Inilah 5 Pasukan Penjaga Perdamaian Dunia Terhebat yang Pernah Ada, Indonesia Masuk

Dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB kita mengenal apa yang namanya Dewan Keamanan. Lembaga ini mengatur dan melakukan bantuan-bantuan misi kemanusiaan kepada semua negara di dunia. Dalam misi kemanusiaan ini Dewan Keamanan PBB akan mengirim pasukan penjaga perdamaian yang sebagian besar berasal dari negara-negara berkembang.

Baca Juga :4 Senjata Sangar Bikinan Tanfoglio, Perusahaan Alutsista Indonesia yang Tak Kalah Edan dari Pindad

Pasukan perdamaian yang tergabung dalam Dewan Keamanan PBB akan dikirim ke berbagai negara yang mengalami konflik-konflik militer. Pasukan penjaga perdamaian ini akan melakukan segala cara untuk membuat keamanan negara yang didatangi jadi kondusif. Pasukan penjaga perdamaian juga mencegah adanya konflik berlebih hingga konflik dan perang yang besar bisa terjadi. Berikut beberapa pasukan penjaga perdamaian yang dikenal sangat hebat di dunia.

1. Indonesia

Indonesia adalah salah satu pasukan penjaga perdamaian paling hebat di dunia. Setidaknya sejak tahun 1957, Kontingen Garuda dari Indonesia telah bekerja keras dalam menjaga perdamaian di dunia. Hingga sekarang, jumlah Kontingen Garuda yang telah dikirim oleh Indonesia untuk PBB jumlahnya 25 buah dengan misi yang berbeda-beda.

Dalam menjalani misi perdamaian, pasukan Indonesia dikenal sangat hebat dalam menjaga penduduk lokal. Pasukan negeri kita ini juga dikenal sangat ramah dengan penduduk setempat hingga keakraban tak bisa dihindarkan. Daerah-daerah yang pernah didatangi oleh Kontingen Garuda selalu menyisakan kenangan yang tak terlupakan.

2. India

Pasukan pejaga perdamaian selanjutnya yang dikenal sangat hebat adalah India. Pasukan dari negara ini telah mengikuti setidaknya 43 misi perdamaian di seluruh dunia. Dari jumlah misi yang telah dilakukan, setidaknya India pernah mengirimkan 180.000 pasukan yang sebagian besar terdiri dari prajurit-prajurit bersenjata lengkap.

Saat ini pasukan-pasukan dari India sedang menjaga beberapa misi perdamaian di tujuh tempat yang berbeda di dunia. Seperti halnya Indonesia, mereka juga berbaur dengan warga sipil, merasakan budaya setempat dan mengenalkan budaya asli agar bisa lebih dekat dengan penduduk asli yang dinaungi rasa ketakutan akan konflik yang tidak ada hentinya.