Bukan sebuah rahasia lagi, selain negara-negara di kawasan Timur Tengah, China menjadi wilayah di kawasan Asia yang dilabeli sebagai negara kaya. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi per-tahunnya, dan produk-produknya sudah menjamur di mana-mana menjadi penyebabnya. Bahkan bila kalian melihat brand barang elektronik di Indonesia hampir semuanya mempunyai indikasi dengan negara Asia Timur tersebut.
Akan tetapi di balik kehebatan tersebut, terselip sebuah kisah miris dari beberapa pekerja di sana. Seperti salah contohnya ketika tidak memenuhi target, pekerja perusahaan perbaikan rumah di Zunyi, provinsi Guizhou menerima hukuman ekstrem. Nah, berikut Boombastis berikan pada kalian sobat bagaimana nyelenehnya perilaku para bos di perusahaan China kepada karyawannya. Semoga kalian tidak merinding ya sobat ketika membacanya.
Para pekerja China disuruh minum air seni lantaran tak mencapai target
Bagi pekerja Indonesia yang tidak mampu mencapai target tentu hukuman yang mereka terima hanyalah bentuk teguran atau tidak mendapatkan bonus saja. Namun, berbeda kalau kita berbicara hal tersebut untuk karyawan China. Seperti telah diungkapkan di awal tadi, mereka yang tidak memenuhi hal tersebut akan mendapatkan hukuman ekstrim.
Melansir laman Liputan6, mereka yang tidak mampu mencapai target dihukum dengan meminum air seni. Tidak berhenti di situ saja, perusahaan perbaikan itu juga beberapa kali menyuruh karyawannya memakan kecoak dan tak jarang disabet dengan ikat pinggang. Sebuah kondisi yang mestinya membuat kita bersyukur bekerja di Indonesia.
Buktikan toilet bersih pekerja di China makan di tempat buang air kecil
Sama dengan hal tadi, perilaku nyeleneh dari petinggi kepada karyawannya juga dilakukan oleh perusahaan China bernama Tenfu Group. Pabrik pengolahan makanan di Zhangpu, propinsi Fujian itu menyuruh karyawannya untuk membuktikan kebersihan urinoir atau tepat buang air kecil laki-laki dengan hal tidak lazim.
Dilansir laman Tempo.com, saat kejadian itu, karyawan dipaksa makan sesuatu yang mana makanan sebelumnya ditaruh urinoir. Tidak berhenti disitu, untuk meyakinkan kalau toilet itu bersih beberapa karyawan perusahaan tersebut juga menggelar makan siang di tempat buang air kecil dan besar itu. Konon kabarnya hal ini sudah dilakukan selama 25 tahun.
Karyawati memetik teh menggunakan mulut
Selain beberapa hal tadi, kebijakan memetik teh para pekerja perempuan di pegunungan subur di wilayah Gushi, Provinsi Henan juga menyimpan sesuatu yang nyeleneh. Mengutip laman, Daily Mail, perempuan yang melakukan pemetik daun teh harus menggunakan mulutnya sebelum dimasukan kerajang.
Proses unik kabarnya merupakan bentuk mengaplikasikan kepercayaan orang sana tentang legenda China dalam menyebut daun teh. Selain, hal tersebut para karyawati yang melakukan pekerjaan tersebut juga diwajibkan memiliki ukuran dada yang telah distandarkan yakni minimal cup ukuran c dan juga harus perempuan yang masih perawan.
Para pekerja di China diperlakukan layaknya ‘serangga’
Nasib tidak kalah tidak mengenakan dari dua bahasan di awal tadi juga dirasakan oleh para pekerja Imigran di China. Mereka yang dari desa menjadi buruh di ke Shenzen wilayah di negeri tersebut diperlukan sangat tidak mengenakan.
Mengutip laman Tirto.id, salah satu pekerja bernama Wang Zhaogang menuturkan kalau diperlakukan bukan seperti manusia melainkan seperti halnya serangga. Hidupnya sengsara dengan beberapa penyakit harus diterimanya. Mungkin sebagai buruh ia hanya bisa pasrah saja setiap harinya.
Apa yang terjadi pada pekerja-pekerja tadi tentu merupakan hal yang mengenaskan. Apalagi buat mereka yang terkena hukuman ekstrim seperti minum urin atau makan kecoa. Semoga apa yang terjadi di negara tersebut tidaklah pernah ada di Indonesia. Kalau menurut kalian setuju apa tidak dengan hal tersebut.