Dalam sepak bola ada dua hal yang menurut saya tidak bisa dilepaskan dari olahraga ini, yakni sebuah rekor baru dan sejarah yang terulang kembali. Khusus yang kejadian terakhir tersebut, baru-baru ini klub Inter Milan dan Bayern Munchen kembali untuk kesekian kali punggawanya ada yang bertanding di partai puncak Piala Dunia. Entah apa penyebab pastinya, yang pasti pemain dari kedua kesebelasan tangguh benua biru ini memanglah jempolan kehebatannya.
Untuk Piala Dunia tahun 2018 ini Inter Milan menghadirkan Ivan Perisic dan Brozovic sebagai pemainnya tampil di Final. Sedangkan Bayern Munchen kirimkan Toliso sebagai punggawa yang mengisi skuad Perancis. Kendati tidak selalu memegang peran vital di tim, namun mereka kerap menjadi sebuah solusi bagus untuk kesebelasan yang dibelanya. Inter dan Bayern adalah sebuah klub tangguh di Benua Biru. Bahkan lambang tertinggi tim Eropa pernah direbut oleh tim asal Italia dan Inggris.
Merunut dalam sejarahnya, klub tadi telah mengirimkan pemainnya di sepuluh kali final Liga Champions. Dan hebatnya lagi, lima kali dari masing-masing pemain tersebut mampu menjuarai ajang empat tahunan ini. Terbaru, adalah Toliso pemain Bayern Munchen yang mengangkat trofi turnamen sepak bola akbar tersebut dengan Perancis. Hanya pada edisi kejuaraan tersebut tahun 1986 dan 2010 gagal menjadi yang nomor satu. Saat negara yang dibela pemain klub tersebut kalah oleh Argentina dan Spanyol.
Terlepas dari hasil-hasil tersebut konsistensi inilah yang menjadi hal yang harus digaris bawahi. Pasalnya mereka mampu kalahkan banyak klub di dunia akan hal tersebut. Tidak hanya itu saja kedua kesebelasan Italia dan Jerman itu juga mampu ungguli semua kesebelasan yang ada di muka bumi ini. Apabila dianalisis secara umum, hal ini juga menjadi gambaran bila Bayern dan Inter adalah tim sepak bola yang memiliki deretan pemain-pemain top yang dibutuhkan peserta Piala Dunia dari masa ke masa. Dan berikut adalah deretan nama-nama yang dari kedua tim yang selalu hadir di laga puncak.
Piala Dunia tahun 1982: Inter Milan: Giuseppe Bergomi, Gabriele Oriali, dan Alessandro Altobelli (Italia). Bayern Munchen: Karl Heinz Rummenige, Paul Breither, Wolfgang Dremmier (Jerman).
Piala Dunia tahun 1986: Inter Milan: Karl Heinz Rummenige (Jerman). Bayern Munchen Lothar Matthaus, Andres Brehme, Norbet Eder, Dieter Hoenes (Jerman).
Piala Dunia tahun 1990: Inter Milan: Juergen Klinsman, Lothar Matthaus, Andreas Brehme (Jerman). Bayern Munchen: Klaus Augenthaller, Juergen Kohlerm Stefan Reuter (Jerman).
Piala Dunia tahun 1994: Inter Milan: Nicola Berti (Italia). Bayern Munchen: Jorginho (Brasil).
Piala Dunia tahun 1998: Inter Milan: Youri Djorkaef (Perancis), Ronaldo (Brasil). Bayern Munchen: Bixente Lizarazu (Perancis).
Piala Dunia tahun 2002: Inter Milan: Ronaldo (Brasil). Bayern Munchen: Oliver Kahn, Jens Jeremiez, Thomas Linke (Jerman).
Piala Dunia tahun 2006: Inter Milan: Marco Materazzi (Italia). Bayern Munchen: Willy Sagnol (Perancis).
Piala Dunia tahun 2010: Inter Milan: Wesley Sneijder (Belanda). Bayern Munchen: Van Bommel, Arjen Robben, Edson Braahfed (Belanda)
Piala Dunia 2014: Inter Milan: Rodrigo Palacio (Argentina). Bayern Munchen: Bastian Schweinsteiger, Thomas Mueller, Jerome Boateng, Phillip Lahm, Toni Kroos, Mario Gotze, Manuel Neuer (Jerman).
Hal-hal ini menjadi gambaran apabila sepak bola selalu hadirkan dua hal yang seperti sebutkan tadi. Pemain-pemain juga jadi bukti bila Piala Dunia selalu menyimpan hal unik di dalamnya.