in

Pandemik Paling Seram yang Hampir Memusnahkan Manusia

Ada banyak hal yang bisa mengakhiri kehidupan manusia di muka bumi, salah satunya adalah pandemik. Pandemik adalah epidemi penyakit menular yang menyebar diantara populasi manusia hingga ke wilayah yang cukup besar dan terkadang bahkan menyebar ke benua lain atau hingga ke seluruh dunia.

Sudah ada beberapa pandemik yang pernah menyerang manusia sejak jaman dulu. Pandemik yang pernah menyebar ini bahkan memakan korban ribuan hingga jutaan nyawa dan bisa dibilang juga mengubah sejarah dunia. Berikut ini beberapa pandemik paling mematikan yang pernah ada dalam sejarah.

1. Black Death

Black death adalah salah satu wabah penyakit yang paling merusak dalam sejarah umat manusia. Epidemi ini memakan korban antara 75 hingga 200 juta orang pada puncaknya terjadi di Eropa sekitar tahun 1346 sampai 1353. Banyak teori yang berusaha menjelaskan tentang penyebab Black Death, namun menurut analisis DNA para korban di wilayah Eropa Utara dan Selatan menunjukkan bahwa penyakit ini disebabkan oleh bakteri Yersinia pestis yang juga menjadi penyebab beberapa jenis wabah.

Ilustrasi wabah Black Death [Image Source]
Ilustrasi wabah Black Death [Image Source]
Black Death diperkirakan berasal dari dataran kering di Asia Tengah, kemudian menyebar melewati Jalur Sutera dan mencapai Krimea pada tahun 1343. Kemungkinan besar wabah ini dibawa oleh kutu tikus hitam yang seringkali terbawa di perahu pedagang. Akibatnya, penyakit ini menyebar ke Mediterania dan Eropa dan menewaskan 30 hingga 60 persen populasi Eropa. Di abad ke-14, secara total penduduk dunia berkurang dari sekitar 450 juta menjadi hanya sekitar 350 hingga 375 juta.

Gejala yang umum tercatat adalah munculnya benjolan sebesar telur atau apel di bagian leher, pangkal paha dan ketiak yang mengeluarkan nanah dan darah jika dibuka. Benjolan ini kemudian akan menyebar di berbagai tubuh dan muncul juga lebam di di lengan, paha atau bagian tubuh lainnya. Gejala ini diikuti dengan demam tinggi dan muntah darah. Kebanyakan korbannya meninggal 2 hingga 7 hari setelah terinfeksi. Louis Heyligen, seorang musisi di Avignon yang meninggal tahun 1348 karena wabah ini menulis bahwa gejala Black Death juga meliputi masalah pernapasan karena penyakit ini juga menginfeksi paru-paru.

2. Spanish Flu

Wabah flu yang menyebar pada tahun 1918 bukanlah flu biasa. Flu yang dikenal dengan nama Spanish flu ini  telah menginfeksi sekitar 500 juta orang di seluruh dunia dan menewaskan antara 50 hingga 100 juta orang di dunia dalam waktu satu tahun. Wabah ini dikatakan membunuh lebih banyak orang dari wabah Black Death. Penyakit ini juga dikatakan membunuh lebih banyak orang dalam waktu 24 minggu daripada AIDS dalam waktu 24 tahun. Karena itulah Spanish flu dianggap sebagai salah satu pandemik paling mematikan yang pernah terjadi dalam sejarah umat manusia.

Meski bernama Spanish flu, bukan berarti pandemik ini hanya menyebar di Spanyol saja. Nama tersebut muncul karena hanya Spanyol saja yang memberitakan tentang adanya wabah tersebut yang telah menewaskan ribuan orang dalam Perang Dunia I. Sementara itu, negara lain tidak mengeluarkan berita apa-apa mengenai wabah ini agar tidak terjadi kepanikan.

Petugas Palang Merah dalam pandemik Spanish Flu 1918 [Image Source]
Petugas Palang Merah dalam pandemik Spanish Flu 1918 [Image Source]
Pandemik ini menewaskan lebih banyak pemuda daripada anak-anak atau orang yang sudah tua. Dari hasil riset modern menggunakan virus yang diambil dari tubuh pasien yang sudah ditemukan, virus tersebut menewaskan penderitanya akibat cytokine storm, atau reaksi sistem imun yang berlebihan yang justru membuat tubuh semakin melemah.

Pandemik ini berakhir dengan tiba-tiba di akhir tahun 1918. Contohnya, di Philadelphia, sekitar 1.597 orang meninggal dunia pada minggu terakhir 16 Oktober. Namun begitu memasuki 11 November, penyakit tersebut menghilang dari kota tersebut. Salah satu penjelasan berhentinya penyebaran penyakit ini adalah karena dokter telah menjadi lebih baik dalam mencegah dan merawat pneumonia yang muncul setelah pasien terinfeksi virus flu tersebut. Namun tidak ada bukti yang mendukung teori ini. Teori lain mengatakan bahwa virus tersebut telah bermutasi menjadi kurang mematikan.

3. Wabah Justinian

Wabah Justiniah muncul pada tahun 541 hingga 542 di Kerajaan Romawi Timur (Byzantium), terutama di Konstantinopel, kekaisaran Sassanid, dan kota-kota pelabuhan di Laut Mediterania. Wabah ini merupakan salah satu wabah paling mematikan karena telah menewaskan kurang lebih 25 juta orang di penyebaran  pertama dan 50 juta orang di penyebaran kedua.

Ilustrasi Justinian Plague [Image Source]
Ilustrasi Justinian Plague [Image Source]
Hasil penelitian di era modern menunjukkan bahwa pandemik ini juga disebabkan oleh bakteri Yersinia pestis, bakteri yang sama yang menyebabkan Black Death. Wabah ini terus kembali dan menghilang secara periodik hingga abad ke 8. Ahli sejarah modern menamakan wabah ini Justinian dari nama Kaisar Romawi Timur, Justinian I yang sedang memimpin saat wabah tersebut terjadi. Ia juga tertular wabah ini, namun berhasil selamat.

Jumlah total kematian akibat wabah ini belum diketahui dengan pasti, namun para ahli mengatakan bahwa wabah ini menewaskan hingga 5 ribu orang per hari di Konstantinopel pada puncak wabahnya. Dengan begitu banyaknya korban dalam waktu yang begitu cepat, mayat akhirnya tidak dikubur dan hanya dibiarkan menumpuk. Wabah awal yang menyebar menewaskan hingga 40 persen penduduk kota dan itu sama dengan seperempat populasi Mediterania timur. Gelombang wabah yang sama kembali muncul pada abad ke-6, ke-7 dan ke-8 namun dengan virus yang semakin lemah.

4. Wabah Antonine

Wabah Antonine yang juga dikenal dengan nama wabah Galen menyebar pada tahun 165 hingga 180 di Romawi. Penyakit ini diduga adalah cacar atau campak, namun untuk pastinya masih belum diketahui. Wabah ini juga telah menewaskan Kaisar Romawi, Lucius Verus yang meninggal tahun 169. Sembilan tahun kemudian, penyakit ini menyebar kembali dan menewaskan hingga 2 ribu orang perhari di Roma, seperempat dari mereka yang terinfeksi. Total kematian diperkirakan mencapai 5 juta orang.

Antonine Plague diduga adalah wabah cacar [Image Source]
Antonine Plague diduga adalah wabah cacar [Image Source]
Pada tahun 168, dokter dan penulis asal Yunani, Galen berada di Roma saat wabah ini terjadi. Ia bersama tentara yang Roma beradai di Aquileia pada musim dingin 168/69. Galen mencatat wabah tersebut beserta gejala-gejalanya seperti demam, diare, radang tenggorokan, serta muncul benjolan-benjolan pada kulit. Informasi yang dituliskan Galen tidak menjelaskan lebih jauh tentang sifat penyakit ini, tapi para ahli memperkirakan bahwa penyakit yang dimaksud adalah cacar.

Pada tahun 251, penyakit yang sama kembali menyebar dan banyak orang percaya bahwa wabah Antonine kembali muncul. Namun kali ini, wabah tersebut dikenal sebagai wabah Cyprian. Di puncak penyebarannya, wabah ini membunuh 5 ribu orang perhari di kota Roma.

5. HIV/AIDS

HIV/AIDS adalah pandemik yang masih kita perangi hingga saat ini. Meskipun para ahli sudah membuat obat-obatan untuk memperlambat perkembangan virus ini, namun akhir dari penyakit ini masih belum terlihat. Penyakit ini berasal dari Kamerun dan pertama kali dikenali sebagai penyakit mematikan pada tahun 1981. Kasus AIDS paling awal yang terdokumentasi berasal di tahun 1959 di Kongo. Hingga saat ini, setidaknya 60 juta orang telah terinfeksi AIDS dan 25 juta orang telah meninggal dunia. Pada tahun 2012, sebanyak 35,3 juta orang dipercaya memiliki HIV.

Pasien penderita HIV/AIDS [Image Source]
Pasien penderita HIV/AIDS [Image Source]
AIDS disebabkan oleh virus HIV yang membuat sistem imun penderitanya menjadi jatuh drastis. Ketika seseorang menderita AIDS, ia akan mengalami kegagalan sistem imun secara berkelanjutan yang membuatnya sangat rentan terhadap penyakit lainnya. Ia jadi mudah terjangkiti virus berbahaya atau kanker yang membuat kemungkinan bertahan hidupnya semakin mengecil.

Dalam sejarah hidup manusia, telah ada banyak wabah yang melanda bumi dan mengancam keselamatan umat manusia. Namun untunglah umat manusia masih bisa bertahan hidup di bumi ini berkat ilmu kedokteran yang semakin maju dengan pesat. Semoga hal ini juga diimbangi dengan pola hidup yang lebih bersih dan sehat untuk mencegah penyebaran penyakit mematikan tersebut.

Lalu, virus-virus mematikan seperti apa saja ya yang pernah ada di bumi?

Written by Tetalogi

Leave a Reply

Ketika Steve Jobs Menjauhkan iPad dari Anak-Anaknya Sendiri

7 Bangunan Bekas Pabrik Mainan Paling Menyeramkan, Berani Mampir?