemu, penemuan mereka justru menjadi musuh terburuk mereka sendiri. Bagaimana tidak, beberapa penemu lainnya ternyata begitu kurang beruntung hingga akhirnya mereka malah tewas karena penemuan mereka sendiri. Siapa saja?
Pria Austria yang lahir di Perancis ini berjasa akan konsepnya membuat sebuah parasut. Namun ternyata usahanya membuat sebuah penemuan berharga ini meminta nyawanya. Pria ini berusaha menciptakan sebuah pakaian parasut yang bisa dipakai untuk para pilot agar mereka tetap bisa selamat saat harus keluar dari pesawat yang rusak.
Dalam usahanya melakukan tes untuk penemuannya ini, ia melompat dari menara Eiffel dengan parasut rancangannya yang berakhir dengan kematian. Tes pertamanya berhasil dengan sukses saat ia menggunakan boneka, kemudian ia ingin mencobanya sendiri. Ia melompat dari ketinggian 57 meter langsung ke tanah dan tewas seketika di hadapan ratusan orang yang menonton aksi demonstrasinya.
Hunley adalah seorang teknisi yang mengembangkan sebuah kapal selam. Ia telah beberapa kali mencoba membuat kapal selam namun selalu gagal. Kapal selam ketiganya tenggelam pada tes perdana. Hal ini karena adanya arus air oleh perahu yang lewat, masuk melalui pintu kecil dalam kapal selam tersebut. 5 orang tewas namun 4 lainnya berhasil selamat.
Pada 15 Oktober 1863, Hunley memutuskan untuk ikut dalam komando untuk mencoba kapal selam tersebut meskipun sebenarnya ia tidak termasuk kru di dalamnya. Malangnya, kapal selam ini kembali tenggelam dan 8 orang di dalamnya termasuk Hunley tewas.
William Bullock adalah seorang penemu asal Amerika dan bisa dibilang sebagai bapak percetakan modern. Pada tahun 1863 ia mengembangkan alat cetak rotasi buatan Tichard March Hoe. Apa yang ia lakukan ini kemudian membantu membuat revolusi besar dalam industri percetakan karena kecepatan dan efisiensinya. Namun siapa sangka jika akhirnya mesin ini yang membuatnya meregang nyawa.
Pada 3 April 1867, ia mencoba menyesuaikan salah satu alat cetak barunya untuk koran Philadelphia Public Ledger. Ia kemudian mencoba menendang tali penggerak mesin ke katrol. Namun kakinya tersangkut dan hancur oleh mesin cetak tersebut. Beberapa hari kemudian, jaringan kakinya mati hingga ia harus diamputasi. Namun ia meninggal saat operasi tersebut.
Otto Lilienthal adalah seorang pioner penerbangan asal Jerman. Ia adalah orang pertama yang berhasil terbang berulangkali tanpa baling-baling, dan mempunyai semua rekaman penemuannya tersebut. Koran dan majalah kemudian menerbitkan serangkaian foto saat Lilienthal terbang yang kemudian mempegaruhi pendapat masyarakat umum dan ilmuan lainnya bahwa mesin terbang akan semakin praktis.
Tanggal 9 Agustus 1896 menjadi hari terakhir ia terbang untuk selamanya. Saat itu ia kembali mencoba terbang dengan glider-nya beberapa kali. Di penerbangan keempatnya, glide yang ia pakai kemudian menukik ke bawah dengan cepat. Sebelumnya Lilienthal mengalami kesulitan mengembalikan glide ke posisi yang benar. Ia kemudian jatuh dari ketinggian 15 meter saat masih berada di glidernya. Ia mengalami patah leher dan meninggal 36 jam kemudian.
Sylvester H. Roper adalah penemu dari Massachusetts dan merupakan pioner dalam pembuatan automobil dan sepeda motor. Tahun 1863, ia membuat kendaraan bertenaga uap serta Roper steam velocipede yang bisa jadi adalah sepeda motor pertama. Pada 1 Juni 1896, Roper mengendarai salah satu model velocipede terbarunya di lintasan sepeda dekat Harvard Bridge. Ia berhasil berputar beberapa lap dan melewati para pesepeda di sana termasuk pengendara profesional Tom Butler.
Roper berhasil mencatat waktu tercepat 2 menit 1,4 detik dengan kecepatan tertinggi 64 kilometer per jam. Ia kemudian terlihat bergoyang-goyang dan jatuh di lintasan serta mengalami cidera kepala dan ditemukan tewas. Hasil otopsi menunjukkan bahwa ia mengalami gagal jantung, namun tidak diketahui apakah kecelakaan yang ia alami terjadi karena tekanan pada jantungnya atau ia mengalami gagal jantung dulu yang menimbulkan kecelakaan tersebut.
Valerian Abakovsky diingat sebagai sosok pencipta Aerowagon. Aerowagon atau aeromotowagon adalah kendaraan eksperimen yang berupa kendaraan rel dengan kecepatan tinggi yang dilengkapi dengan mesin pesawat dan baling-baling. Kendaraan ini awalnya dibuat dengan tujuan untuk membawa para pejabat Soviet.
Pada 24 Juli 1921, sekelompok komunis yang dipimpin oleh Fyodor Sergeyev menaiki Aerowagon tersebut dari Moscow ke tambang batu bara Tula. Abakovsky juga menjadi salah satu orang yang ikut dalam perjalanan tersebut. Mereka berhasil sampai di Tula dengan selamat, namun saat kembali menuju Moscow, kendaraan tersebut tergelincir dari rel dengan kecepatan tinggi yang menewaskan 6 orang di dalamnya termasuk Abakovsky. Sementara itu 16 orang lainnya berhasil selamat.
Alexander Bogdanov adalah seorang filsuf, penulis fiksi ilmiah, dokter serta seorang pejuang revolusi etnis Belarus. Ia memiliki peran kunci dalam sejarah awal faksi Bolshevik dan juga pesaing dari Vladimir Lenin. Setelah mendapatkan pelatihan dalam obat-obatan dan sebagai dokter, ia berteori tentan g kemungkinan penyembuhan manusia melalui transfusi darah. Pada 1924, Bogdanov membuat eksperimen transfusi darah karena berkeinginan untuk bisa muda selamanya atau paling tidak penyembuhan sebagian.
Setelah melewati 11 kali transfusi, ia menyebutkan bahwa penglihatannya membaik, kebotakan terhenti dan berbagai gejala positif lainnya. Bahkan temannya mengatakan bahwa ia terlihat 7 hingga 10 tahun lebih muda. Transfusi yang ia lakukan selanjutnya akhirnya menewaskannya setelah ia mengambil darah seorang pelajar yang menderita malaria dan tubercolosis. Meski Bogdanov tewas, pelajar yang mendapat kan transfusi dari Bogdanov tersebut kemudian sembuh total.
Sabin adalah seorang penemu pertama yang menggunakan cat bercahaya yang berbahan dasar radium. Ia juga merupakan pemilik dari perusahaan bersar di Amerika Serikat, Radium Luminous Material Corporation. Seperti yang diketahui, Radium adalah zat radioaktif berbahaya yang bisa menimbulkan kematian.
Pihak managemen U.S. Radium dan ilmuan melakukan tindakan pencegahan dengan menggunakan masker, sarung tangan serta alat perlindungan lainnya, namun tidak dengan pekerjanya yang tidak mengetahui bahaya dari radium. Banyak orang kemudian mengalami anemia aplastik yang disebabkan karena sumsum tulang tubuh berhenti memproduksi sel darah baru, pendarahan pada rahang, matinya sel-sel tubuh, hingga kanker tulang. Sohocky sendiri akhirnya juga tewas karena anemia aplastik karena paparan radium.
Max Valier adalah sosok pioner bidang peroketan dari Austria. Ia membantu Jerman membentuk perkumpulan penerbangan luar angkasa. Perkumpulan ini menyatukan banyak pikiran dan ide yang akhirnya membuat pesawat luar angkasa menjadi hal yang mungkin di abad ke-20.
Valier kemudian bekerja dengan Fritz von Opel dalam pembuatan beberapa kendaraan dan pesawat bertenaga roket. Tes drive kendaraan roket pertama berjalan sukses, Namun 9 bulan kemudian dalam tes di Berlin, roket dengan bahan bakar alkohol tersebut meledak dan Valier meninggal seketika dalam tragedi tersebut.
Thomas Midgley, Jr. adalah seorang teknisi mesin dan ahli kimia. Ia adalah figur kunci dalam pengembangan bahan tambahan tetraethyllad untuk bensin serta beberapa bahan kimia lainnya. Sepanjang hidupnya, ia telah menerima ratusan hak paten atas apa yang ia kembangkan. Di akhir hidup Thomas saat berusia 51 tahun, ia mengalami poliomyelitis, sebuah penyakit menular yang disebabkan oleh poliovirus.
Penyakit yang dideritanya kemudian menyebabkan kelumpuhan parah. Karena ingin membantu orang-orang yang perlu mengangkatnya dari tempat tidur, ia kemudian menciptakan sebuah alat dengan sistem tali temali dan katrol untuk membantu mengangkat tubuhnya. Tapi sistem ini kemudian menewaskan Thomas setelah ia tersangkut di tali dan meninggal karena tercekik di usia 55 tahun.
Baca Juga :5 Gadis Cantik Yang Lebih Jenius Dari Einstein
Terkadang sebuah penemuan memang akan memakan korban nyawa. Namuk kemudian peneliti selanjutnya akan memahami apa yang salah dari ciptaan tersebut sehingga bisa diperbaiki dan menyempurnakannya kembali.
Pemimpin umat Katolik sedunia, Paus Fransiskus sudah sampai di Indonesia. Kedatangannya juga menjadi penanda dari…
Pilihan terjun ke dunia bisnis bukan hal yang akan diambil oleh sembarang orang. Hanya mereka…
Kabar duka datang dari keluarga besar Ayu Ting Ting atas meninggalnya keponakan penyanyi sekaligus presenter…
Indonesia patut berbangga dengan apa yang diraih Saptoyogo Purnomo yang berhasil menorehkan prestasi gemilang di…
Belakangan warga Indonesia dihebohkan dengan isu gempa megathrust. Hal ini berawal dari gempa di Pulau…
Beberapa waktu belakangan, fans Podcast Warung Kopi atau PWK sedang dikagetkan dengan mundurnya Praz Teguh…