Islam dan Yahudi seperti air dan minyak yang tak akan bisa menyatu apa pun caranya. Seperti halnya Israel dan Palestina, kedua negara ini selalu berkonflik hingga kematian tak bisa dihindarkan lagi. Berbeda dengan daerah-daerah lain di Israel yang dipenuhi dengan orang dengan kepercayaan Judaisme. Kafr Qasim justru banyak dihuni oleh orang-orang Arab Islam yang memiliki keyakinan Islam.
Baca Juga :6 Aksi Tegas Soekarno Menolak Segala Bentuk Hubungan dengan Israel
Setiap tahun, terutama di bulan ramadan, kawasan ini mendadak ramai. Suasana ramadan mendadak terasa sangat kental meski kota kecil ini masih bagian dari negeri para Yahudi. Lho, kok bisa ada orang Islam di negara Yahudi? Bisa, yuk kita kulik sama-sama tradisi Ramadan di Kafr Qasim, Israel ini.
Sejarah Islam di Kafr Qasim
Kafr Qasim adalah wilayah dataran tinggi di kawasan West Bank, Israel. Sekitar 20 km dari kota ini adalah Tel Aviv yang menjadi pusat peradaban orang Israel. Kafr Qasim adalah kota kuno yang telah didirikan sejak abad ke-19. Di masa pemerintahan Turki Ottoman, kerajaan ini pernah menjadi bagian dari wilayahnya meski akhirnya dicengkeram oleh Inggris.
Di awal tahun 1917, Inggris merebut kawasan ini di bawah aturan British Mandate Palestine. Selama puluhan tahun kawasan ini dipegang Inggris hingga akhirnya perang pecah di tahun 1948. Perang yang terjadi antara Arab dan Israel ini dimenangkan oleh Israel hingga Kafr Qasim dicapok hingga sekarang. Penduduk Islam yang ada di kawasan ini akhirnya dibiarkan hidup dan tidak diusir.
Tur Sejarah Arab dan Islam di Kafr Qasim
Kafr Qasim memiliki luas wilayah sekitar 9.154 km persegi. Kawasan ini dihuni oleh 21.000 lebih penduduk keturunan Arab yang nyaris semuanya adalah Islam. Saat bulan Ramadan datang, penduduk dari kota-kota sekitar Kafr Qasim akan datang untuk menyaksikan tradisi Islam itu sembari menikmati tur wisata yang sengaja dibuat oleh travel agent di kawasan Tel Aviv dan sekitarnya.
Penduduk di Israel sangat tertarik dan penasaran dengan kebudayaan Islam. Itulah mengapa saat bulan Ramadan datang, banyak orang mengisi waktu luangnya untuk mengikuti tur Ramadan. Mereka akan berkeliling di Kafr Qasim dengan guide lokal dan berbaur dengan penduduk Islam setempat yang masih satu saudara senegara.
Festival Tahunan di Kota yang Miskin
Kafr Qasim adalah kota miskin jika dibandingkan dengan kota-kota lain seperti Tel Aviv. Tempat ini tak banyak memiliki fasilitas dan seperti sebuah kota yang memang sengaja dibiarkan karena memiliki banyak sekali penduduk Islam. Meski demikian, setiap tahun orang-orang di kawasan Kafr Qasim tetap menjalankan festival ramadan dengan sangat meriah.
Buktinya, setiap tahun ada banyak warna nonmuslim yang datang ke kawasan ini untuk mengamati kegiatan umat Islam. Kadang mereka ikut-ikutan berpuasa dan melakukan iftar atau berbuka puasa bersama dengan umat Islam. Masjid di kawasan ini selalu mengumandangkan doa-doa yang semarak agar suasana ramadan semakin terasa.
Pasar Takjil yang Sangat Besar
Saat bulan ramadan tiba, orang-orang di kawasan Kafr Qasim akan mendirikan pasar takjil setiap sore hari. Orang yang jualan di kawasan ini berasal dari warga Arab Israel dan juga warga asli Yahudi yang kebetulan tinggal di kawasan Kafr Qasim. Mereka semua akan menjual makanan tradisional yang akan sangat jarang ditemui saat hari biasa.
Camilan manis yang terbuat dari kurma atau bahan yang lain dijajakan dengan sangat meriah. Tak ada pertentangan di kawasan ini. Semua orang sibuk mengumpulkan rezeki yang datang hanya sebulan sekali. Oh ya, orang yang datang dan membeli makanan di kawasan ini juga banyak dari warga Yahudi yang tentu tidak melaksanakan ibadah puasa.
Baca Juga :5 Cara Gila ini Dilakukan Israel Untuk Menjaga Kemurnian Ras Yahudi Mereka
Inilah tradisi unik Ramadan yang terjadi di kota Kafr Qasim. Meski kota ini berada di negara Yahudi, Israel. Penduduk masih bisa menjalankan ibadahnya dengan baik. Bahkan kerukunan antar warga terjalin dengan sangat baik.