in

5 Pembantaian Massal Paling Mengerikan Yang Tercatat Dalam Sejarah Dunia

Harta, tahta, dan wanita adalah tiga hal yang bisa membuat seseorang menjadi gelap mata. Mungkin, tak banyak yang memiliki iman kuat untuk menolak tiga godaan tersebut. Bahkan, demi bisa memegang  kekuasaan, seseorang sanggup membunuh saudara kandungnya sendiri.

Dalam sejarah dunia, kejahatan yang ditujukan untuk memusnahkan suatu suku atau kelompok disebut genosida atau genosid. Dan kejahatan jenis itu masih terus berlangsung hingga sekarang. Nah, berikut adalah lima pembantaian massal paling mengerikan yang pernah tercatat dalam sejarah dunia. Salah satunya terjadi di Indonesia.

1. Pembantaian tahun 1965

Indonesia pernah diguncang oleh sebuah peristiwa besar yang merenggut sekitar setengah juta orang. Mereka dibantai secara sadis karena terlibat dalam organisasi komunis PKI. Sementara itu, orang-orang yang dituduh sebagai komunis juga diadili secara paksa, tanpa melalui pengadilan.

image 1
Pembantaian tahun 1965 [ Image Source ]
Selain dibunuh secara kejam, keluarga dari orang yang terlibat atau dituduh PKI juga ikut dipenjara. Dalam peristiwa besar ini, sosok Soeharto awalnya dilihat sebagai pahlawan yang berhasil menghentikan penculikan para jenderal. Namun, seiring berjalannya tampuk kekuasaan Orde Baru, Soeharto justru diduga kuat sebagai dalang di balik pembantaian sadis yang berlangsung antara tahun 1965-1966.

Dalam upaya pembersihan para anggota PKI dan simpatisannya, pembantaian terbesar terjadi di basis-basis PKI yang berada di Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, dan Sumatera Utara. Mirisnya lagi, aksi pembantaian itu tidak hanya dilakukan oleh militer, tetapi juga warga sipil yang telah dipersenjatai oleh para tentara. Ketika itu, kebencian terhadap komunis terus dikobarkan, sehingga banyak warga sipil yang memutuskan ikut terlibat dalam pembantaian tersebut.

Sayangnya, kejahatan genosida ini terkesan ditutup-tutupi dan tidak ingin dibuka ke publik. Bahkan, peristiwa yang dikenal dengan sebutan Gerakan 30 September ini sangat jarang dibahas di buku-buku sejarah Indonesia. Pun, bila itu dibahas, mungkin hanya sebatas kisah penculikan para jenderal. Bukan cuma itu. Peristiwa berdarah ini juga sangat jarang dibicarakan dalam seminar-seminar publik, sebab masih dianggap tabu.

2. Khmer Merah

Seperti halnya Indonesia, Kamboja juga pernah mengalami peristiwa berdarah yang merenggut hampir 2 juta penduduknya. Pembantaian besar-besaran yang terjadi di Kamboja saat itu dilakukan oleh Khmer Merah atau juga sering disebut Khmer Rouge (dalam istilah Perancis). Tentara ini menjadi sayap militer dari Partai Komunis Kamboja yang beraliran Maois.

image 2
Khmer Merah [ Image Source ]
Peristiwa berdarah tersebut dimulai pada tahun 1975, ketika pasukan gerilya yang dipimpin oleh Pol Pot berhasil menaklukkan ibukota Kamboja, Phnom Penh. Dia kemudian mengosongkan kota, mengambil paksa anak-anak dari orang tuanya, menghapuskan agama, dan menutup sekolah-sekolah. Bisa dibilang, masa-masa kepemimpinan Pol Pot di Kamboja menjadi hari paling kelam di negara tersebut.

Karena ingin memurnikan Kamboja, Pol Pot juga memerintahkan Khmer Merah untuk membunuh dan menganiaya etnis minoritas seperti China, Muslim, Vietnam, dan Thailand. Menariknya, walau Pol Pot telah terbukti melakukan banyak kejahatan selama kepemimpinannya, dia baru resmi dihukum pada tahun 1997 dan dijatuhi hukuman tahanan rumah seumur hidup.

3. Holocaust

Holocaust menjadi salah satu kejahatan genosida paling sadis yang pernah terjadi di dunia. Kata holocaust sendiri datang dari istilah Yunani holokauston yang berarti berkorban dengan membakar diri. Holocaust juga sering disebut dengan istilah Shoah yang berasal dari bahasa Ibrani, yang berarti kehancuran.

Peristiwa berdarah ini dimulai pada tahun 1933, saat Adolf Hitler (pimpinan Partai Nazi) berkuasa di Jerman. Dan Holocaust pun berakhir pada tahun 1945, setelah Nazi berhasil ditaklukkan oleh sekutu. Selama periode itu, diperkirakan ada sekitar 11 juta orang meninggal karena dibunuh dan disiksa. Pembunuhan tersebut terjadi di seluruh negara Jerman dan wilayah yang menjadi jajahan negara itu.

image 3
Holocaust [ Image Source ]
Korban dari kekejaman tentara Nazi bukan hanya orang Yahudi, namun juga orang gipsi, homoseksual, saksi-saksi Yehuwa, dan para difabel. Bahkan, siapa pun yang secara terang-terangan menentang Nazi akan langsung dieksekusi atau dimasukkan ke kamp kerja paksa. Tercatat ada sekitar enam juta orang Yahudi yang tewas selama Holocaust atau dua-pertiga dari orang Yahudi yang hidup di Eropa.

Orang-orang Yahudi mulai ditahan dan dipindahkan ke kamp-kamp konsentrasi Nazi. Para tahanan dipaksa untuk melakukan pekerjaan fisik yang sangat berat, tapi hanya diberi sedikit jatah makan. Alhasil, banyak dari mereka yang mati karena sakit, kelaparan, dan banyak juga yang dipindahkan ke kamp pemusnahan. Kamp pemusnahan dibangun untuk membunuh tahanan dalam jumlah besar dengan cepat dan efisien.

4. Holodomor

Holodomor adalah sebuah istilah yang mengacu pada peristiwa kelaparan parah yang terjadi di Ukraina sebagai akibat dari kebijakan Soviet. Peristiwa yang terjadi antara tahun 1932-1933 itu menelan korban hingga jutaan jiwa. Holodomor juga dianggap sebagai puncak serangan yang dilakukan oleh Partai Komunis dan Soviet kepada para petani di Ukraina yang menentang kebijakan mereka.

image 4
Holodomor [ Image Source ]
Di bawah kepemimpinan Stalin, petani Ukraina hidup dalam ketakutan dan kelaparan. Stalin kerap mengirim para tentaranya ke pedesaan untuk mengambil persediaan pangan para petani. Mereka tidak hanya menjarah gandum, namun juga mengumpulkan semua persediaan daging dan kentang yang disimpan oleh para petani. Siapa pun yang menentang kebijakan itu akan langsung dieksekusi oleh tentara Stalin.

5. Revolusi Kebudayaan Di China

Revolusi Kebudayaan yang dicetuskan oleh pemimpin komunis China, Mao Zedong, berhasil merenggut jutaan nyawa. Walau jumlah pasti dari korban tewas masih menjadi perdebatan hingga sekarang. Andrew Walder dan Su Yang menyumbang analisis lebih rinci yang menyatakan bahwa jumlah korban tewas antara 750.000 dan 1,5 juta jiwa. Namun, dua penulis asal Inggris memperkirakan jika total korban tewas dalam peristiwa berdarah itu setidaknya mencapai 3 juta jiwa.

image 5
Revolusi Kebudayaan Di China [ Image Source ]
Setelah mencetuskan Revolusi Kebudayaan pada bulan Agustus 1966, Mao menutup sekolah-sekolah di China. Dia kemudian menyerukan mobilisasi pemuda secara besar-besaran untuk menurunkan para pemimpin partai dan intelektual Cnina yang dirasa kurang memiliki semangat revolusioner. Selama Revolusi Kebudayaan berlangsung, kaum tua juga ikut menjadi sasaran kelompok paramiliter yang disebut Tentara Merah. Mereka tidak hanya disiksa, tetapi juga dijebloskan dalam penjara.

Terlepas dari alasan apa pun yang digunakan seseorang untuk membenarkan perilaku brutalnya. Sebagai manusia, kita sudah sepatutnya menyebarkan cinta kasih, bukan malah menebarkan ketakutan.

Written by Destriyana

Leave a Reply

5 Serangga Ini Kecil, Tapi Justru Dimanfaatkan Manusia Jadi Senjata Perang

5 Bukti Tak Terbantahkan Tentang Eksistensi Bangsa Raksasa Nephilim di Masa Lalu